Bangkalan Madura Sebaiknya Segera Bikin Pusat Kabupaten Baru, Tanah Merah Bisa Jadi Opsi untuk Dipertimbangkan!

Bangkalan Madura, Kabupaten Amburadul Butuh Kerja Nyata (Unsplash)

Bangkalan Madura, Kabupaten Amburadul Butuh Kerja Nyata (Unsplash)

Memerhatikan perkembangan Bangkalan Madura agaknya tak cukup menarik. Perkembangan kabupaten tercinta saya ini kalau tidak stagnan, ya paling makin memilukan. Sebab, banyak sekali indikator yang menghambat perkembangan kabupaten ini, dan itu dibiarkan berlarut-larut sampai puluhan tahun.

Saya tak akan menjelaskan satu per satu indikatornya. Ya, kalian mungkin menebak bahwa saya akan marah-marah terkait pejabat pemerintah yang tidak bisa kerja. Meskipun itu yang utama, saya ingin menjelaskan indikator lainnya. Yakni, tata kota kabupaten ini yang semakin amburadul.

Intinya, saya menyarankan agar kabupaten kita segera memindahkan pusat kabupatennya. Kita mulai dari awal kembali.

Pusat kabupaten Bangkalan Madura saat ini sudah tak bisa diharapkan

Yah, apa yang bisa diharapkan dari letak kabupaten yang tidak strategis. Dengan luas mencapai lebih tiga kali luas Surabaya, nahasnya pusat kabupaten Bangkalan Madura berada di ujung paling barat. Ok, lokasi ini mungkin cukup beralasan dulunya, sebab pelabuhan sebagai pintu masuk kabupaten ini berlokasi di barat laut. Sehingga, orang-orang selalu berlalu-lalang melewati wilayah ini.

Namun, Jembatan Suramadu yang dibangun di wilayah selatan membuat kondisi Bangkalan Madura sekarang berbeda. Menuju pulau seberang tak perlu lagi membutuhkan waktu berjam-jam. Juga, tak ada yang mau capek-capek harus ke pelabuhan melewati pusat kabupaten. Makanya, pusat kabupaten sekarang makin sunyi, senyap, dan sepi.

Mall Bangkalan Plaza yang sekarang jadi mall pelayanan publik ya karena gara-gara makin sepi pengunjung. Bahkan, mengunjungi mall di kabupaten ini bukan lagi ditanya mau belanja apa, tapi mau ngurus apa. Hadeh!

Lagi, bayangkan betapa dilemanya para pemilik franchise yang ingin buka cabang di kabupaten ini. Ditaruh di pusat kabupaten keramaiannya nanggung, ditaruh di area lain pun belum pasti untung.

Pokoknya, pusat kabupaten kita ini aslinya nggak punya apa-apa selain keramaian yang nanggung.

Pembangunan tak mungkin bisa merata

Pendapat saya, lokasi pusat kabupaten yang tidak strategis dan amburadul secara geografis pasti jauh dari yang namanya kemerataan. Bangkalan Madura sudah mengalami sendiri masalah ini. Buktinya mudah sekali kita temukan. Pertama, bus Trans Jatim yang mulai beroperasi tahun lalu. Bus ini hanya melewati 4 kecamatan dari total 18 kecamatan di kabupaten ini. Alasannya, ya karena pusat kabupatennya berada di ujung. Sama sekali tidak representatif untuk semua.

Jadi, yang dari ujung timur harus ke barat dulu jika ingin menggunakan bus Trans Jatim. Itu pun sangat jarang kalian mendapat tempat duduk, sebab pasti sudah penuh.

Lalu, hiruk pikuk yang sering heboh di kota, aslinya biasa-biasa aja di kecamatan lain di Bangkalan Madura. Misal di pusat kabupaten bahas pengelolaan sampah, parkir bermasalah, percantik wilayah kota atau lain sebagainya. Urgensi ini belum cukup penting bagi kebanyakan kecamatan lain. Sungguh, ini tak representatif sama sekali bagi warga Bangkalan Madura kebanyakan.

Apa ada yang serius ngomongin sekolah di pedesaan yang banyak ambruk, tanahnya juga malah bersengketa. Lalu problem kepala desa yang tak menyejahterakan warganya, maraknya pembegalan di jalanan desa yang sepi, kemiskinan, dan lain-lain. Ada nggak? Paling Cuma jadi obrolan ringan dan rahasia umum aja di kalangan pejabat!

Ya, ini gara-gara kalian sibuk sama wilayah pusat kabupaten yang aslinya tak punya apa-apa itu.

Wilayah lain siap bersinar, tinggal nunggu dukungan

Saya sangat yakin, pembangunan pusat kabupaten baru Bangkalan Madura kini sudah waktunya. Alasannya sekali lagi, sudah tak ada lagi yang bisa diharapkan dari pusat kabupaten yang sekarang. Tak perlu pula takut mangkrak sebagaimana yang kita takutkan pada IKN. Perkembangan kecamatan lain sebetulnya juga sudah sangat siap dengan ide ini.

Misalnya, kecamatan Tanah Merah yang berada di tengah-tengah kabupaten. Siapa yang tidak akan melewati kecamatan ini. Orang dari ujung timur Madura yang pernah ke Bangkalan Madura tentu sangat mengenal wilayah ini. Kecamatan ini jadi wilayah paling menarik sebagai tempat istirahat bagi pengendara yang ingin ke timur. Buktinya, banyak rumah makan yang tumbuh subur di kecamatan ini.

Saya yakin, masyarakat Bangkalan Madura pasti banyak yang bersyukur jika pusat kabupatennya dipindah, terutama jika dipindah ke Tanah Merah. Sebab, Tanah Merah dekat dari mana saja. Akan banyak wilayah yang jaraknya terpangkas jika ingin ke pusat kabupaten.

Pokoknya, Tanah Merah sangat potensial. Beda dengan pusat kabupaten saat ini yang makin lama terasa makin akan gulung tikar.

Ya, sudah. Itulah ide dari saya. Tentu, saya tidak mengatakan bahwa ide ini harus segera dikerjakan besok pagi. Tidak. Ide ini harus dikerjakan pelan-pelan. Tapi, pertimbangannya harus disegerakan. Sebab, perkembangan pusat kabupaten saat ini sangat stagnan.

Tidak mau seluruh wilayah kabupaten ini gulung tikar, kan?

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Derita Tinggal di Pelosok Bangkalan Madura, Transportasi Buruk hingga UMR Rendah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version