Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Baleendah, Kecamatan Krisis Identitas dan Ditinggalkan Bandung

Reska Okta Nur Saputra oleh Reska Okta Nur Saputra
5 Maret 2025
A A
Baleendah, Kecamatan Krisis Identitas dan Ditinggalkan Bandung (Pexels)

Baleendah, Kecamatan Krisis Identitas dan Ditinggalkan Bandung (Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

Baleendah adalah salah satu kecamatan di Bandung. Tepatnya di Kabupaten Bandung Selatan. Dulu, sempat ada wacana menjadikan Baleendah sebagai ibu kota kabupaten.

Sebagai orang yang tumbuh dan besar di Baleendah, identitas ini tidak bisa lepas dari saya. Setelah menghabiskan sebagian besar masa wajib belajar di tempat yang sama, saya melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 

Saat studi itu, saya bertemu dengan mahasiswa dari banyak tempat di Indonesia. Mulai dari Kota Bandung, Surabaya, Madura, Padang, hingga NTT. Wajar apabila kita menyebutkan daerah asal ketika berkenalan. Namun, di momen itu, saya malah bingung sendiri.

Kalau sesama Bandung, biasanya mereka sudah paham. Apalagi Baleendah terkenal sebagai “langganan banjir”. Meski pada kenyataannya nggak semua wilayah di kecamatan ini selalu banjir, ya. Nah, kalau berkenalan dengan mahasiswa dari daerah lain, saya bingung menjelaskan.

Baleendah tidak punya identitas yang kuat

Surabaya terkenal dengan kuliner rawon. Kalau Madura, langsung kepikiran sate. Bahkan Majalaya, tetangga Baleendah, terkenal dengan kuliner bernama barondong. 

Kalau Baleendah? Itu dia. Saya merasa kecamatan di Bandung ini tidak memiliki identitas yang kuat. Apakah menjadi kawasan langganan banjir bisa menjadi branding? Tentu saja tidak karena itu bentuk keresahan dan penderitaan warga.

Selain itu, anak-anak muda Baleendah juga tidak punya ruang komunal untuk mengekspresikan diri. Kalau mau mengekspresikan diri, harus pergi jauh sampai ke Kota Bandung, Dago Atas, sampai Lembang. 

Apakah itu yang lantas membuat banyak terjadi tawuran di daerah ini? Juga menjadi alasan miras masih sangat marak? Bisa jadi.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Sudah tidak punya identitas yang kuat, Baleendah juga punya banyak masalah dengan kondisi lalu-lintas. Misalnya, kecamatan ini punya traffic light terlama di Bandung, yaitu perempatan Soekarno-Hatta. Belum lagi jalanan Bojongsoang yang sangat menyiksa di jam sibuk.

Kondisi bisa saja semakin buruk jika Telkom University sedang mengadakan wisuda. Sudah begitu hectic, tambahkan banjir di sana. Wah, tidak heran kalau kamu bisa tua di jalan.

Potensi Baleendah yang sebaiknya diperhatikan Bandung

Terlepas dari semua sisi negatif di atas, Baleendah itu bukan kecamatan yang miskin. Sebagai kecamatan yang memiliki jumlah populasi terbanyak di Kabupaten Bandung serta menjadi daerah penyangga ibu kota Jawa Barat, sejatinya kecamatan ini memiliki potensi besar. Misalnya, di sini ada Kampung Wisata Jelekong yang menjadi sentral lukisan dan wayang golek.

Lukisan dan wayang golek dari Baleendah tidak bisa dianggap remeh. Dari sinilah lukisan-lukisan yang biasa kita lihat menghiasi Jalan Braga berasal. Sementara itu, wayang golek sendiri sebenarnya dahulu namanya cukup harum di tangan sang maestro dalang Asep Sunandar Sunarya, hingga bisa menggelar pagelaran hingga ke mancanegara.

Namun, sayangnya, Bandung seperti “meninggalkan” Baleendah begitu saja. Plang berisi foto pelaku seni dan nuansa wayang sudah semakin jarang. Padepokan seni terasa sepi, digantikan acara tahunan yang bisa dihitung jari dan sesekali disewa sebagai gedung pernikahan.

Selain wisata budaya, wisata alam Baleendah tak kalah menarik. Gunung Geulis yang berada di antara Kelurahan Jelekong, Arjasari, dan Manggahang (1154 MDPL) sangat cocok untuk kegiatan tektok, trail run, atau bahkan pendaki pemula. 

Selain menyajikan track pendek, pemandangan di sana sanat indah. Ada juga pemandangan Kota Bandung Gunung Puntang di arah selatan yang bisa “dijual”.

Perlu segera berbenah

Semoga, sebagai salah satu daerah penyangga Bandung, Baleendah segera berbenah diri. Potensi yang sebenarnya sudah ada sejak lama mulai luntur. Identitas sebagai kawasan langganan banjir sudah terlalu lekat. 

Saya kira, pemerintah Bandung dan Jawa Barat bisa turut membantu, bukan “meninggalkan” begitu saja. Jika Bandung dan Jawa Barat bisa memaksimalkan potensi semua kecamatan, cita-cita kesejahteraan rakyat tidak akan sulit digapai. Itu.

Penulis: Reska Okta Nur Saputra

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bandung Lautan Air, Identitas yang Jelas Nggak Ada Bagus-bagusnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2025 oleh

Tags: Baleendahbaleendah banjirBandungbanjir baleendahdalang Asep Sunandar SunaryaJawa BaratKabupaten BandungKecamatan Baleendahpotensi baleendah
Reska Okta Nur Saputra

Reska Okta Nur Saputra

Filsuf magang. Tinggal di Baleendah, Bandung.

ArtikelTerkait

5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Soal Kuliah di ITB

5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Soal Kuliah di ITB

19 Oktober 2023
Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date! terminal mojok.co

Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date!

23 Maret 2021
Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

26 Agustus 2023
Mengenal Arcamanik, Kecamatan Paling Elit di Kota Bandung Mojok.co

Mengenal Arcamanik, Kecamatan Paling Elit di Kota Bandung

22 Desember 2024
Trotoar Jatinangor Tempat Paling Celaka di Muka Bumi (Wikimedia Commons)

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

27 November 2025
5 Tanda Kalian Nggak Cocok Hidup di Indramayu Jawa Barat, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sana Mojok.co

5 Tanda Kalian Nggak Cocok Hidup di Indramayu Jawa Barat, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sana

29 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.