Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok”

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
20 Januari 2021
A A
Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok” terminal mojok.co

Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok” terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah menanti ribuan purnama, akhirnya apa yang saya pikirkan pun terwakilkan. Yakni melalui tulisan M. Farid Hermawan yang bertajuk “Hindari Ngomong Kalimat Goblok ‘Yok bisa yok’. Toxic Positivity, Bos!”. Iya, benar, saya merasa bahwa kalimat itu hanya mempan bagi sebagian orang, sebagiannya lagi ya akan berakhir seperti saya, yakni selalu dipungkasi dengan jawaban, “Kowe ki ngopo, sih?”

Beberapa artis menjadikan kalimat “Yok bisa yok” sebagai tajuk utama atau branding dirinya. Ya, itu nggak salah, lha wong itu kerjaannya. Dicap sebagai penyelamat jiwa-jiwa murung yang kadung bingung. Namun, pada satu titik, kok, ya, tiap saya punya masalah, cerita ke orang, dijawab dengan, “Yok bisa yok” bikin muntab juga, ya?

Mungkin mas M. Farid Hermawan menjawab alasan-alasan itu dengan gemilang dalam sudut keilmuannya. Namun, dalam tulisan kali ini saya pengin nambahi sedikit, beberapa kata yang bisa jadi opsi pengganti “Yok bisa yok” yang saya himpun dari berbagai obrolan angkringan di pinggiran Jogja.

Saya bisa jamin, kata-kata ini akan pas di hati dan marem sampai njarem. Akan tetapi, sebelumnya mohon maaf, nggak ada kalimat, “Terima kasih sudah berjuang sampai saat ini,” khas Mbak Nadin sang ahli bahasa baku itu. Lha wong saya ahlinya baku hantam.

Pertama, “Sing tenang” atau artinya “yang tenang”. Sederhana, tepat guna, dan nggak berlebihan mungkin cocok dijadikan opsi paling yahud pengganti “Yok bisa yok”. “Sing tenang” ini selalu muncul bak seorang kawan yang selalu membela kala kita terkena musibah atau masalah.

Misal kamu butuh utang, maka kancamu ini akan menjawab, “Sing tenang,” meskipun kamu tahu kawanmu ini nggak akan membantu secara finansial. Namun, efek yang dihadirkan selalu mendapatkan perhatian bahwa tiap masalah bakalan ada penyelesaiannya.

Pun bagi pihak penerima curhat, kalimat sing tenang ini amat diplomatis sifatnya. Ketimbang memberi saran padahal kancamu ini hanya ingin bercerita, ntar takutnya malah awkward. Nek nggak ya takutnya mentok-mentok berujung kepada toxic positivity, pemilihan kalimat ini amat bermanfaat sebagai lajur penengah sekaligus memberi efek menenangkan.

Saya pernah curhat masalah kalah judi sama kawan, inisialnya Grantino Gangga Ananda Lukmana atau yang akrab disapa Sengget. Saya curhat panjang lebar, blio hanya jawab, “Sing tenang,” tapi rasanya hati ini sudah lega. Padahal yo saya tahu, Sengget nggak tahu mau jawab apa.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

Kedua, “Sing penting yakin” atau artinya “yang penting yakin”. Wah puoool nek ini, penggunaannya kudu hati-hati biar nggak toxic positivity walau efeknya bagus bagi penentraman jiwa raga. Kalimat ini dipakai ketika kawanmu bercerita dengan keyakinan penuh dan kamu takut saranmu ini malah menggoyahkan keyakinannya.

Kan ada itu, orang tipikal curhat padahal sudah tahu langkah apa yang akan ia ambil, nah sing penting yakin ini bisa jadi opsi paling wahid. Ada seorang kawan yang bercerita bahwa ia sudah memilih gadis idamannya. Ia meminta saran saya, yang pada ujungnya menggiring saya untuk merestuinya. Pilihan realistis saya ya jelas jatuh kepada: sing penting yakin.

Akan tetapi, kalimat ini jangan diberikan kepada orang yang sedang bingung dan suwung. Orang yang berkawan dengan kesepian atau mereka yang sedang kesusahan, jangan pakai “Sing penting yakin”. Apalagi seorang kawan yang meminta saran untuk berbisnis karena babagan yang satu ini berkaitan dengan perhitungan yang mantap.

Sedang “sing penting yakin” ini sebuah saran yang bisa bikin tenang, pi sifatnya seperti bermain Super Deal 1 Miliar, mau kantong kanan atau tirai nomor tiga? Tiwas sing penting yakin, kok ya malah dapatnya zonk.

Ketiga, “Sementara tak ngene sikek” atau artinya “sementara aku begini dulu saja”. Fuad, kawan saya pilih tanding asal Arkeologi FIB yang mencetuskan kalimat penenang ini. Kisahnya itu ketika kami sibuk KKN dan membuat laporan. Di pinggiran cakruk, kala semua sibuk sedang mengetik, Fuad malah teturon sambil garuk-garuk wudel.

Vicky yang merupakan Kormater Soshum pun menegur, “Ha nek kowe ngene-ngene wae, kapan rampung e laporanmu?” begitu katanya, memprotes sifat santai Fuad yang lebih santai dari seekor koala. Dengan mesam-mesem, Fuad berkata, “Sementara tak ngene sikek wae!”

Juuuuuh, bukannya mangkel, kami satu klaster Soshum mengamini apa yang dikatakan oleh Fuad. Ketimbang “Yok bisa yok” yang dikatakan oleh M. Farid Hermawan sebagai motivasi begituan tanpa ada aksi nyata yang bikin toxic positivity, kalimat “Sementara tak ngene sikek” adalah antitesa yang menganggap semua masalah itu hanya ada dua muaranya: hancur lebur babak bundas deder dueeer!

Keempat, “Mbuh piye carane…” kalimat ini biasanya ada lanjutannya. Kalimat lanjutannya ini opsional, sesuai dengan perkara dan kasus yang sedang dialami. Sedang kalimat ini, artinya itu sepadan dengan sokongan moril seorang sahabat kala melihat karibnya nglokro.

Saya punya saran kepada Mas Kunto Aji atau Mbak Nadin Amizah, ketimbang “Terima kasih sudah berjuang” atau “Yok bis ayok”. Selain bosan, coba sekali-kali pakai template yang berbeda. Nih bayangin, di layar gigs saat Mas Kunto Aji atau Mbak Nadin Amizah manggung, pasang foto lalu tuliskan, “Mbuh piye carane, tahun iki dilancarkan sakabehe!” Wes to, bakalan geger geden. Saya jamin.

BACA JUGA 3 Alasan Buku Motivasi Selalu Laku di Pasaran dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2021 oleh

Tags: Curhatmotivasitoxic positivity
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

huft

Kejadian-Kejadian ‘Huft’ yang Menahan Kamu Keluar Dari Rumah

27 Juli 2019
Facial Treatment bagi Saya Seperti Membayar untuk Disakiti terminal mojok.co

Menghilangkan Jerawat Membandel Dengan Cara Menikah

23 Juni 2019
kak seto

Permasalahan Memiliki Nama Seto: Dari Candaan Si Komo, Sampai Dikira Kak Seto Mulyadi

12 September 2019
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

27 Oktober 2023
pasal

Menghakimi Status di Instastory: Pasal Mana Pasal?

19 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.