Masalahnya bukan pada sisi berisiknya saja, tetapi para pengendara yang motornya dimodifikasi dengan knalpot brong ini sering semena-mena di jalan! Motornya dipacu dengan kecepatan tinggi dan suka nyalip kanan-kiri. Duh, padahal kontur jalan di Bangunjiwo itu tidak rata, berkelok-kelok dan naik-turun, kok, ya masih berani kebut-kebutan!
#3 Jalanan Bangunjiwo Bantul rusak dan penerangan minim
Pembangunan di Bangujiwo Bantul memang berkembang pesat. Sekarang dapat dengan mudah kita menemukan minimarket, pom bensin, kafe, dan berbagai jenis warung makan. Sayangnya, pembangunan itu tidak diiringi dengan perbaikan jalan di sana. Jalanan di Bangunjiwo itu penuh kerusakan dan minim penerangan!
Ketika saya harus pulang malam hari, lampu yang menerangi sepanjang jalan ke arah rumah saya itu jumlahnya bisa dihitung jari. Kenyataan lain, lampu yang menyala itu bukan merupakan lampu jalan, melainkan lampu teras rumah warga dan pertokoan. Sudah penerangannya minim, saya masih harus bertengkar dengan kondisi jalan yang aspalnya tambal sulam dan sisi-sisi sampingnya sudah rusak. Bagaimana mau terasa nyaman di Bangunjiwo kalau pulang malam saja selalu dibuat was-was.
Sekarang ini banyak orang berbondong-bondong ingin tinggal di Bantul demi mencari ketenangan. Saya kira, lebih baik orang-orang itu menghindari Bangunjiwo saja, kurang cocok soalnya. Namun, kalau kalian sudah terlanjur jatuh cinta dan tetap mau tinggal di sini, ya nggak apa, saya nggak melarang, asal kalian bisa berdamai dengan kekurangan-kekurangan tadi.
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Pertanyaan yang Membuat Orang Jogja Kesal
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.