Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Atta Halilintar dan Fenomena Narsisme Kolektif Anak Twitter

Nadya Nur Hafidah oleh Nadya Nur Hafidah
1 Agustus 2019
A A
atta halilintar

atta halilintar

Share on FacebookShare on Twitter

Dua hari belakangan jagad Twitter dihebohkan oleh kembali aktifnya Atta Halilintar di platform jejaring sosial tersebut setelah hampir dua tahun vakum.

“Assalamualaikum warga twitter yang katanya lucu…. apa si yang bikin twitter lucu?” sapa akun dengan username @attahalilintar tersebut pada tanggal 30 Juli 2019 kemarin yang sontak membuat jagad Twitter gonjang-ganjing.

Alih-alih disambut dengan tangan terbuka dan direspon positif, seleb YouTube yang subscribersnya telah mencapai 18 juta itu justru diusir dan diblokir massal oleh para warga Twitter.

Masifnya gelombang penolakan dan pemblokiran massal Atta Halilintar oleh warganet Twitter ini sukses membuat tagar #atta bertengger di trending topic Twitter Indonesia selama dua hari berturut-turut. Bahkan banyak juga dari warganet Twitter yang menyarankan untuk membuat petisi agar Atta Halilintar log out dan angkat kaki dari jagad Twitter.

Nggak tanggung-tanggung, penolakan tersebut disampaikan oleh warganet Twitter dengan berterus terang secara langsung untuk meminta Atta Halilintar agar nggak usah ikut-ikutan main Twitter melalui kolom reply cuitannya yang hingga tulisan ini dibuat sudah mencapai 10,6 ribu reply. Wah kok bisa sampai segitunya sih? Ada apa gerangan?

Warga Twitter seolah terusik ketenangannya dengan kembali aktifnya Atta di platform tersebut. Berbagai alasan kocak nan menggelitik pun mereka sampaikan sebagai pembenaran atas penolakan mereka. Mulai dari karena di Twitter tidak ada adsense, Twitter tempat sobat misqueen, hingga demi mempertahankan terjaganya perdamaian Twitter. Lah, memangnya Atta Halilintar mau ngapain?

Jika kita menilik kolom reply cuitan Atta Halilintar tersebut lebih jauh, kita akan banyak menemui cuitan dari para warga Twitter yang bernada inferior namun penyampaiannya berbalut superioritas.

Contohnya, “Twitter itu hanya tempat orang miskin, ngebacot, rebahan. Gak cocok untuk Atta, silahkan log out :)” Atau seperti berikut, “Udah bos. Keluar lu yang ‘work hard, pray hard’ nggak cocok, ini tempat ‘rebah hard, bacot hard’.”

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Cuitan-cuitan sejenis itu memang sering malang melintang di linimasa bahkan sudah menjadi tren di jagad Twitter. Seolah label miskin, males, dan bacot sudah menjadi sebuah identitas yang hanya boleh dimonopoli oleh warga Twitter.

Jauh sebelum viralnya comeback Atta Halilintar ini ke Twitter, pembaca yang budiman sekalian tentu juga pernah kan melihat cuitan bertema superioritas anak Twitter berlalu lalang di linimasa kalian? Anak Twitter paling selow lah, anak Twitter paling open minded lah, anak Twitter paling gaul, anak Twitter paling lucu, anak Twitter paling keren, dan masih banyak lagi bentuk keangkuhan dan kejumawaan lain dari anak Twitter yang seolah menganggap diri mereka adalah pengguna media sosial paling superior, bahkan hingga melarang pengguna platform media sosial lain untuk bermigrasi ke ranah Twitter.

Cuitan-cuitan tersebut adalah bentuk dari narsisme kolektif. Narsisme kolektif sendiri adalah keyakinan berlebih akan superioritas kelompok yang membuat sekelompok individu memiliki kecenderungan untuk memuja dan melakukan glorifikasi terhadap kelompok mereka sendiri dan menganggap rendah kelompok lain.

Narsisme kolektif hampir sama seperti etnosentrisme, bedanya bukan hanya terjadi dalam kelompok etnis dan budaya namun juga mencakup kelompok yang lebih luas seperti negara, agama, gender, atau seperti yang terjadi sekarang ini; kelompok pengguna platform media sosial.

Kelompok dengan narsisme kolektif punya tendensi untuk paranoid dan berprasangka buruk terhadap kelompok tertentu lainnya. Contohnya, anak Twitter kerap berprasangka dan cenderung sensi terhadap kelompok lain di luar platform mereka seperti anak Instagram, anak Facebook atau anak Youtube.

Hal tersebut membuat kelompok dengan narsisme kolektif cenderung mempunyai “siege mentality” atau mentalitas terkepung. Mentalitas inilah yang membuat kelompok dengan narsisme kolektif selalu merasa terancam atau sedang dalam serangan. Itulah alasan kenapa kelompok dengan narsisme kolektif ini lebih cenderung defensif dan agresif terhadap kelompok lain yang dirasa mengancam eksistensi kelompok mereka.

Namun keresahan warga Twitter tersebut sangat bisa dimaklumi. Mungkin mereka menolak ‘invasi’ Atta Halilintar yang notabene milyuner YouTube tersebut karena tidak ingin seleb-seleb borjuis lain ikut-ikutan hijrah ke Twitter karena dapat mengakibatkan angka ke-misqueen-an di Twitter turun. Pokoknya Twitter harus tetap menjadi platform dengan warganet paling kentang dan misqueen!1!!1!1!!

Bukan begitu saudara-saudara sekalian?

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: atta halilintarMedia Sosialpetisiria ricisTwitterYoutuber
Nadya Nur Hafidah

Nadya Nur Hafidah

ArtikelTerkait

Cara Menang Giveaway di Instagram yang Paling Ampuh

1 Juni 2021
sombong humblebrag merendah untuk meninggi dosa, berdosa

Berbagai Reaksi Orang ketika Menjumpai Orang yang Merendah untuk Meroket

21 Juni 2020
Kasta Media Sosial Itu Semu, Berhenti Berdebat Soal Siapa yang Paling Asyik terminal mojok.co TikTok alay Twitter darkjokes

Facebook dan 3 Stigma yang Dilekatkan kepada Anak Muda yang Masih Menggunakannya

30 Juni 2020
Kenalan dengan Arti 5 Calon Logo IKN biar Nggak Nyinyir Mulu

Kenalan dengan Arti 5 Calon Logo IKN biar Nggak Nyinyir Mulu

8 April 2023
uang gaib miliar mojok

Uang Gaib Memang Nggak Masuk Akal, tapi Tetap Saja Ada yang Percaya

10 Agustus 2020
people nearby

People Nearby: Sebuah Sensasi Mencari Cinta Baru

8 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.