Ruang-ruang akademis juga kurang di Bangkalan
Penyebaran buku-buku kajian akademis di lingkungan mahasiswa berpengaruh pada pertumbuhan ruang-ruang intelektual. Ketika bacaannya hanya kitab-kitab terbitan lama, maka pertumbuhan diskusinya pun akan mandek. Berbeda jika mahasiswanya dipancing oleh buku-buku terbitan terbaru, analisis terbaru, fenomena baru, serta teori-teori terbaru yang sesuai dengan zamannya.
Nah, walaupun universitas negeri di Bangkalan sudah ada sejak 2001, belum ada komunitas atau perkumpulan yang memang fokus pada pengembangan keilmuan dan pemikiran secara konsisten, bahkan saat ini tidak ada. Jika dibandingkan dengan Madura bagian timur (Pamekasan dan Sumenep), di sana tidak hanya komunitas keilmuan saja yang tumbuh subur. Tetapi juga komunitas pecinta seni, sastra, dan budaya juga mulai banyak diminati.
Gerakan politik bertebaran
Ketika ruang-ruang akademis tidak tumbuh, tidak ada ruang lain selain organisasi yang menjadi pelarian mahasiswa. Sehingga, niat awal mahasiswa untuk membangun lingkungan akademis, malah bergeser pada lingkungan yang politis. Hipotesis ini cukup didukung dari banyaknya organisasi kepemudaan di Bangkalan Madura.
Contoh lain yang cukup membuat saya tercengang adalah ketika masa-masa orientasi mahasiswa baru. Di lingkungan UTM, bujuk-membujuk mengajak mahasiswa baru untuk log in ke organisasi eksternal (ormek) bukanlah hal yang tabu. Bahkan, saat pelaksanaan PKKMB, sepanjang jalanan di UTM akan dipenuhi atribut ormek seperti bendera layaknya masa-masa pemilu saat ini. Ditambah masing-masing dari mereka juga ada yang berorasi untuk memikat mahasiswa baru yang berlalu-lalang.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan bangun organisasi sana-sini, cari kader sampai berkompetisi, bahkan sampai harus memikat dengan berorasi. Hanya, bekal apa yang akan dibawa jika sebelumnya ruang-ruang keilmuan belum terbangun? Pas orasi kira-kira apa yang mau diomongin? Apalagi buku-buku yang bisa mendukung wawasan kita lebih luas juga belum terbangun.
Makanya gaes, menurut saya bangun dulu ruang-ruang akademis di Bangkalan Madura, jangan dulu gembar-gembor politiknya. Percuma UTM ada di Bangkalan, tapi perannya sebatas perpolitikan saja. Lalu, siapa yang mahu ngembangin keilmuan? Hiasss.
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Inilah Alasan Mahasiswa UTM Layak Disebut sebagai Mahasiswa Tahan Banting