Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Awas! Konspirasi Illuminati yang Tanpa Sadar Termodifikasi menjadi Pengadu Domba Kaum Sendiri

Ulfa Setyaningtyas oleh Ulfa Setyaningtyas
10 Juni 2019
A A
masjid dicurigai konspirasi illuminati

masjid dicurigai konspirasi illuminati

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini publik ramai membicarakan mengenai arsitektur masjid hasil desain Kang Emil a.k.a. Ridwan Kamil, Masjid Al-Safar. Pasalnya, arsitektur Masjid Al-Safar ditafsirkan mirip dengan simbol-simbol khas Illuminati—salah satu organisasi penyembah iblis terbesar yang pernah ada di dunia. Kang Emil—pejabat publik paling gahol dan kekinian, sekaligus arsitek yang menciptakan desain tersebut—menegaskan bahwa ide tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Iluminati dan murni lahir dari eksperimentasi dari sebuah teori (seni) arsitektur yaitu teori lipat Folding Architecture yang bermain dengan rumus geometri.

Santer dibicarakan karena dituding mirip dengan simbol mata satu khas Illuminati—berbagai pihak pun turut ikut berbicara, Wakil Ketua KPK misalnya, Laode M.Syarief menegaskan bahwa jika desain dan arsitektur Masjid Al-Safar menuai protes hanya karena dianggap berafiliasi dengan simbol-simbol khas Illuminati. Maka lebih baik masyarakat membuat masjid sendiri saja—pukulan telak sih kalau saya bilang. Haha

Mengapa segala bentuk simbol berdasar geometri (termasuk mata satu) kerap kali dimanifestasikan sebagai suatu bentuk propaganda tak berdasar yang di kait-kaitkan dengan simbol organisasi pengabdi setan (bukan yang film horror itu gaes) Iluminati? Banyak masyarakat yang telah termakan doktrin-doktrin umum yang beredar mengenai Illuminati tanpa memiliki pengetahuan dasar mengenai hal tersebut.

Banyak pula kasus di mana kita saling menghakimi, apalagi saling mengkafirkan saudara sendiri (dalam artian menganggap sesat) hanya karena penggunaan simbol-simbol yang kita anggap berkonotasi dengan simbol sesat yang biasanya diikuti dengan judgement bahwa mereka berafiliasi dengan organisasi yang menyebut diri mereka sebagai agen “The New World Order”. Jika semua jenis, bentuk, geometri—misalnya seperti piramida dianggap mirip pemaknaannya dengan propaganda Illuminati—mengapa tidak sekalian saja geometri dihilangkan dari kehidupan masyarakat atau sekalian saja dari muka bumi ini.

Nyatanya, tafsiran sekedar ‘mirip’ ini sering kali menimbulkan konspirasi hingga penghakiman yang sekonyong-konyong koder—kalau kata Pakde Didi Kempot. Maksud pembangunan masjid itu sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai tempat peribadatan agama Islam. Apakah keberadaan simbol-simbol segitiga di tempat peribadatan tersebut mengubah arti dan tujuan beribadah itu sendiri meskipun kita tidak bermaksud melakukannya? Berarti kita menyembah Iblis atau sejenisnya? Seperti pernyataan di dalam sebuah video provokasi yang beredar. Bukankah niat kita beribadah semata-mata untuk Allah—hati kita menyeru Allah, mulut kita pun memuji Allah.

Simbol-simbol ini dulunya memang banyak digunakan dalam praktik ibadah golongan Illuminati sebagai bahasa antar kelompok dan propaganda mereka. Simbol yang paling sering digunakan misalnya, simbol-simbol pada abad Raja Fir’aun seperti, “Ra” (Dewa Matahari), piramida, pentagram, angka 13, 666, Isis, Dewa Anubis, api, salib terbalik, manusia berkepala kambing, tengkorak, burung hantu, obelisk, ular, hingga monarch butterfly.

Simbol-simbol tersebut sangat umum digunakan, namun tidak berarti semuanya mengarah pada Illuminati. Illuminati sendiri sudah hilang sejak berabad-abad yang lalu, namun dipercayai masih eksis hingga saat ini dengan bergerak sebagai organisasi bawah bawah tanah (bukan secara harfiah) dan menjadi organisasi raksasa tersembunyi dibalik pergerakan kapitalis hingga pemerintahan dunia. Tentu saja, semuanya hanya sekedar konspirasi.

Saya sendiri adalah salah seorang penggemar teori-teori konspirasi, teori-teori yang masih menjadi misteri kebenarannya dan menjadi pendebat dari teori yang dipahami dan diakui secara umum. Namun, bukankah kita juga perlu menelaah lebih jauh untuk mengakui kemungkinan teori-teori konspirasi tersebut, tidak serta merta segala macam teori yang ‘kedengarannya’ masuk akal kita telan mentah-mentah dan mengeras di otak kita sampai-sampai kita kehilangan cara berfikir logis.

Baca Juga:

4 Alasan Warga Jakarta Menolak Ridwan Kamil Menjadi Calon Gubernur

Kecamatan Gedebage Bandung, Kecamatan Paling Mentereng di Seluruh Kota Bandung

Kritis sih boleh kritis, toh kita memang tidak seharusnya mempercayai begitu saja segala teori yang dipublikasikan, bahkan diakui hampir oleh semua orang. Dunia ini terlalu banyak celah, yang benar bisa menjadi salah, begitu pula sebaliknya. Kalau pun hingga saat ini simbol-simbol Illuminati masih eksis dipergunakan, bukan berarti semua itu memiliki maksud tersembunyi seperti agenda rahasia Illuminati atau semacamnya.

Simbol-simbol tersebut justru banyak digunakan oleh para seniman, penyanyi, penulis, pelukis, arsitek, dan berbagai profesi yang lain. Apakah mereka semua bagian Illuminati? Belum tentu. Lalu apa tujuan mereka? Ada yang dimaksudkan untuk menarik perhatian khalayak ramai, ada juga yang hanya dimaksudkan sebagai bagian dari seni dan estetika, bahkan ada yang tidak memiliki maksud sama sekali dalam penggunaan simbol-simbol tersebut yang secara tidak sengaja mengundang perdebatan dan konspirasi-konspirasi baru.

Hal seperti ini yang perlu kita waspadai, bukankah lebih masuk akal jika agenda Illuminati mengarah pada perpecahan umat beragama, bahkan umat manusia secara keseluruhan. Hal seperti ini yang sering kali kita abaikan dalam menanggapi berbagai hoax. Keyakinan kita sendiri tanpa sadar telah membuat kita menjadi provokator, pembenci hingga pengadu domba sesama umat manusia.

Hal inilah yang justru membuka jalan ‘perang’ dan permusuhan antara manusia lainnya. Illuminati telah membuktikan eksistensi mereka hingga saat ini dengan menunjukkan bahwa hanya dengan simbol-simbol bahasa mereka yang paling umum saja, mereka dapat memecah-belah kepercayaan suatu kelompok besar, membuat kita saling meragukan dan saling mengadu domba, serta merayakan kemenangan di atas kekalahan kaum kita sendiri. Lebih berhati-hatilah dalam menanggapi hoax dan hal-hal yang tidak remeh seperti ini.

Bagaimana jika sebenarnya inilah yang mereka inginkan?

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: IlluminatiKonspirasiRidwan Kamil
Ulfa Setyaningtyas

Ulfa Setyaningtyas

ArtikelTerkait

konspirasi segitiga

Buntut Viral dari Isu Viral seorang Ridwan Kamil: Masih tentang Enigma Sebuah Segitiga

13 Juni 2019

Jangan Pernah Kritik Ridwan Kamil, jika Nggak Siap dengan Konsekuensinya

16 Maret 2023
solo zona hitam mojok

Status Zona Hitam untuk Solo Justru Berpotensi Dipelintir oleh Penikmat Konspirasi

15 Juli 2020
Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan 5 Hal Yang Bisa Diteladani Kaum Muda dari Sosok Jerinx ilmu pengetahuan dan teori konspirasi

Dari Mbak Nora Kita Belajar, Kebebasan Ekspresi Bukan Tanggung Jawab Pasangan

7 Mei 2020
Perbedaan Antara Freemasonry dan Illuminati yang Sering Dituduh Jadi Dalang Kerusuhan terminal mojok.co

Katanya Jangan Percaya Media, tapi Kok Percaya Konspirasi, sih?

3 Agustus 2020
Prabowo yang Lebih Sakti dari Ridwan Kamil, Ma'ruf Amin, TGB, dan Ustaz Yusuf Mansyur

Prabowo yang Lebih Sakti dari Ridwan Kamil, Ma’ruf Amin, TGB, dan Ustaz Yusuf Mansyur

5 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.