Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Kelakuan oknum fans hari ini menyadarkan kita akan satu hal: Arema, dan kita pada umumnya, tidak belajar sama sekali dari Tragedi Kanjuruhan.

Devandra Abi Prasetyo oleh Devandra Abi Prasetyo
12 Mei 2025
A A
Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Share on FacebookShare on Twitter

“Samean salah cak, mosok ngongkon Aremania mikir, kaboten”

Di atas, adalah sebuah twit dari seseorang di X. Hanya delapan kata, tapi lebih dari mampu membuat hati kecil saya tersayat. Mau bagaimanapun, saya lahir dan besar di Malang, otomatis, saya juga Aremania, otomatis fans Arema, dan cuitan itu sedikit banyak juga ditujukan ke saya. Semenjak Tragedi Kanjuruhan, hal-hal seperti ini seperti biasa terdengar.

Saya tak tahu benar, apa tujuan beliau menulis itu, apakah mengejek? Asbun? Ataukah, membeberkan fakta? Meskipun membacanya saja membuat saya agak mbrebes mili, tapi harus diakui, sepertinya alasan ketiga jauh lebih masuk akal.

Saat keluarga korban berjuang ke sana ke mari menuntut keadilan, merangkul semua elemen untuk menyuarakan hal yang sama, malah apa yang didapat? Benar, represi. Tekanan dari kanan-kiri, yang pahitnya, berasal dari ‘saudara sendiri’. Di titik ini, logika dan nalar sehat saya sebagai manusia, tak sampai.

Sedikit informasi, saya adalah korban selamat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam. Sebuah tragedi nahas yang menjadi duka kita semua: para pecinta sepak bola Indonesia. Jujur, sejak pertandingan malam itu, saya tak lagi menonton Arema dan tak lagi mengikuti perkembangan Liga Indonesia–ini kalau berkembang ya.

Hingga beberapa hari lalu, saya membaca berita bahwa Stadion Kanjuruhan akan kembali beroperasi. Laga Arema melawan Persik Kediri menjadi pertandingan pertama atau 953 hari selepas tragedi.

Renovasi tetap jalan, entah untuk apa

Saya tahu sebelumnya Stadion Kanjuruhan direnovasi besar-besaran, menghabiskan dana kurang lebih Rp357 miliar. Saya juga tahu sempat ada penolakan dari keluarga korban, tapi ya lagi-lagi, kami melawan ‘setan’. Bim salabim, renovasi tetap berjalan, dan stadion siap untuk digunakan.

Saat ditanya rekan, kenapa sih Kanjuruhan direnovasi? Saya juga tak mengerti betul, entah, agar jadi tempat yang lebih layak sesuai aturan FIFA atau upaya penghilangan tempat kejadian perkara (TKP) dan barang bukti? Ah, ada-ada saja, kali ini jelas asumsi pertama yang benar. Kita kan negara yang taat hukum, negara dan bangsa yang besar kalau kata pak Presiden, iya kan? Iya dong.

Negara yang menganggap remeh nyawa dan tak menghukum Arema

Kembali ke laga Arema vs Persik, buat saya, laga tersebut berlangsung terlalu cepat. Tragedi tersebut belum benar-benar usai, dan belum ada kesepakatan bahwa itu adalah nyawa terakhir di sepak bola Indonesia. Tampaknya, keadilan masih sebatas angan.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Ayolah, kita punya internet kok buat mencari tahu siapa-siapa saja tersangka dan berapa lama hukuman penjara mereka. Sependek yang saya ingat, hukuman paling lama diterima oleh eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, yakni 2,6 tahun penjara.

Sedangkan untuk Arema FC? Ahh, hukuman untuk mereka malah tak lebih keras dari kentut. Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) dan security officer dilarang berkiprah di sepak bola Indonesia seumur hidup, klub yang dilarang menjadi tuan rumah, serta denda Rp250 juta.

Sepertinya, negara ini terlalu menganggap remeh nyawa dan kehormatan orang lain. Semua hanya dilihat dengan perspektif angka. Kanjuruhan hanya dilihat 135 korban jiwa. Kekuasaan tidak peduli dengan 1 persen, asalkan memiliki 99 persen. Bandingkan saja dengan mahasiswi ITB yang baru-baru ini ditangkap pihak kepolisian karena sebuah gambar AI, ingin tahu dia terancam hukuman berapa lama? Ya, 12 tahun penjara.

Menghilangkan nyawa, 2,6 tahun penjara dan menyebarkan foto AI terancam 12 tahun. Kembali lagi, di titik ini, akal sehat saya tak lagi mampu berpikir.

Baca halaman selanjutnya

Lempar batu, hancur hatiku

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2025 oleh

Tags: aremaaremaniahighlightkerusuhan suporterpilihan redaksitragedi kanjuruhan
Devandra Abi Prasetyo

Devandra Abi Prasetyo

Bahagia itu ada dua: senyumnya dan MU juara.

ArtikelTerkait

Busana Kim Kardashian di Met Gala Nggak Beda dengan Kiri Kekimcil-Kimcilan

17 September 2021
Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Mengisi Jabatan Menteri di Kabinet Merah Putih

Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh Mengisi Jabatan Menteri di Kabinet Merah Putih

25 Oktober 2024
5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja Baju di Uniqlo Terminal Mojok

5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja Baju di Uniqlo

1 September 2022
Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

Salah Kaprah tentang Kepulauan Riau yang Harus Segera Diluruskan

26 Agustus 2023
Majalaya, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Sering Diejek Netizen Ternyata (Lumayan) Maju Mojok.co

Majalaya, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Sering Diejek Netizen Ternyata (Lumayan) Maju

12 Mei 2024
Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

6 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.