Setelah Andrea Pirlo resmi menjadi pelatih, aksi bersih-bersih skuat langsung dilakukan. Beberapa nama masuk dalam daftar jual, mengikuti jejak Blaise Matuidi. Salah satunya adalah Aaron Ramsey, pemain yang baru 1 musim bergabung. Kabar yang membuat basis fans Arsenal bergejolak, meski getarannya biasa-biasa saja.
Saya bersyukur karena tidak banyak fans Arsenal yang terlalu “bermimpi” Ramsey akan kembali ke London Colney. Kenapa begitu? Karena menginginkan Ramsey kembali ke Arsenal sama seperti mimpi basah saja. Sebuah kejadian yang sulit terjadi, tetapi sangat diinginkan, sampai-sampai terbawa ke dalam mimpi.
Saking “ingin” melihat kejadian itu terwujud, tubuh fans Arsenal menggelinjang dengan hebat. Terbawa ke dalam mimpi dan celana dalam tiba-tiba basah karena ejakulasi yang tidak disadari. Memimpikan Ramsey, bisa dikatakan sebagai sebuah angan yang sulit terwujud melihat situasi seperti ini.
Pertama, soal gaji. Dari beberapa media yang saya baca menyebutkan kalau Ramsey mengantongi 400 ribu paun per pekan. Entah nilai sebesar itu adalah gaji sebelum atau setelah pajak. Namun, satu hal yang pasti, saat ini Arsenal saja kesusahan untuk meringankan struktur gaji di mana Mesut Ozil adalah pemain dengan gaji tertinggi (350 ribu paun per pekan).
Beberapa pemain yang tengah diincar Arsenal pun tidak meminta gaji melebihi 250 ribu paun per pekan. Willian, misalnya, diperkirakan menerima gaji di antara 100 sampai 120 ribu paun per pekan. Thomas Partey, konon, meminta gaji tidak lebih dari 200 ribu paun per pekan. Saya rasa, patokan gaji untuk pemain baru memang tidak lebih dari patokan gaji Partey kalau jadi bergabung.
Alasan kedua transfer Ramsey adalah mimpi basah adalah soal kebutuhan tim. Untuk alasan ini, tidak mengherankan kalau kabar soal Ramsey muncul dan makin kencang ketika Dani Ceballos akan diminta kembali oleh Real Madrid. Meski, saya sara, alasan yang dinarasikan oleh media soal Ceballos terlalu mengada-ada.
Alasan Real Madrid ingin memanggil pulang Ceballos adalah kegagalan mereka tembus perempat final Liga Champions. Saya rasa, kegagalan Madrid bukan karena kekurangan individu yang berkualitas. Mereka, murni kalah di atas lapangan saja. Pep Guardiola menemukan cara untuk mencegah Real Madrid bisa bermain dengan baik.
Lagipula, pemain seperti Ceballos sudah ada di skuat Madrid. Masih ada Isco dan Asensio yang bisa bermain sebagai advance #8, bermain dekat dengan kotak penalti, seperti posisi dan peran ideal dari Ceballos. Nah, kalau alasannya adalah salah satu dari Isco atau Asensio akan dilepas, itu baru masuk akal.
Sementara itu, jika Arsenal akan bermain dengan skema 4-3-3, di mana Partey menjadi incaran utama, pemain seperti Ramsey tidak cocok dengan profile yang dibutuhkan. Justru pemain seperti Ceballos yang dibutuhkan. Pemain yang bisa melakukan penetrasi dengan bola dari lapangan tengah.
Intinya adalah soal keseimbangan. Meski memang, harus diakui, melihat trio Xhaka-Partey-Ramsey juga sangat menarik. Ramsey bisa menjadi opsi gol tambahan dari lini tengah di mana Arsenal sangat kekurangan. Namun, angan-angan itu harus dipupus sejak dini karena alasan pertama: soal gaji. Apakah Ramsey mau menurunkan gajinya hingga 150 ribu paun per pekan untuk kembali ke London Utara? Sulit melihatnya terjadi.
Ketiga, Willian bisa bermain sebagai #10 atau sebagai advance #8. Ini juga kejutan untuk saya. Namun ternyata, Willian bisa bermain di posisi dan peran tersebut. Kamu bisa melihatnya ketika Willian masih berseragam Shakhtar. Bahkan beredar kabar Mikel Arteta ingin mencoba Willian di posisi tersebut.
Willian punya 3 kemampuan untuk bermain dari lapangan tengah sebagai #8: kemampuan umpan, menggiring bola, dan bermain di tempat sempit. Menurut saya, kelemahan Willian ketika bermain di posisi ini sama seperti kelemahan Coutinho, yaitu agak lemah di aspek kontribusi bertahan.
Melihat situasi yang tengah berkembang, kembalinya Ramsey ke Arsenal memang sulit terjadi. Kecuali, Tuhan berkehendak lain ketika mimpi basah itu berubah menjadi kenyataan karena yang namanya jodoh siapa yang tahu, bukan?
Sumber gambar: Wikimedia Commons.
BACA JUGA Arsenal Masih Membutuhkan Coutinho Meski Willian Resmi Bergabung dan tulisan Yamadipati Seno lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.