Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Argo Parahyangan: Sahabat Setia Perantau Asal Bandung di Ibu Kota

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
26 Juni 2022
A A
Argo Parahyangan: Sahabat Setia Perantau Asal Bandung di Ibu Kota

Argo Parahyangan: Sahabat Setia Perantau Asal Bandung di Ibu Kota (Syaifan Bahtiar Nirwansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

“Sahabat setia perantau asal Bandung di Ibu Kota”

Barang kali, itulah julukan paling tepat untuk kereta api Argo Parahyangan. Kereta ini menghubungkan dua kota besar di Indonesia, yakni Jakarta dan Bandung. Nama Parahyangan sendiri diambil dari kata rahyang yang mendapatkan awalan pa- dan akhiran -an yang berarti “tempat bersemayam para rahyang—roh nenek moyang atau dewa”, julukan untuk Jawa Barat yang dikelilingi pegunungan.

Dulu, sebelum ada Tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, kalau ada urusan ke Jakarta, mau nggak mau masyarakat Bandung harus naik kendaraan pribadi atau kendaraan umum via Puncak maupun via Purwakarta. Waktu tempuhnya bisa lebih dari 4 jam, apalagi kalau cuaca mendung dan musim liburan. Perjalanannya benar-benar melelahkan.

Sejak 2005, perjalanan Bandung-Jakarta dan sebaliknya jadi jauh lebih singkat sehubungan dengan selesainya pembangunan Tol Cipularang. Waktu tempuhnya kurang lebih jam doang. Sejak itu, bisnis travel Bandung-Jakarta dan sebaliknya jadi menjamur karena banyak warga Bandung yang merantau ke Jakarta maupun warga Jakarta yang berwisata ke Bandung.

Akan tetapi, sejak tahun 2015an ke atas, perjalanan darat via Tol Cipularang tidak semenyenangkan 10 tahun yang lalu. Dan hal itulah yang bikin Argo Parahyangan jadi bersinar.

Dibanding moda transportasi lain, kereta lebih unggul dalam perkara kepastian waktu perjalanan. Mobil travel, pribadi, bus, mungkin bisa lebih cepat. Tapi, begitu kena macet, waktu tempuh bisa naik dua kali lipat, bahkan lebih. Tapi, tidak dengan kereta api.

Kalau saya naik kereta Argo Parahyangan, waktunya pasti, yakni sekitar 3 jam 15 menit saja. Naik travel kalau lancar dan ngebut bisa cuma dua jam doang, tapi kalau macet, bisa nyampe 12 jam! Mending naik kereta aja kan jadinya?

Selain itu, alasan saya lebih memilih kereta alih-alih travel adalah, saya bisa me time dengan menyantap bekal yang sudah saya bawa sambil menikmati pemandangan. Saya juga bisa bebas sambil baca komik, baca buku, baca novel, sampai nonton film via laptop maupun smartphone. Kalau lagi malas bawa bekal, saya tinggal nongkrong di gerbong cafeteria yang sudah disediakan sambil menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Buat orang yang hobi bolak-balik ke toilet karena banyak minum kayak saya, naik kereta jelas bikin lebih nyaman. Kalau naik travel, cuma dijatah satu kali ke rest area. Bisa sih minta sopir berhenti lagi di rest area berikutnya, tapi entar bikin penumpang lainnya bete.

Bukan hanya saya saja yang berpendapat seperti ini. Pasalnya, tiap kali saya berada di atas Kereta Api Argo Parahyangan, saya kerap kali bertemu dengan teman, sanak saudara, hingga rekan kerja saya, baik perjalanan ke Jakarta maupun perjalanan ke Bandung. Mereka juga punya pendapat yang sama seperti saya.

Oleh karena itulah, tak mengherankan jika perantau asal Bandung yang cari kerja di Jakarta memilih Argo Parahyangan sebagai pilihan mereka. Banyak kawan, waktu tempuh jelas, nyaman, terjangkau, serta nggak bakal kena macet.

Ya iya sih, masak kereta kena macet…

Maka, tak berlebihan jika saya bilang kereta ini sahabat setia orang Bandung di ibu kota, sebab, kereta besi inilah yang mengantar mereka dari kampung halaman untuk melawan realitas.

Sekadar informasi, kereta api Argo Parahyangan nggak cuma bisa kamu tumpangi dari Stasiun Gambir saja, MyLov. Kamu juga bisa naik maupun turun di Stasiun Bekasi, lho! Buat kamu yang berdomisili di Kota Cimahi juga nggak usah jauh-jauh ke Stasiun Bandung karena kereta ini juga berhenti terlebih dahulu di Stasiun Cimahi.

Sumber gambar: Syaifan Bahtiar Nirwansyah via Wikimedia Commons

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal yang Akan Saya Rindukan dari Stasiun Gambir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2022 oleh

Tags: Argo ParahyanganBandungJakarta
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Malang Selevel Jakarta, Sama dengan Bencana (Unsplash)

Bencana yang akan Terjadi jika Malang Dipaksa Menjadi “Selevel” dengan Jakarta

7 Januari 2024
Ranjau Paku di Jalanan Jakarta, Sebuah Masalah yang Tak Pernah Usai

Ranjau Paku di Jalanan Jakarta, Sebuah Masalah yang Tak Pernah Usai

30 Juli 2023
5 Rekomendasi Pastry Cafe Instagramable di Jakarta Terminal Mojok

5 Rekomendasi Pastry Cafe Instagramable di Jakarta

22 Juni 2022
Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi Terminal Mojok

Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi

2 Juli 2022
Anak Madura Mudah Dapat Jodoh di Jogja ketimbang Jakarta

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

3 Agustus 2025
5 Alasan Masuk Akal untuk Tidak Tinggal di Jakarta

5 Alasan Masuk Akal untuk Tidak Tinggal di Jakarta

9 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.