Satu Tahun yang Lalu Saya Meramal Bangkalan Madura Tidak Akan Berkembang, dan Sekarang Ramalan Itu Terbukti

Bangkalan Madura Semakin Jauh dari Kata Sejahtera (Unsplash)

Bangkalan Madura Semakin Jauh dari Kata Sejahtera (Unsplash)

Tahun lalu saya sempat meramal terkait kondisi Bangkalan Madura yang mulai berbenah. Sebab, memang selama 1 tahun di bawah pemerintahan PJ Bupati, banyak perubahan di kabupaten saya ini. PJ Bupati niat sekali ngurus Bangkalan Madura.

Bahkan inilah kali pertama saya benar-benar merasakan punya pemimpin. Pasalnya, sudah sekian tahun kabupaten ini nggak pernah bener dapet pemimpin.

Tapi, bukan itu poin utama yang saya maksud dalam tulisan tersebut. Melainkan, saya mewanti-wanti pada masyarakat Bangkalan Madura bahwa kabupaten tercinta kita ini tidak bisa tidak akan kembali ke setelah awal. Kalian tidak percaya? Tanda-tandanya sudah mulai kelihatan. Mari, saya bantu jelaskan!

Hampir 2 bulan, tapi belum ada gebrakan sama sekali

Sudah hampir 2 bulan bupati baru memimpin Bangkalan Madura. Artinya, selama itu pula PJ Bupati tidak lagi bekerja. Nah pertanyaannya, kalian ngerasa nggak pemerintah di kabupaten ini sudah ngapain saja?

Kalau berkaca ke PJ Bupati kita sebelumnya, baru dapat 1 bulan menjabat beliau sudah membuat gebrakan yang heboh. Dengan berani, beliau menindak tegas beberapa rumah makan yang tidak taat bayar pajak. Bahkan, dia ikut langsung memasang banner yang bertuliskan keterangan bahwa rumah makan tersebut tidak membayar pajak.

Nah, sekarang ini sudah hampir 2 bulan pemerintahan baru berjalan. Tapi, saya tak dengar ada gebrakan apa-apa dari bupati saya. 

Saya perhatikan akun instagram resmi pemerintah juga sepi. Rata-rata agendanya cuma acara-acara seremonial, halal bihalal, memenuhi undangan, ngasih sambutan, dan agenda kurang bermanfaat lainnya. Tak jauh beda sama tugas duta pariwisata.

Aneh! Pemimpin Bangkalan Madura kok cuma kaya jadi brand ambassador!

Inilah gambaran pemerintah yang nggak punya program. Ketika awal resmi menjadi Bupati Bangkalan Madura, dengan bangga menyatakan bahwa dia tidak memiliki program khusus untuk 100 hari pertama. 

Dan betul, sampai saat ini, memang belum terasa apa-apa. Bahkan, pemerintahan di kabupaten ini sepertinya pusing mau ngapain selama 1 tahun. Haduh!

Kalau pemerintah kita mau kerja, sebetulnya banyak sekali hal yang bisa direnungi, kemudian diperbaiki. Aspek pendidikan misalnya, saat ini masih ancur-ancuran. Kondisi ekonomi, aduh apalagi. Lalu masalah keamanan, masih marak begal. Suruh urus yang bener tuh ke kepolisian!

Maka dari itu, Pak, program 100 hari pertama itu perlu. Supaya pemerintahan bapak itu jelas, mau ngasih apa saja untuk Bangkalan Madura selama 100 hari pertama. Ini juga bakal jadi evaluasi untuk masa-masa berikutnya. Kalau nggak demikian, gimana bisa kita tahu kinerja pemerintah.

Atau, aslinya emang nggak bisa kerja?

Bangkalan Madura akan terus jauh dari kesejahteraan

Bayangkan, kita bisa mengharapkan apa dari pemerintahan yang tidak menyiapkan program. Saya sih nggak menaruh harapan sama sekali. Dua bulan pertamanya saja sudah pusing. Hadeh, malah akan berakhir seperti apa nanti di 2029?

Tak salah jika saya merasa ramalan saya tahun lalu terbukti benar. Bangkalan Madura tercinta kita ini mulai kembali ke setelan awal. Mungkin saja akan lebih parah, makin jauh dari kesejahteraan. Saya tak mengada-ada, yang sudah-sudah seperti itulah faktanya.

Nah, saya menulis artikel ini harapannya supaya kita nggak terlanjur kebablasan. Meskipun sudah nggak ada harapan, setidaknya dampaknya nggak parah-parah banget. Dengan apa? Ya, mari kita pantau bersama kinerja pemerintahan kabupaten ini. Masa iya, setiap pemerintahan di kabupaten ini berakhirnya di jeruji besi!

Penulis: Abdur Rohman

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Derita Tinggal di Pelosok Bangkalan Madura, Transportasi Buruk hingga UMR Rendah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version