Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bangkalan Madura Adalah Pilihan Paling Tidak Rasional untuk Menempuh Pendidikan Tinggi, Bukannya Belajar Malah Jadi Kader Partai

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
28 Januari 2024
A A
Bangkalan Madura Adalah Pilihan Paling Tidak Rasional untuk Menempuh Pendidikan Tinggi, Bukannya Belajar Malah Jadi Kader Partai UTM

Bangkalan Madura Adalah Pilihan Paling Tidak Rasional untuk Menempuh Pendidikan Tinggi, Bukannya Belajar Malah Jadi Kader Partai (Ilham Hadi Prayogo via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Ruang-ruang akademis juga kurang di Bangkalan

Penyebaran buku-buku kajian akademis di lingkungan mahasiswa berpengaruh pada pertumbuhan ruang-ruang intelektual. Ketika bacaannya hanya kitab-kitab terbitan lama, maka pertumbuhan diskusinya pun akan mandek. Berbeda jika mahasiswanya dipancing oleh buku-buku terbitan terbaru, analisis terbaru, fenomena baru, serta teori-teori terbaru yang sesuai dengan zamannya.

Nah, walaupun universitas negeri di Bangkalan sudah ada sejak 2001, belum ada komunitas atau perkumpulan yang memang fokus pada pengembangan keilmuan dan pemikiran secara konsisten, bahkan saat ini tidak ada. Jika dibandingkan dengan Madura bagian timur (Pamekasan dan Sumenep), di sana tidak hanya komunitas keilmuan saja yang tumbuh subur. Tetapi juga komunitas pecinta seni, sastra, dan budaya juga mulai banyak diminati.

Gerakan politik bertebaran

Ketika ruang-ruang akademis tidak tumbuh, tidak ada ruang lain selain organisasi yang menjadi pelarian mahasiswa. Sehingga, niat awal mahasiswa untuk membangun lingkungan akademis, malah bergeser pada lingkungan yang politis. Hipotesis ini cukup didukung dari banyaknya organisasi kepemudaan di Bangkalan Madura.

Contoh lain yang cukup membuat saya tercengang adalah ketika masa-masa orientasi mahasiswa baru. Di lingkungan UTM, bujuk-membujuk mengajak mahasiswa baru untuk log in ke organisasi eksternal (ormek) bukanlah hal yang tabu. Bahkan, saat pelaksanaan PKKMB, sepanjang jalanan di UTM akan dipenuhi atribut ormek seperti bendera layaknya masa-masa pemilu saat ini. Ditambah masing-masing dari mereka juga ada yang berorasi untuk memikat mahasiswa baru yang berlalu-lalang.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan bangun organisasi sana-sini, cari kader sampai berkompetisi, bahkan sampai harus memikat dengan berorasi. Hanya, bekal apa yang akan dibawa jika sebelumnya ruang-ruang keilmuan belum terbangun? Pas orasi kira-kira apa yang mau diomongin? Apalagi buku-buku yang bisa mendukung wawasan kita lebih luas juga belum terbangun.

Makanya gaes, menurut saya bangun dulu ruang-ruang akademis di Bangkalan Madura, jangan dulu gembar-gembor politiknya. Percuma UTM ada di Bangkalan, tapi perannya sebatas perpolitikan saja. Lalu, siapa yang mahu ngembangin keilmuan? Hiasss.

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Inilah Alasan Mahasiswa UTM Layak Disebut sebagai Mahasiswa Tahan Banting

Baca Juga:

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2024 oleh

Tags: BangkalanKuliahmadurapendidikan tinggiUTM
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Lebih Baik Tidak Kuliah daripada Kuliah Hasil Ngutang kuliah malam

Lebih Baik Tidak Kuliah daripada Kuliah Hasil Ngutang

4 Januari 2023
4 Anggapan Orang tentang Jurusan Matematika yang Nggak Sepenuhnya Benar terminal mojok.co

4 Anggapan Orang tentang Jurusan Matematika yang Nggak Sepenuhnya Benar

7 September 2021
Akreditasi C Nggak Seburuk Itu, Jangan Anggap Sepele!

Akreditasi C Nggak Seburuk Itu, Jangan Anggap Sepele!

29 November 2022
Rumah Makan Bebek Sinjay Bangkalan Madura Overrated. Sebagai Warga Asli, Saya Malas Makan di Sana Mojok.co

Rumah Makan Bebek Sinjay Bangkalan Madura Overrated. Sebagai Warga Asli, Saya Malas Makan di Sana

27 Juni 2024
Lulus Kuliah Cepat 3,5 Tahun Memang Keren, tapi Bikin Menyesal kuliah 7 tahun

Lulus Kuliah Cepat 3,5 Tahun Memang Keren, tapi Bikin Menyesal

2 Desember 2023
Pengalaman Mudik Perdana dari Jogja ke Madura: Derita Menahan Kencing Berjam-jam

Pengalaman Mudik Perdana dari Jogja ke Madura: Derita Menahan Kencing Berjam-jam

14 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.