Aspro Bold: Rokok Murah nan Mewah Saingan Berat LA Bold

Aspro Bold: Rokok Murah nan Mewah Saingan Berat LA Bold

Aspro Bold: Rokok Murah nan Mewah Saingan Berat LA Bold (Pixabay.com)

Aspro Bold, produk baru pesaing LA Bold yang bakal ngosak-asik jagad sobat isap Indonesia

Di balik suksesnya acara kolektif di kampung, selalu ada peran rokok yang cukup vital di belakangnya. Begitu kira-kira guyonan gembel yang kerap dilontarkan kawan-kawan saya yang sering terlibat di berbagai kegiatan di kampung halaman, Gunungkidul. Ya, rokok telah menjadi “menu” wajib yang harus dihidangkan saat ada acara-acara tertentu, mulai dari kerja bakti, hajatan, hingga pengajian bapak-bapak.

Misalnya, acara arisan pengajian bergilir, selain menghidangkan teh dan aneka gorengan, tuan rumah juga akan menyediakan rokok yang diletakkan di dalam gelas. Yang mana satu gelas biasanya berisi 6-7 batang rokok siap isap. Salah satu merek rokok andalan yang sering tersaji di dalam gelas saat ada arisan di kampung adalah Gudang Garam Surya 16.

Ya, merek rokok yang sudah jaya sejak era 1980-an, ini menjadi idola semua kalangan, mulai dari mahasiswa hingga tukang bangunan. Perpaduan rasa manis, sedikit pekak, dan pedas, membuat Surya 16 memang cocok disandingkan dengan segelas teh manis cap pecut. Tak heran, jika rokok yang memiliki logo lima gudang dan dua gunung kembar, ini begitu digandrungi sebagian masyarakat Gunungkidul.

Namun, tradisi menyajikan rokok Surya 16 tersebut tampaknya harus berhenti ketika rokok Aspro International 16 mulai menyerang pasaran pada awal 2020 lalu. Selain memiliki harga yang lebih murah, rokok Aspro International juga dianggap memiliki cita rasa nyaris sama dengan Surya 16. Bahkan, bungkus dan batang rokok ini juga memiliki motif serta diameter yang nyaris serupa dengan Surya 16.

Dibandingkan dengan harga Surya 16 yang kini telah mencapai Rp28 ribuan, rokok Aspro International memang jauh lebih murah, yakni dijual dengan harga Rp18 ribuan. Tak pelak, semakin hari warga masyarakat di kampung saya semakin nyaman ngudud Aspro International dan perlahan mulai move on dari Surya 16. Kini, nyaris setiap ada kegiatan, baik kerja bakti maupun hajatan, rokok Aspro International menjadi primadona bagi kawula perokok tetap.

Setelah sukses mendongkrak penjualan dengan “meniru” Surya 16, belum lama ini Aspro kembali mengeluarkan produk terbarunya, Aspro Bold 20 filter kretek. Dari segi penampilan, rokok yang diproduksi oleh PT. Rajawali Sumber Rejeki, ini sekilas mirip dengan LA Bold. Sama seperti LA Bold, warna bungkus rokok Aspro Bold juga didominasi warna hitam disertai bintik-bintik kecil seperti jaring laba-laba dengan sentuhan warna silver dan merah di bagian tulisan.

Meski memiliki kemasan yang nyaris sama, tetapi kandungan tar dan nikotin pada rokok Aspro Bold cukup berbeda dengan LA Bold. Yang mana rokok LA Bold sendiri mengandung tar sebesar 18 miligram dan nikotin 1,2 miligram. Sedangkan, untuk Aspro Bold memiliki kandungan tar 35,6 miligram dan nikotin 1,93 miligram. .

Dari segi aroma, rokok Aspro Bold cenderung memiliki bau harum yang lebih tajam jika dibandingkan dengan LA Bold. Dalam sekali isap, sensasi lembut dan cita rasa pedas manis pada rokok Aspro Bold akan kita dapatkan. Berbeda dengan LA Bold yang didominasi rasa manis dengan sensasi leci, Aspro Bold justru memberikan sensasi sedikit pedas dalam setiap tarikan dari awal hingga akhir.

Selain itu, Aspro Bold juga akan meninggalkan sensasi hangat di tenggorokan. Ini mengingatkan karakter rasa dari Aspro International keluaran sebelumnya. Yang mana perpaduan sensasi pedas dan hangat di tenggorokan begitu mendominasi dalam setiap isapan. Seolah ingin menegaskan bahwa karakter rasa Aspro Bold tidak keluar dari benang merah.

Soal harga, rokok Aspro Bold juga cukup ramah kantong, yakni Rp23-24 ribuan. Untuk ukuran rokok bold yang berisi 20 batang, tentu harga ini lebih murah jika dibandingkan dengan LA Bold, yang kini dijual Rp28 ribuan. Meski murah, tetapi cita rasa Aspro Bold tidak kalah dengan jenis rokok bold lainnya. Perpaduan sensasi lembut dan pedas manis, membuat citarasa Aspro Bold begitu mantap dan istimewa!

Berbeda dengan Aspro International 16 yang mirip Surya 16, mulai dari bungkus hingga rasanya, Aspro Bold cenderung lebih mandiri dan percaya diri. Secara kemasan mungkin memang mirip LA Bold, tetapi soal rasa tidak begitu mengekor dengan produk Djarum ini. Bahkan, citarsa Aspro Bold seolah masih mempertahankan mazhab pendahulunya, Aspro International, yang dalam hal ini mirip Gudang Garam Surya 16.

Jadi, nggak bisa dibilang kalau Aspro Bold meniru LA Bold, jauh dari itu malah.

Aspro Bold tentu menjadi produk keluaran Rajawali SR yang cukup unik dan tidak boleh diremehkan. Ia hadir menjadi penengah dari perang panjang antara produk Djarum dengan Gudang Garam yang tidak pernah usai. Maka dari itu, rokok ini masih tetap bisa dinikmati para pencinta dua mazhab besar tersebut, baik Djarum maupun GG.

Kehadiran Aspro Bold bisa jadi alternatif bagi pecinta rokok jenis bold. Tarikannya yang halus dengan cita rasa pedas manis yang pas, membuat rokok ini cukup ramah di tenggorokan. Untuk itu, bagi para pemula yang ingin mengisap Aspro Bold, tidak perlu khawatir rokok ini akan meninggalkan kesan buruk di tenggorokan. Hal ini yang kemudian produsen LA Bold patut waspada dengan kemunculan rokok mewah nan murah satu ini.

Selain itu, rokok ini juga cocok disajikan dalam berbagai kegiatan di kampung, mulai dari acara kenduri, arisan bergilir, hajatan, hingga rapat RW. Ukuran batangnya yang lumayan besar berpadu dengan aroma wangi khas yang cukup menusuk hidung, sangat pas dinikmati setelah menyantap aneka gorengan dan segelas  teh panas. Sruput… kendeng, pooooh, wuenaak tenan, Sri~

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Gudang Garam Surya Ketengan, Rokok Ketengan Paling Laris di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version