Hai, warga Pondok Pelita—penonton setia Ikatan Cinta. Gimana mood-nya semalam? Hancur? Gimana reaksi kalian ketika Mama Sarah ditangkap polisi? Kecewa? Terharu? Atau ngakak? Ada yang memilih matiin TV daripada lanjut nonton? Atau ada yang malah memilih untuk benar-benar berhenti saja nonton Ikatan Cinta?
Hmmm… Saya juga gemes sih sama episode tadi malam.
Episode semalam tuh dibilang ngeselin pun rasanya nggak cukup, deh. Iya nggak, sih? Padahal episode sebelumnya sudah seru banget, lho. Presentasi bukti-bukti dari Al dan Andin oke banget. Ikutan senang karena usaha Al dan Andin selama ini untuk mengungkap siapa pembunuh Roy sebenarnya, sudah hampir sampai di titik akhir. Bukan main, lho, pengorbanan mereka. Lalu melihat Elsa ketakutan, rasanya puas banget. Tapi ketika Elsa berusaha playing victim, mengeluarkan senyum dan ketawa yang sok nggak bersalah itu, rasanya jadi pengin ngegampar. Sudah sampai ikut ngebatin, “Elsa, Elsa… Licik banget, sih.”
Eh, tahu-tahunya episode tadi malam kok malah begitu? Akting pemainnya sih keren, tapi jalan ceritanya? Bikin drop, Shay. Bisa-bisanya Mama Sarah yang ngaku kalau dia pembunuh Roy? Anehnya lagi, kok yah bisa-bisanya Mama Sarah beneran dibawa polisi? Saya yang awam sama persoalan hukum jadi bertanya-tanya. Memangnya bisa begitu, ya? Rasanya, kok, ada yang janggal. Elsa yang dilaporin, kenapa Mama Sarah yang ditangkap?
Ini yang dilaporin—ke polisi—oleh Al dan Andin kan si Elsa. Bukti-bukti mengarah pada Elsa, terus polisinya juga datang dengan membawa surat penangkapan untuk Elsa. Artinya si Elsa yang jadi terlapor. Tapi, kok malah bisa berubah jadi Mama Sarah yang ditangkap karena mengaku kalau blio pembunuh Roy? Bukannya mestinya dua-duanya (Elsa dan Mama Sarah) tuh yang dibawa ke kantor polisi, ya? Walaupun Mama Sarah mengaku, ya dua-duanya dong yang dimintai keterangan.
Al dan Andin punya bukti, lho. Mereka punya landasan yang kuat. Bukannya kalau kayak gitu dan Elsa nggak bisa memberikan bukti kalau dia nggak bersalah, Elsa bisa tetap ditahan, ya? Kan dalam hukum harus pakai bukti. Perihal Mama Sarah yang mengaku kalau dia yang bersalah, itu jadi cerita yang lain lagi, yang tentu saja harus dikuatkan juga dengan bukti. Masa sih kasus hukum cuma pakai pengakuan? Apa nggak blunder kalau menangkap orang nggak pakai bukti?
Lagian nih ya, selama proses penangkapan—atau lebih tepatnya selama polisi masih ada di dalam rumahnya Oma Chan— kan ada pengakuan-pengakuan lain dari Mama Sarah. Itu Mama Sarah mengaku, lho, kalau Elsa anak kesayangannya dan akan ngelawan siapa pun yang berani menyakiti Elsa. Masa sih dari dua kalimat itu polisinya nggak merasa ada yang janggal? Nggak mungkin juga deh kalau polisinya nggak dengar. Mama Sarah ngomongnya sampai kayak kesetanan gitu. Pas blio pukul Al pakai vas bunga juga kok polisinya diam saja?
Berhubung saya awam dengan hukum, yang juga jadi pertanyaan saya adalah kok ini kasusnya laporan biasa? Maksudnya tuh, kasus Roy ini sudah pernah disidangkan dan Andin sudah dipenjara. Kalau kayak gitu, apa nggak sebaiknya kalau dibilang yang terjadi adalah peninjauan ulang, ya? Atau apa sih istilah hukumnya?
Saya juga masih bertanya-tanya dengan pasal yang dikenakan untuk Mama Sarah. Duh, saya jadi penasaran dengan kasus-kasus hukum yang kayak gini. Teman-teman yang ngerti hukum, tolong bantu kasih saya pencerahan, dong. Biar nggak bingung tiap nonton sinetron Ikatan Cinta.
Sumber Gambar: Stylo.grid.id
BACA JUGA Episode ‘Ikatan Cinta’ Tadi Malam Adalah Episode yang Bikin Penonton Nggak Nyantai dan tulisan Utamy Ningsih lainnya.