Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sebaiknya Aturan Boleh Jalan Terus di Pertigaan Dinoyo Malang Dihapus Saja

Mohammad Faiz Attoriq oleh Mohammad Faiz Attoriq
7 April 2023
A A
Sebaiknya Aturan Boleh Jalan Terus di Pertigaan Dinoyo Malang Dihapus Saja

Sebaiknya Aturan Boleh Jalan Terus di Pertigaan Dinoyo Malang Dihapus Saja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pertigaan Dinoyo di Malang tuh ruwet banget, ya? Menguras emosi jiwa dan raga pengendara tiap lewat sini.

Sekarang ini Kota Malang mulai dikenal gara-gara macet di berbagai jalanan yang semakin di luar prediksi. Kemacetan terjadi utamanya pada jam-jam sibuk sekitar pukul 7-8 pagi hingga pukul 5-6 sore dan selanjutnya sampai malam. Kalau nggak kuat macet-macetan di Malang, mending minggir ke kafe sambil minum kopi biar nggak miring-miring di jalan, deh.

Serius, jalanan Kota Malang sangat nggak cocok buat kalian yang kesabarannya setipis tisu toilet dibelah dua. Apalagi kalau kalian menderita hipertensi atau gampang jantungan, jangan sekali-kali mencoba kemacetan di sini, deh. Salah satu contoh titik kemacetan di Kota Malang yang sangat menguras emosi jiwa dan raga adalah pertigaan Dinoyo.

Pertigaan Dinoyo bikin emosi pengendara

Pertigaan Dinoyo ini mempertemukan Jalan M.T. Haryono yang melintang dari barat (Batu) ke Timur (ke arah Jembatan Soekarno-Hatta) dan Jalan Gajayana ke arah selatan (Jalan Sumbersari, tembus UB dan ITN). Nyatanya, kebijakan belok kiri boleh terus dari arah Jalan Gajayana atau lurus boleh terus dari arah M.T. Haryono malah bikin jalanan jadi ruwet!

Saya uraikan dulu, ya. Dari arah Jalan Gajayana yang boleh jalan terus untuk belok kiri, lebar jalannya sempit banget bikin kendaraan yang mau belok kiri susah jalan. Jadi kesannya kendaraan kayak ikut berhenti.

Apa cuma itu? Belum, ternyata ada “konflik” lain kalau dari arah timur sudah lampu hijau, akan ada dua arus yang saling bertemu dan malah bikin jalanan tersendat. Ini yang bikin arus dari arah timur terkunci di yellow box junction (YBJ) dan menghambat arus dari arah Jalan Gajayana yang sudah lampu hijau.

Aturannya, kalau masih ada arus lain yang masuk YBJ, jalur lain jangan masuk kotak tersebut sekalipun sudah menyala lampu hijau. Tapi yang namanya orang Indonesia, mental melanggar dan nggak sabar masih saja ada. Mentang-mentang sudah hijau asal maju saja, padahal masih ada arus yang belum habis.

Berikutnya, dari Jalan M.T. Haryono arah barat, aturannya boleh jalan terus. Kalau pengendara mau ambil lajur untuk lurus ini juga problematik. Meski boleh jalan terus, arus ini nggak bisa lancar kalau dari arah Jalan Gajayana sudah lampu hijau dan main potong ke arah Jalan M.T. Haryono 9 alias Kampung Wisata Keramik Dinoyo. Crossing ini yang bikin jalanan di sekitar pertigaan Dinoyo ruwet banget. Belum lagi saat rush hour, mirip keruwetan jalanan di Mumbai atau New Delhi lah.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Tambahan masalah lagi

Ada tambahan masalah lagi untuk dari arah barat belok kanan ke Jalan Gajayana. Apa itu? Kendaraan dari arah timur asal main belok kiri ke Jalan Gajayana. Padahal buat yang sering banget ke sana, nggak ada aturan kalau belok kiri boleh terus. Aturannya, kalau nggak ada isyarat itu artinya tetap ikuti lampu lalu lintas, nggak boleh langsung belok.

Akan tetapi, sekali lagi, yang namanya orang Indonesia, mindset “aturan dibuat untuk dilanggar” jadi budaya yang mengakar. Masih ada saja yang asal main belok kiri nggak lihat lampu warna apa yang menyala.

Akhirnya apa? Tersendat. Bikin yang mau belok kanan tersendat, sehingga akhirnya pas arah Jalan M.T. Haryono arah timur sudah hijau nggak bisa jalan gara-gara terkunci.

Saran saya sih lebih baik aturan belok kiri boleh terus dari Jalan Gajayana dan lurus boleh terus dari Jalan M.T. Haryono dari arah Tlogomas dihapus saja. Dua kebijakan tersebut nyatanya malah bikin jalanan di pertigaan Dinoyo tambah macet dan ruwet. Ampas rem kesabaran pengendara bisa habis di sini.

Ini sudah saya amati bertahun-tahun memang problematik begini. Seharusnya Dishub Kota Malang yang punya ATCS di pertigaan Dinoyo sudah akrab dengan masalah di sini. Atau kalau anggarannya berlebih, traffic light untuk arah belok yang berbeda bisa diusulkan untuk dipisah biar jalanan di Malang nggak ruwet-ruwet amat lah.

Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mati Tua di Jalanan Kota Malang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 April 2023 oleh

Tags: kemacetan malanglampu lalu lintasMalangpertigaan Dinoyo
Mohammad Faiz Attoriq

Mohammad Faiz Attoriq

Si pria random yang tubirnya meletup-letup

ArtikelTerkait

Pasuruan Daerah Paling Strategis di Jawa Timur (Unsplash)

Jalur Kereta yang Serba PAS Membuat Pasuruan Menjadi Daerah Paling Strategis di Jawa Timur

6 Agustus 2023
12 Kosakata Bahasa Walikan Malang yang Sering Dipakai di Tongkrongan Mojok.co

12 Kosakata Bahasa Walikan Malang yang Sering Dipakai di Tongkrongan

28 November 2023
Kopi Tuku Malang Punya Gerai Terbaik yang Pernah Saya Kunjungi (Pexels)

Toko Kopi Tuku Malang, Gerai Terbaik yang Pernah Saya Kunjungi

28 Maret 2025
Lampu Lalu Lintas di Jogja Sudah Tidak Ada Harga Dirinya Lagi, Dibiarkan Rusak dan Diterobos Seenak Jidat

Lampu Lalu Lintas di Jogja Sudah Tidak Ada Harga Dirinya Lagi, Dibiarkan Rusak dan Diterobos Seenak Jidat

21 September 2024
Meromantisasi Jalan Berlubang, Sebuah Siasat agar Tetap Waras Hidup di Malang Mojok.co

Meromantisasi Jalan Berlubang, Sebuah Siasat agar Tetap Waras Hidup di Malang

31 Mei 2025
Budaya Klakson di Lampu Merah Ternyata Ada Gunanya Meskipun Berisik terminal mojok.co

Beberapa Alasan Kenapa Kamu Nggak Perlu Jengkel Kalau Diklakson di Lampu Merah

15 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.