Banyak pedagang gerobak kopi yang menyediakan terpal lesehan untuk duduk
Alih-alih jadi program kerja tak berdampak lainnya, revitalisasi ini justru sukses besar. Hal ini dapat dilihat dari seberapa ramai wilayah bandar Grisse setiap harinya.
Apalagi, semakin banyak pedagang yang menjajakan jualannya di area sekitar Bandar Grisse. Revitalisasi ini meningkatkan kegiatan UMKM warga Gresik.
Ketika mengunjungi kawasan ini pada Sabtu sore, saya menyaksikan sendiri. Revitalisasi Bandar Grisse berpengaruh pada pendapatan pedagang.
Banyak penjaja kopi dengan gerobak sederhana menawarkan aneka Pop Ice, kopi saset, hingga teh jumbo yang dapat diperoleh dengan harga super ekonomis. Dengan mengeluarkan uang 5 ribu rupiah saja, warga dapat bercengkrama dengan kerabat dan teman-teman sambil menikmati segelas kopi hangat di atas terpal sederhana.
Semakin ramai di kala malamÂ
Akibat keramaian yang tercipta dari operasional Bandar Grisse, terdapat beberapa warga yang merasa terganggu. Pasalnya, muda-mudi yang biasa nongkrong terkadang tak kenal waktu.
Hingga larut malam, mereka akan bercengkrama penuh canda tawa di trotoar jalanan tersebut. Belum lagi, kalau ada setelan musik dengan volume besar. Lantaran, memang ada satu dua perumahan warga di sisi kanan dan kiri jalanan ini.
Memang enak, sih, bisa ngobrol-ngobrol lama hanya dengan tuntutan pengeluaran yang sedikit. Namun, semoga hal-hal seperti ini bisa lebih dikurangi dengan kebijakan dan kesadaran sesama ya, guys.
Kalau sama-sama senang kan, enak. Sayang, kapan lagi warga Gresik punya fasilitas umum memadai dengan 0 rupiah biaya masuk?
Penulis: Chusnul Awalia Rahmah
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Jalan Kalianak Adalah Maut, Penghubung Gresik-Surabaya yang Mengancam Nyawa Pengendara
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.