Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA 

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
9 Februari 2024
A A
Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA  Mojok.co

Bangkalan Madura Gudangnya Masalah Pendidikan, Anak-anak Terancam Nggak Bisa Lanjut SMA  (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bangkalan Madura adalah gudang masalah pendidikan. Saking banyaknya, saya curiga persoalan-persoalan ini memang sengaja dipelihara. Di setiap jenjang, pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, ada saja masalah yang tidak kunjung selesai. 

Sebelumnya, di Terminal Mojok, saya pernah menjelaskan betapa pelik persoalan pendidikan di Bangakalan dengan judul Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Kabupaten Tertinggal Ini. Di situ saya tuliskan, angka Harapan Lama Sekolah (HLS) kabupaten ini hanya 11,9 tahun saja. Artinya, anak-anak usia tujuh tahun tidak memiliki harapan sekolah hingga lulus jenjang SMA. 

Sebenarnya saya miris melihat angka itu, tapi nggak heran. Kenyataan di lapangan, memang sulit bagi anak-anak Bangakalan Madura melanjutkan pendidikan hingga jenjang SMA. Saya hanya heran dengan satu hal. HLS Bangkalan Madura kerap menjadi yang terburuk dibanding kabupaten lain yang ada di Pulau Madura, tapi tidak pernah ada upaya perbaikan yang signifikan dari pemerintah. 

SMA negeri di Bangkalan Madura tidak merata

Saya tahu, keberadaan SMA negeri yang belum merata bukan hanya persoalan di Bangkalan Madura. Daerah-daerah lain di Jawa Timur juga mengalami hal ini. Namun, izinkan saya menjelaskan betapa merepotkannya kondisi SMA negeri yang tidak merata. Saya tahu betul rasanya karena saya adalah salah satu korbannya. 

Bangkalan Madura terdiri dari 18 kecamatan. Sebanyak 20 SMK/SMA negeri hanya tersebar di 9 kecamatan. Sebanyak 7 sekolah terletak di Kecamatan Bangkalan. Sementara lainnya terletak tersebar di sisi-sisi pinggir Bangkalan. 

Padahal kalau kalian mencermati di peta, Kecamatan Bangkalan berada di ujung barat Pulau Madura. Penyebaran yang tidak merata itu jelas menyulitkan warga yang berada di tengah-tengah Kabupaten Bangkalan seperti Kecamatan Galis, Kecamatan Tanah Merah, dan Kecamatan Geger. Apalagi, luas Bangkalan lebih dari 3 kali Kota Surabaya. Mengakses SMA-SMA di kecamatan lain memerlukan waktu dan energi lebih. 

Asal tahu saja, siswa-siswi dari 3 kecamatan tadi harus menempuh lebih dari 20 km untuk bisa sampai ke sekolah negeri di Kecamatan Bangkalan. Itu kalau rumah mereka berada di pinggir jalan raya. Faktanya, permukiman di Bangkalan Madura banyak yang jauh dari jalan raya.

Saya sendiri waktu SMA menempuh 18 km tiap hari hanya untuk bersekolah. Pukul 06.00 WIB saya sudah harus berangkat, kalau tidak, kemungkinan telat sangat besar. Saya perlu waktu yang panjang karena menggunakan angkutan umum untuk pulang-pergi sekolah.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Kualitas SMA negeri Bangkalan Madura yang timpang

Membandingkan SMA negeri di Bangkalan Madura adalah tindakan yang sia-sia. Sebab, sudah jelas SMA yang berada di Kecamatan Bangkalan kualitasnya jauh lebih baik daripada SMA negeri di kecamatan lain. Ini terbukti dari kebanyakan siswa-siswi di Bangkalan Madura berasal dari kecamatan yang amat jauh. 

Jarak 18 km yang saya tempuh dari rumah ke sekolah ternyata masih tergolong dekat. Kawan saya ada yang tinggal di Kecamatan Galis yang berjarak 25 km. Ada juga adik kelas saya yang berasal dari Kecamatan Blega. Dia harus menempuh hingga 30 km untuk sekolah. Padahal di kecamatannya suda ada SMA negeri, tapi ya begitulah kualitasnya. 

Menempuh belasan hingga puluhan kilometer adalah salah satu-satunya pilihan untuk mendapat kualitas pendidikan yang lebih baik. Mayoritas siswa-siswi di Bangkalan menggunakan angkutan umum untuk pulang-pergi ke sekolah, seperti saya. Persoalannya, angkutan umum tidak menjamin keamanan penumpang, terutama penumpang perempuan.

Ketika berangkat sekolah di pagi hari mungkin relatif lebih aman karena biasanya berbarengan dengan dengan penumpang siswa-siswi lain. Berbeda ketika pulang sekolah. Kebanyakan siswa-siswi yang berasal dari kecamatan yang jauh sampai di rumah ketika hari sudah gelap.  Sebagian dari mereka bahkan harus menaiki angkutan umum 2 kali untuk masuk ke permukiman. Situasi ini membuat para siswa-siswi rentan menjadi korban tindakan tidak senonoh dan kurang menyenangkan lainnya. 

Salah satu teman perempuan saya pernah menjadi korbannya. Teman saya bercerita, saat itu dia nggak mendapat angkutan umum karena kemalaman. Dia terpaksa mengambil bus mini yang penumpangnya sepi. Nahas, dia beberapa kali mendapatkan catcalling dari penumpang lain. Akhirnya, dia memilih untuk turun sebelum sampai di lokasi tujuannya karena takut. Setelah kejadian itu, teman saya memilih pindah ke sekolah swasta dekat rumahnya.

Puncak gunung es

Di atas baru secuil masalah yang timbul karena SMA negeri di Bangkalan Madura tidak merata. Itu mengapa saya sangat berharap, kuantitas dan  kualitas SMA/SMK negeri ditingkatkan. Kasihan siswa-siswi pelosok yang punya semangat sekolah, tapi harus menempuh puluhan kilometer untuk mendapat pendidikan berkualitas. Belum lagi keamanan sepanjang perjalanan yang nggak terjamin. 

Kalau memang niat meningkatkan angka Harapan Lama Sekolah (HLS), perbaiki fasilitas dan aksesnya. Anak-anak Bangkalan bukan kekurangan motivasi mencari ilmu, jarak belasan hingga puluhan kilometer saja rela ditempuh tiap hari. Sangat disayangkan kalau semangat itu harus terhalang oleh ketidakbecusan pemerintah mengelola pendidikan di Bangkalan Madura. 

Penulis: Abdur Rochman
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Solusi Konkret untuk Bangkalan Madura agar Nggak Terus-terusan Kena Bully

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2025 oleh

Tags: bangkalan madurabankalanHarapan Lanjut Sekolahmadurapendidikan tidak merataPulau MaduraSekolahSMA/SMK Negeri
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Alasan Tellasan Topak di Madura Lebih Spesial dan Dinanti-nanti daripada Idulfitri  Mojok.co

Alasan Tellasan Topak di Madura Lebih Spesial dan Dinanti-nanti daripada Idulfitri 

7 April 2025
belajar dan sekolah

Sekolah Tidak Lebih Penting dari Belajar

3 Juli 2019
Mengadu Nasib di Jakarta Itu Berat, Lebih Baik Jangan kalau Belum Siap Mojok.co

Mengadu Nasib di Jakarta Itu Berat, Lebih Baik Jangan kalau Belum Siap

12 November 2023
OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi Kalian Keren Terminal Mojok

OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi: Kalian Keren!

30 September 2022
grup whatsapp sekolah grup wa anggota nyebelin cara mute cara keluar stiker meme jualan online mojok

Menebak Motif Munculnya Grup WhatsApp SMP padahal Sebelumnya Nggak Pernah Ada

21 Juni 2020
Mensyukuri Tinggal di Sumenep, Kabupaten Termiskin Ketiga di Jawa Timur

Mensyukuri Tinggal di Sumenep, Kabupaten Termiskin Ketiga di Jawa Timur

26 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.