Psikolog mahal, itulah mengapa Indomaret menawarkan kursi besi dan kopi botol Golda. Tampaknya, ungkapan cocoklogi tapi bernas itu masih relevan hingga sekarang. Kapan pun kalian berada, selama itu di teras Indomaret, hampir pasti selalu menemui orang-orang duduk dengan muka lesu, meneguk minuman tiga ribuan, sambil menghanyutkan diri dalam lamunan.
Sayangnya, belakangan saya menyadari ritual sakral di Indomaret ini mulai kurang nyaman. Masalah datang karena orang-orang semakin ke sini semakin sembarangan duduk di kursi tanpa aturan. Ada yang merebut hak orang lain, ada pula yang merusak suasana spiritual. Sialnya lagi, mereka seolah nggak sadar kalau kelakuannya sangat merugikan banyak orang.
Saya sih kurang tahu apakah masalah yang terjadi ini akibat FOMO atau memang oknum-oknum niretika. Tapi yang pasti, saya terpaksa harus menuliskan beberapa aturan tidak tertulis saat duduk di kursi Indomaret. Ini penting agar kewarasan kita bersama bisa tetap terjaga.
#1 Jangan jadi rojali, hargai pelanggan yang sudah beli
Aturan tidak tertulis pertama saat duduk di kursi Indomaret adalah soal rojali (rombongan jarang beli). Kita semua pasti tahu kalau keberadaan rojali ini sampai sekarang masih menjamur di kedai-kedai kopi. Daya rusaknya amat menyebalkan; datang gerombolan, duduknya lama, tapi hanya sebagian yang membeli.
Nah, celakanya, mereka kini merambah ke Indomaret. Identitasnya sih nggak pasti, kadang orang-orang touring, mahasiswa, kadang juga rombongan keluarga. Macam-macam.
Kalau ditanya, apakah kemunculan mereka sudah dari dulu, atau sejak kursi Indomaret viral, saya pribadi nggak tahu pasti. Yang jelas, belakangan saya sering banget menjumpainya. Dan kalau kalian termasuk salah satu pelakunya, plis, jadi orang yang tahu diri. Sumpah, kelakuan kalian itu destruktif banget, beneran.
Ini saya tidak punya sentimen pribadi ke identitas kalian. Tidak. Tapi maksud saya, hargailah pelanggan lain yang sudah beli. Indomaret menyediakan kursi itu jelas bukan untuk kalian. Kalau situ nggak beli, ya berarti nggak usah duduk di kursi sakral itu. Lesehan aja sana di lantai. Berikan hak menjaga kewarasan itu dinikmati orang-orang yang lebih pantas.
Baca halaman selanjutnya: Kembalikan kursi Indomaret ke posisi semula…