Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Awas, Social Commerce Siap Gulung UMKM Indonesia!

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
18 Juli 2023
A A
Awas, Social Commerce Siap Gulung UMKM Indonesia!

Awas, Social Commerce Siap Gulung UMKM Indonesia! (Adrian via Pixabay)

Share on FacebookShare on Twitter

Hati-hati! Gempuran barang impor yang laku keras di social commerce begitu dahsyat bisa bikin nggak aman UMKM kita. Kok bisa?

Sudah menjadi rahasia umum jika perkembangan teknologi mendorong perubahan perilaku belanja masyarakat. Bisa dibilang, setiap individu saat ini memiliki layanan pusat perbelanjaan pribadi dalam genggaman tangan mereka yang setiap waktu dapat dijelajahi dalam hanya dengan gerakan jari. Kemudahan akses turut pula memfasilitasi konsumen guna melakukan perbandingan harga produk serupa.

Sejak menjamurnya keberadaan e-commerce beberapa tahun lalu, belakangan ini, masyarakat mulai menggilai sarana social commerce yang digadang-gadang mampu menyaingi kesuksesan bisnis e-commerce. Social commerce sendiri merujuk pada pemanfaatan media sosial sebagai tempat jual-beli. Ya, media sosial tak lagi sekadar menjadi ruang virtual untuk berekspresi dan menonjolkan diri.

Di luar fungsi orisinalnya, platform tersebut kini telah bertransformasi menjadi market intelligence. Media sosial dipakai untuk mengoleksi berbagaidata yang diperlukan demi kepentingan praktik bisnis suatu perusahaan tersebut. TikTok dikabarkan sedang mengembangkan Project S. Itu merupakan cara mereka untuk mengoleksi data produk yang laris di sebuah negara. Data tersebut kemudian digunakan untuk memproduksi sendiri barang tersebut di Tiongkok. 

Walaupun kemunculan social commerce di Indonesia tampaknya disambut baik dengan tangan terbuka oleh publik, nyatanya, hal tersebut membawa keresahan bagi pemerintah. Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Bahkan, keseriusan pemerintah dalam menanggapi kehadiran social commerce ditunjukkan dengan respons Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. 

Sebagaimana yang dilansir dari Liputan6.com, Teten tengah mengusahakan percepatan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 50/2020 mengenai Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Elektronik (PPMSE). Pemerintah percaya bahwa regulasi merupakan tameng ampuh guna menangkis serangan kompetitor dari negara luar. Selain itu, penguatan regulasi juga dimaksudkan untuk melindungi para pelaku UMKM Indonesia, yang memegang peranan sebagai salah satu penopang pilar perekonomian, dari risiko gulung tikar akibat ancaman kompetitor asing.

Dampak Gempuran Barang Impor di Social Commerce bagi UMKM Indonesia

Sebagai salah satu negara dengan populasi terpadat di dunia, sudah jelas jika Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan. Tidak heran, gempuran social commerce begitu dahsyat di tanah air. Sialnya, segala informasi tentang calon pembeli yang diamati tidak bermuara pada pelaku UMKM di negeri ini, melainkan lari ke belahan negara lain yang sanggup memproduksi barang serupa dengan harga lebih miring. Dari pola tersebut, tergambar jelas bahwa Indonesia nantinya akan didesain sebagai pelabuhan barang impor.

Oleh sebab itu, dapat diprediksi bahwa UMKM Indonesia yang mayoritas belum lihai dalam mengaplikasikan keunggulan komparatif di proses bisnis mereka akan kalah telak melawan serangan aliran barang impor. Terlebih, sebagian besar penduduk di Indonesia tergolong konsumen yang sensitif terhadap perbedaan harga. Mereka akan dengan mudah berpaling kepada produk sejenis yang menawarkan harga lebih rendah. Bukankah terlalu naif untuk memaksakan mereka membeli produk lokal yang dijual lebih mahal dengan dalih mencintai barang buatan dalam negeri?

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Kategori pembeli yang menempatkan nominal transaksi sebagai syarat utama berbelanja tentu tidak akan berpikir jauh tentang efek domino di kemudian hari. Apabila ketergantungan terhadap barang impor tidak terbendung lagi, tren ini lambat laun akan menggembosi UMKM Indonesia. Memang benar bahwa tidak sedikit UMKM Indonesia yang sudah terhubung dengan ekosistem digital. Sayangnya, fungsi digitalisasi pada UMKM belum maksimal. Kebanyakan dari mereka hanya menjadikan ekosistem digital sebagai saluran distribusi penjualan.

Ancaman mematikan terhadap keberlangsungan UMKM Indonesia tidaklah main-main. Kampanye cintai produk dalam negeri sudah usang dan tak relevan. Senjata pengagungan kualitas buatan sendiri juga masih perlu dipertanyakan dan akan menjadi omong kosong jika tidak ada value lain yang ditawarkan. Seberapa banyak, sih, produk UMKM kita yang berhasil menyandang predikat produk premium serta diakui memiliki gelar prestisius?

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Modul Gratis Ini Bantu Pengusaha UMKM Bikin Laporan Keuangan Sederhana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2023 oleh

Tags: e-commercepilihan redaksiSocial Commerceumkm
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran? Terminal Mojok.co

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran?

16 Mei 2022
Cara yang Saya Lakukan Saat Menabung di Celengan agar Prosesnya Menyenangkan terminal mojok.co

Unpopuler Opinion: Menabung Adalah Sumber Kemiskinan dan Kejahatan pada Kemanusiaan

14 September 2021
Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

30 Maret 2023
Losmen Bu Broto: Kupas Tema Prasangka dalam Keluarga terminal mojok.

Losmen Bu Broto: Kupas Tema Prasangka dalam Keluarga

22 November 2021
Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

Membandingkan Perjalanan Jogja-Banyuwangi: Naik Kereta Api Sri Tanjung Lebih Aman, Naik Bus Sama dengan Setor Nyawa

26 Oktober 2023
5 Tempat Wisata Alam yang Katanya Ada di Bandung padahal Bukan Terminal Mojok

5 Tempat Wisata Alam yang Katanya Ada di Bandung padahal Bukan

28 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.