Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagi Saya, Operasi Masker Itu Sangat Tidak Efektif

Hepi Nuriyawan oleh Hepi Nuriyawan
7 Oktober 2020
A A
virus corona masker sampah kesehatan bekas pakai operasi masker mojok.co

virus corona masker sampah kesehatan bekas pakai operasi masker mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah dua minggu ini di Pasar Maos, Cilacap, dekat dengan kantor saya, selalu diadakan operasi masker. Operasi ini sifatnya macam inspeksi mendadak (Sidak) karena tidak pernah diberitahukan sebelumnya. Sama seperti operasi lalu lintas gitu, tahu-tahu aja ada.

Namun, saya cukup pesimis dengan adanya operasi ini. Bukan berarti saya tidak mendukung pemerintah daerah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 sampai akar rumput, tapi saya menilai kegiatan operasi masker betul-betul tidak efektif.

Begini, selama saya melihat operasi masker, ada banyak petugas mulai dari satpol PP, polisi, tentara, sampai anggota ormas yang membantu jalannya pelaksanaan operasi ini. Oleh karena banyak pihak yang terlibat, hampir tidak pernah ada “physical distancing” alias jaga jarak, di mana istilah tersebut ada di salah satu poin dalam protokol kesehatan. Satu petugas ketika berkomunikasi terlihat dekat sekali dengan petugas lainnya.

Kalau diperhatikan secara jeli, operasi masker malah membuat kesan ke masyarakat bahwa kumpul-kumpul itu diperbolehkan. Buktinya ketika saya melihat operasi masker di Pasar Maos, Cilacap, petugasnya saja nyaris tanpa celah berdekatan satu dengan yang lain. Buat apa susah-susah kita berjarak? Atau sebenarnya peraturan jaga jarak hanya berlaku untuk masyarakat, bukan untuk petugas? Hmmm.

Harusnya, petugas lebih paham apa saja yang menyangkut protokol kesehatan. Kalau dirangkum, protokol kesehatan itu kan ada 3M (menjaga jarak, mencuci masker, dan memakai masker). Kalau salah satu dari 3M saja tidak dilakukan, buat apa operasi masker? Bagi saya, operasi masker seharusnya bisa digunakan sebagai salah satu cara pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang 3M itu. Tidak hanya ditindak tilang dengan pemberlakuan denda.

Poin pemberlakuan denda ini juga masih hitam putih sampai sekarang. Tidak jelas kemana rimbanya itu uang denda. Kalau uang denda itu benar-benar digunakan, harusnya setiap ada operasi pasti disediakan masker kesehatan yang warna hijau atau biru untuk dibagikan gratis ke masyarakat. Kan katanya sekarang tidak boleh pakai masker model scuba dan buff (bandana). Sampai sekarang saya tidak pernah melihat ada pembagian masker, hand sanitizer, vitamin, dan perangkat pencegahan Covid-19 lainnya ke masyarakat setiap ada gelaran operasi masker.

Tidak hanya denda, ada beberapa daerah yang memberlakukan hukuman masyarakat tanpa masker yang menurut saya berlebihan. Contohnya dengan push up, menyapu jalanan, atau menyanyikan lagu-lagu nasional. Ada juga yang melafalkan sila-sila dalam Pancasila. Semua hukuman itu tidak mencerminkan edukasi pencegahan Covid-19, tapi malah terlihat hanya sebagai pelipur lara petugas dalam melaksanakan operasi masker.

Selanjutnya alasan saya mengatakan operasi masker hanya operasi yang sia-sia belaka adalah karena tindakan ini hanya berefek pada satu hari itu saja. Operasi ini tidak berefek jangka panjang pada pencegahan Covid-19. Jika hari ini ada operasi masker, masyarakat akan terlihat lebih rajin memakai masker daripada hari-hari biasanya. Jika tidak ada, ya mereka melenggang bebas. Bahkan masih banyak ditemukan orang tanpa masker.

Baca Juga:

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

5 Cara Legal Boikot Pemerintah yang Ugal-ugalan

Apalagi secara konsep mirip sekali dengan operasi lalu lintas di jalan raya. Jika pada suatu jalan diadakan operasi tilang, mereka yang tidak memiliki surat-surat kelengkapan berkendara akan cenderung menghindari operasi tersebut. Namun, jika sudah selesai operasinya, ya masyarakat bebas-bebas saja berkendara. Sekalipun hari biasa, tapi tidak terlihat polisi yang berjaga, banyak masyarakat yang sampai tidak pakai helm pun berani berkendara di jalanan tersebut.

Belum lagi masalah petugas yang tidak bisa membedakan mana yang perlu ditindak mana yang tidak. Kalau motor atau pejalan kaki yang tidak menggunakan masker boleh lah ditindak. Akan tetapi, khusus mobil yang tertutup rapat ya tidak bisa ditindak kalau lupa menggunakan masker.

Mungkin petugas operasi masker tidak tahu apa yang disebut lockdown mini. Lockdown mini seperti yang disebutkan Bapak Presiden Jokowi berarti pembatasan pergerakan masyarakat dalam ruang lingkup kecil. Mengendarai mobil adalah salah satu bentuk dari lockdown mini masyarakat, asalkan tidak membuka jendela mobil. Kan prinsipnya sama yaitu berada di dalam ruangan. Hanya saja ketika keluar dari mobil nah wajib pakai masker.

Kalau ingin membuat masyarakat yang tidak pernah pakai masker itu jera, coba ganti konsep operasi masker. Tidak perlu dengan penarikan uang denda atau hukuman fisik, cukup dengan mengadakan tes swab saja bagi yang tidak pakai masker.

Menurut orang-orang yang pernah dites swab, tes swab itu rasanya nggak menyenangkan. Bayangkan hidungmu kemasukan benda asing yang panjang sampai bagian ujungnya menyentuh pangkal hidung. Pasti dong rasanya sakit ditambah geli. Bahkan ada beberapa di antaranya sampai teriak-teriak kesakitan ketika dites swab. Sakit karena tes swab lebih mendingan daripada dihukum pembayaran tilang atau hukuman fisik yang entah dananya mengalir ke mana.

Kalau dalam operasi itu kan biasanya didata kan, hasil tes swab nanti bisa dikirimkan langsung via pos atau jasa kurir lainnya sesuai alamat yang tertera. Khusus yang hasilnya menunjukkan gejala Covid-19, surat hasil pemeriksaan swab diantar langsung sekaligus dijemput orang yang bersangkutan.

Saat penjemputan orang yang diduga kuat terpapar virus corona berdasarkan hasil tes swab, pemerintah bisa bergerak cepat melakukan tindakan lain. Pemerintah bisa dengan melakukan lockdown mini dengan menutup akses rumah yang bersangkutan, atau lingkungan rumah sekitar.

Saya rasa itu konsep yang lebih baik dibanding dengan operasi masker yang hanya bayar denda dan menahan KTP. Saya yakin tidak akan ada lagi orang yang tidak memakai masker. Selain mendisiplinkan masyarakat, tes swab ini bisa melacak persebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

“Lho kan tes swab mahal harganya. Gimana sih?” Mahal? Iya emang mahal sih. Tes swab itu yang bisa mencapai Rp900.000 setiap tesnya. Tapi, bukankah pemerintah sudah menggelontorkan dana sampai hampir 800 triliun? Belum lagi pengumpulan denda sebelumnya yang saya yakin sudah banyak banget uangnya. Cukuplah untuk mengadakan tes swab dadakan.

Terlebih kita butuh tindakan pemerintah yang berefek jangka panjang, tidak hanya jangka pendek yang hitungannya bisa bertahan cuma beberapa jam. Efek jangka panjangnya adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di dalam masyarakat. Saya yakin 100% hal itu bisa membuat pandemi ini, perlahan tapi pasti, akan menemui jalan keluar.

Tapi, itu semua tergantung dari Pemerintah Daerah itu sendiri. Mau masih pakai mainan denda-dendaan yang sama sekali tidak efektif, atau mau pakai operasi tes swab yang tentu saja mahal. Tapi, demi keselamatan warganya, kok masih saja memikirkan uang dan uang? Kalau kaya gini terus mah wes angel tah, angeeel.

BACA JUGA 4 Ciri Orang yang Perlu Dihindari dalam Transaksi Utang-Piutang dan tulisan Hepi Nuriyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2020 oleh

Tags: covid-19operasi maskerpandemipemerintahraziates swab
Hepi Nuriyawan

Hepi Nuriyawan

Karyawan Swasta. Esais dari Purwokerto

ArtikelTerkait

Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani terminal mojok.co

Honor Pemakaman Covid-19 untuk Pejabat Itu Bukan Salah Sasaran, Cuma Cacat Nalar dan Nurani

27 Agustus 2021
sekolah online ngapain beli seragam mojok

Kalau Sekolah Online Masih Jalan, Ngapain Harus Beli Seragam?

1 Agustus 2021
Keraton Agung Sejagat Adalah Bentuk Manifestasi Ketidakperayaan terhadap Otoritas di Indonesia

Keraton Agung Sejagat Adalah Bentuk Manifestasi Ketidakperayaan terhadap Otoritas di Indonesia

18 Januari 2020
bakso boraks terminalmojok

Ke Mana Perginya Penjual Bakso Boraks yang Sering Muncul di TV?

2 Februari 2021
panduan memahami resesi ekonomi indonesia 2020 data bps pengumuman bps survei ketenagakerjaan kuartal III 2020 mojok.co

Panduan Memahami Resesi Ekonomi Indonesia yang Baru Diumumkan

5 November 2020
Logika Mendag Lutfi_ Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Mampu Silakan ke Pasar Tradisional terminal mojok

Logika Mendag Lutfi: Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Silakan ke Pasar Tradisional

11 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.