Bagi Saya, Bakso Sapi Tetap yang Terbaik Ketimbang Bakso Ayam

bakso daging sapi vs bakso daging ayam terminal mojok

Bakso merupakan makanan berbahan dasar daging yang berasal dari Tiongkok dan sangat populer di Indonesia. Siapa sih yang nggak tahu bakso? Saya yakin hampir semua masyarakat Indonesia mengetahuinya dan pernah mengonsumsinya, bahkan lebih dari 1 kali seumur hidup. Di mana-mana bakso sangat mudah ditemukan.

Bakso menjadi salah satu kuliner yang sangat lezat, menurut saya. Meski bukan makanan favorit, saya pasti memakan makanan ini setidaknya 4 kali dalam sebulan. Harga yang relatif murah membuat saya nggak terlalu berat hati merogoh kocek untuk membelinya.

Menjelang Idulfitri, bakso menjadi salah satu makanan yang bisa saja tersedia di rumah-rumah umat muslim. Ya meskipun nggak sepopuler ketupat atau opor ayam, ada laaah satu dua rumah yang menyajikan bakso untuk tamu yang hadir walaupun bukan jadi sajian utama.

Secara umum, ada dua jenis bakso yang dijual di Indonesia, yakni bakso yang berbahan dasar daging sapi dan bakso yang berbahan dasar daging ayam. Bakso sapi sering saya konsumsi ketika berada di Jawa Timur, dan bakso ayam sangat mudah saya temukan ketika saya berada di Sumatra Selatan.

Bentuk dan bumbu yang digunakan kedua bakso ini pada dasarnya nggak ada perbedaan yang mencolok. Yang membedakan hanyalah bahan dasar bakso yang digunakan. Secara tampilan, Anda nggak akan menemukan perbedaan mencolok antara kedua jenis bakso ini.

Tetapi, mana yang lebih enak sebenarnya?

Masalah enak nggak enak, sebenarnya hanya masalah selera. Yang suka daging sapi mungkin akan lebih menyukai bakso sapi, dan bagi yang suka daging ayam bakal memilih bakso ayam.

Saya sendiri sudah pernah mencoba keduanya dan pilihan saya jatuh kepada bakso sapi. Bagi saya, bakso sapi tetap yang terbaik meskipun di sini saya lebih sering mengonsumsi bakso ayam.

Pertama, bakso sapi lebih cocok dengan lidah saya. Ya mungkin lantaran saya asli Jawa yang mana di sana lebih banyak bakso sapi dibandingkan bakso ayam. Jadi, lidah ini sudah pakem dan cocok dengan bakso sapi.

Kedua, rasa bakso ayam aneh menurut saya. Sebenarnya sih bukan nggak enak, ya, tapi sedikit aneh saja dengan makanan ini. Soalnya sebelum saya mengenal bakso ayam, ayam lebih identik dengan soto ayam untuk makanan berkuah.

Selain kedua alasan tersebut, tanpa disadari sebenarnya bakso sapi memberikan omzet yang besar untuk pedagang bakso. Bakso sapi dibanderol dengan harga yang nggak murah. Semakin banyak porsi mangkuk yang dibeli, maka semakin besar omzet yang didapatkan meskipun keuntungannya nggak terlalu besar karena modalnya yang juga besar.

Bakso sapi dan bakso ayam adalah dua makanan yang sebenarnya sama-sama enak, hanya saja ada yang lebih enak menurut versi lidah kita masing-masing. Keduanya juga makanan yang halal asalkan dibuat dengan cara yang benar tanpa ada bahan tambahan lainnya macam daging babi. Bagi umat muslim, sudah pasti haram hukumnya.

Kesimpulannya, mana yang lebih ena? Kalau pertanyaan ini ditanyakan ke saya, sesuai review di atas, maka saya bakal menjawab daging sapi. Tapi sekali lagi, Anda boleh nggak setuju dengan review di atas karena kesukaan orang pasti nggak sama. Yang paling penting adalah mau bakso apa pun yang dimakan jangan lupa bayar kalau sudah selesai makan. Jangan lari begitu saja!

BACA JUGA Bakso Memang Enak, tapi Mi Ayam Lebih Sempurna dan tulisan Firdaus Deni Febriansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version