Daftar Isi
#5 Mekan biasa digunakan orang Grobogan untuk menjelaskan nyala
Jika “oglangan” dalam bahasa Jawa artinya mati lampu, “mekan” adalah kosakata yang menjelaskan nyala. Kata ini kerap digunakan ketika menjelaskan sesuatu dari mati ke hidup, biasanya untuk benda elektronik. Contoh: Ndek mau oglangan, iki lampune wes mekan (Tadi mati lampu, tapi ini sudah nyala).
#6 Gandokan nggak asing di telinga orang Grobogan, tapi orang Kudus nggak paham
Saya nggak tahu kosakata bahasa Jawa ini sumbernya dari mana. Tapi, “gandokan” nggak asing di telinga saya sebagai orang Grobogan. Bagi orang Grobogan, “gandokan” artinya bonceng tiga.
Saya pernah sekali menegur teman saya yang gandokan di kampus. Bukannya salah satu turun dari motor, mereka heran sendiri. Saya lalu menjelaskan bahwa “gandokan” artinya bonceng tiga. Teman saya lalu tertawa dan bilang kalau bonceng tiga itu “triple”. Saya yang mendengarnya malah heran, kok malah mirip bahasa Inggris daripada bahasa Jawa.
#7 Acak adalah bahasa Jawa yang berarti mulai
“Acak” yang dimaksud ini bukan yang artinya seperti dalam bahasa Indonesia, ya. Dalam bahasa Jawa orang Grobogan, “acak” artinya mulai. Misalnya: Kuliah e acak jam piro? (Kuliahnya mulai jam berapa?).
#8 Benges sama seperti gincu alias lipstik
“Benges” artinya lipstik atau gincu. Saya sudah kerap mendengar bahasa Jawa satu ini sejak kecil karena kerap digunakan ibu-ibu untuk menyebut lipstik mereka. Namun ketika kuliah di Kudus dan bicara soal “benges”, saya dibilang mengada-ada. Teman-teman saya menyebut lipstik ya gincu. Titik.
Saya nggak menyerah dan mencari pembuktian serta menemukan penggunaan kata “benges” dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal. Tapi, teman-teman saya masih belum terima kalau “benges” artinya sama kayak “gincu”.
Kosakata bahasa Jawa yang disangsikan teman-teman saya kerap membuat saya ikutan sangsi dengan kebenaran bahasa yang sudah saya gunakan sejak lahir. Tapi tiap pulang ke Grobogan dan mendengar tetangga serta keluarga mengucapkan kata-kata di atas, ya nggak aneh juga. Tapi, kenapa nggak diterima sebagai kekayaan bahasa Jawa aja, sih? Kan kadang bikin saya kesal.
Penulis: Jarwani Linda Listik Safitri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Perkenalkan Grobogan, Daerah Pinggir Pantura yang Orangnya Nyah-nyoh Pol.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.