Aturan Tidak Tertulis Candi Borobudur Magelang yang Perlu Dipahami Pengunjung

Aturan Tidak Tertulis Candi Borobudur Magelang yang Perlu Dipahami Pengunjung

Aturan Tidak Tertulis Candi Borobudur Magelang yang Perlu Dipahami Pengunjung (unsplash.com)

Kita semua tentu sudah tak asing lagi dengan Candi Borobudur. Candi Buddha yang terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memang begitu masyhur. Berbagai sumber menyebutkan, candi ini menjadi candi Buddha terbesar di dunia. Maka tak heran apabila banyak orang berkunjung ke candi ini setiap harinya.

Mengutip Harian Jogja, jumlah pengunjung yang datang ke Candi Borobudur sepanjang tahun 2024 lalu mencapai 1,3 juta orang. Hal ini membuktikan bahwa Candi Borobudur masih menjadi destinasi utama orang-orang yang berwisata ke daerah Magelang dan sekitarnya.

Apabila dalam waktu dekat ini kalian ingin berkunjung ke Candi Borobudur, ada baiknya mengetahui terlebih dulu beberapa aturan tak tertulis yang ada. Aturan-aturan ini sebaiknya dipahami dengan baik agar pengalaman berkunjung ke candi peninggalan Dinasti Syailendra ini semakin berkesan.

#1 Pahami bahwa Candi Borobudur ada di Kabupaten Magelang, bukan Jogja

Aturan pertama yang paling penting sekaligus kerap luput dari para pengunjung berkenaan dengan letak Candi Borobudur. Di paragraf sebelumnya, saya mengatakan kalau Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hal ini patut diperhatikan saksama karena masih banyak yang salah kaprah dan mengatakan kalau candi ini berada di Jogja.

Bukan, ya, Gaes, Borobudur berada di Magelang. Kalau mau ke candi yang ada di Jogja, kalian bisa ke Candi Prambanan atau Candi Ratu Boko. 

Hal ini penting diketahui agar pengunjung yang hendak datang ke Candi Borobudur nggak salah turun atau salah nginep. Kalian memang bisa turun di stasiun dan bandara yang ada di Jogja seperti Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, atau Bandara YIA kalau mau ke Borobudur. Tetapi setelah itu, kalian masih harus nyambung naik kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 1-2,5 jam untuk bisa sampai di Borobudur.

Kalian akan lebih mudah mengakses Candi Borobudur Magelang jika langsung menginap di daerah sekitaran sini. Ada banyak penginapan di sekitaran Borobudur yang bisa jadi pilihan untuk singgah. Less effort dan pastinya nggak ribet soal akomodasi.

#2 Pintu masuk dan parkir Candi Borobudur sudah pindah, sekarang dekat Kampung Seni Borobudur

Sejak sekitar akhir September 2024 lalu, akses pintu masuk dan parkir Candi Borobudur Magelang dipindah. Posisinya kini berada di eks lapangan Kujon, atau tepatnya di Jalan Medang Kamulan, sekitar 700 meter dari Candi Borobudur. Ya, masuknya lewat Kampung Seni Borobudur.

Meski pintu masuk candi pindah, harga tiket masuk ke candi tetap, yakni Rp50 ribu untuk pengunjung dewasa dan Rp25 ribu untuk anak-anak usia 3-10 tahun. Harga tiket ini hanya sampai ke pelataran candi, ya. Kalau untuk naik sampai ke atas harganya beda lagi, Rp120 ribu untuk pengunjung dewasa dan Rp75 ribu untuk anak-anak usia 3-10 tahun.

Kampung Seni Borobudur sendiri dibangun di lahan seluas 10,74 hektare dan dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan yang datang ke Candi Borobudur. Saya pribadi sudah dua kali datang ke sini hanya untuk berkeliling. Di sini ada banyak sekali kios yang menjual suvenir lokal seperti kaos, kerajinan batu berupa miniatur candi dan cobek, tas anyam, sandal, batik, dll. Intinya, kalian bisa membeli oleh-oleh khas dari Borobudur di sini. Harganya bervariasi yang pasti nggak bakal bikin kantong jebol.

Selain itu, di Kampung Seni Borobudur juga ada pusat kuliner yang diperuntukkan bagi pengunjung yang datang. Jadi kalau kalian pengin makan atau minum setelah capek berkeliling candi, kalian bisa mampir ke Kampung Seni Borobudur. Ada berbagai kuliner seperti nasi pecel, soto ayam, bakso, mie ayam, hingga kupat tahu di sini. Tinggal pilih sesuai selera.

Oh ya, nggak perlu takut kehabisan parkiran kalau mau ke Candi Borobudur. Soalnya area parkir di Kampung Seni Borobudur luas, Gaes. Tarif parkirnya sendiri Rp5 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp10 ribu untuk kendaraan roda empat.

#3 Jangan datang di hari Senin kalau ingin naik sampai bagian atas candi

Aturan selanjutnya yang sebaiknya dipahami pengunjung yang hendak datang ke Candi Borobudur Magelang adalah jangan datang di hari Senin kalau ingin naik sampai ke bagian atas candi. Setiap Senin, pengunjung yang datang hanya bisa sampai area pelataran candi, tak bisa naik ke atas.

Mengutip Tempo, hanya pelajar yang bisa naik sampai bagian atas Candi Borobudur di hari Senin. Jumlahnya pun dibatasi, maksimal hanya 1200 siswa yang dibagi menjadi 3 sesi waktu, yakni pagi, siang, dan sore.

#4 Lebih baik pesan tiket online kalau ingin naik ke atas candi ketimbang nggak kebagian kuota

Sebenarnya di Kampung Seni Borobudur ada loket bagi pengunjung yang ingin membeli tiket masuk Candi Borobudur Magelang secara on the spot. Tapi kalau kalian ingin naik sampai ke bagian atas candi, saya sarankan untuk memesan tiket online. Kalian bisa memesannya dengan mengeklik link berikut ini.

Hal ini penting untuk diketahui mengingat pengunjung yang bisa naik hingga ke bagian atas Candi Borobudur jumlahnya dibatasi. Hanya ada kuota untuk 1200 orang per harinya. Naik ke atas candi juga ada jadwalnya yang terbagi menjadi 8 sesi dengan jumlah pengunjung tiap sesi maksimal 150 orang. Sesi pertama dimulai pukul 09.00 dan sesi terakhir dimulai pukul 16.00.

Jadi, daripada nanti kalian sudah sampai Borobudur tapi kehabisan tiket naik candi via loket on the spot, mending pesan tiket online saja. Gampang, kok, caranya.

#5 Jaga sikap dan perilaku selama berkunjung karena Candi Borobudur merupakan tempat suci bagi umat Buddha

Sekali lagi ini penting untuk saya sampaikan, Gaes. Kalau kalian hendak berkunjung ke Candi Borobudur Magelang, ingatlah bahwa candi ini masih digunakan umat Buddha untuk beribadah. Hal ini merujuk pada Nota Kesepakatan (MoU) yang dilakukan oleh Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemprov Yogyakarta maupun Jawa Tengah pada tahun 2022 lalu.

Lantaran masih digunakan untuk beribadah umat Buddha, ada baiknya kita sebagai pengunjung juga tahu diri dengan menjaga sikap dan perilaku. Misalnya dengan nggak membuang sampah sembarangan, nggak mencoret-coret, nggak berisik (apalagi jika misal di sekitar kita ada umat yang sedang meditasi atau sembahyang), nggak duduk sembarangan di atas stupa, dll. 

Itulah beberapa aturan tidak tertulis yang wajib kalian ketahui sebelum berkunjung ke Candi Borobudur Magelang. Semoga setelah membaca ini, kalian bisa memahami bahwa Candi Borobudur nggak hanya jadi tempat wisata budaya, tapi juga masih digunakan untuk beribadah umat Buddha sehingga ada aturan yang perlu diberlakukan di sini. Jadi, kapan mau berkunjung ke sini?

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pembatasan Pengunjung ke Bangunan Candi Borobudur Memang Sudah Seharusnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version