Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Suporter Arema FC Menyusup di Kediri Adalah Buah Busuk yang Harus Kita Nikmati

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
16 Juli 2023
A A
Suporter Arema FC Menyusup di Kediri Adalah Buah Busuk yang Harus Kita Nikmati

Suporter Arema FC Menyusup di Kediri Adalah Buah Busuk yang Harus Kita Nikmati

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika muncul pernyataan di persidangan agung dan paling suci dari Tragedi Kanjuruhan bahwa angin mempengaruhi arah gas air mata, saya langsung tersenyum. Lebih tepatnya tersenyum sinis. Sepak bola Indonesia tak akan pernah sehat. Lihat saja, Arema FC, tak mendapatkan hukuman yang memuaskan. Bagaimana dengan mereka yang menembakkan gas air mata? Ah, pembaca tahu sendiri bagaimana.

Sejak saat itu, saya sudah sangat yakin kalau Tragedi Kanjuruhan akan menghilang dari ingatan kita dengan cepat. Para korban meninggal hanya sebatas angka di hadapan besarnya roda industri sepak bola. Keluarga yang ditinggalkan? Sudah, bersabar saja. Semua akan indah di akhir zaman.

Setelah kesimpulan di atas saya ambil, muncul kejadian yang lagi-lagi sudah saya kira akan terjadi. Sebuah kejadian yang seharusnya membuat semua fans Arema FC malu. Ketika ada suporter dengan nalar dan logika menuntut keadilan, malah represi yang mereka dapat. Lucunya, represi itu datang dari “saudara sendiri”. Ketika suporter di banyak daerah berdamai setelah Tragedi Kanjuruhan, di Malang sana, sesama saudara masih saja mau diadu oleh… oleh siapa ya….

Hukuman yang nggak lebih dari sekadar kentut

Kenapa ya Arema FC tidak kena degradasi? Apalah Liga Indonesia akan kehilangan pesona dan gregetnya? Saya sih memilih liga ini kehilangan pesona ketimbang membiarkan kesalahan begitu saja. Dan, ingat, hukuman yang ditimpakan kepada mereka itu juga ikut dirasakan oleh klub lain, yaitu larangan bermain di home base sendiri. Dasar kentut.

Meskipun Liga 1 tetap lanjut selepas Tragedi Kanjuruhan, sialnya, Liga 2 dihentikan. Salah satu alasan adalah tim Transformasi Sepak Bola Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan menyampaikan bahwa sarana dan prasarana klub Liga 2 belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tak ada degradasi untuk musim lalu. Kok rasanya pas banget gitu timing-nya, ya? Ah, mungkin cuma perasaan saya saja. Kentut!

Meskipun kompetisi sudah tanpa degradasi, Arema FC tetap nggak mendapatkan pengurangan poin. Hal ini sempat menimbulkan pertanyaan besar dari publik sepak bola Indonesia. 

Kenapa hukuman mereka ringan banget, ya? Emang nggak bisa lebih berat lagi? Atau, jangan-jangan memang diatur supaya nggak terlalu berat, ya? Semoga dugaan segelintir netizen yang pernah berseliweran di internet tersebut tidak benar. Ah, sebatas kentut saja.

Iya, kentut. Bau sebentar, lalu hilang tanpa bekas. Maka, yang tersisa adalah buah-buah busuk yang mau tak mau akan kita nikmati. Dimulai dari menyusupnya 25 suporter Arema FC ke kandang Persik Kediri.

Baca Juga:

Tragedi Kanjuruhan Cuma Jadi Album Foto Berdebu yang Terlupakan dan Tak Akan Pernah Diselesaikan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Larangan yang bodoh sekali dari sekelompok orang buta

Kenapa suporter Arema FC nekat untuk menyusup? Para suporter yang membaca tulisan ini pasti sudah sangat tahu jawabannya. Bagi pembaca yang awam dengan lingkungan dan pola pikir suporter, izinkan saya menjelaskan.

Jadi, bagi suporter, mendukung tim itu bukan sekadar hobi nonton bola. Mendukung tim kesayangan sudah seperti laku spiritual. Bahkan ada sekelompok suporter yang menjadikan “bagian dari sepak bola” sebagai agama. Cobalah membaca cerita lahirnya Gereja Maradona di Argentina.

Oleh sebab itu, pasti ada saja yang nekat untuk tetap mendukung tim kesayangannya. Larangan dari otoritas liga itu justru terdengar seperti tantangan di telinga mereka. Meskipun suporter senior atau para pengurus pusat sudah mengimbau, tetap ada saja yang berangkat tanpa mengenakan atribut seperti suporter Arema FC.

Artinya, sebagai imbas dari Tragedi Kanjuruhan, melarang suporter tamu untuk datang ke stadion itu goblok banget. Sebuah aturan yang diambil tanpa mau melihat fakta akan kehidupan suporter di akar rumput. Atau, mereka bukannya nggak mau melihat fakta, karena memang pada dasarnya nggak memahami kultur suporter di Indonesia. Memang sekumpulan manusia kentut!

Untung saja, dari 25 suporter Arema FC yang menyusup itu tidak ada yang sampai meninggal dihajar massa. Lewat video yang beredar dengan mudah di Twitter, ada 1 suporter yang diinjak dan ditendang oleh beberapa orang. Bayangkan, misalnya, ada yang meninggal dari 25 suporter tersebut. Bakal sepanas apa bara suporter di Jawa Timur? Mereka yang bikin aturan sempat memikirkan hal ini nggak?

Buah busuk yang harus kalian telan

Para pembuat aturan dan larangan itu seharusnya melihat bagaimana fakta tentang kultur di tengah suporter. Misalnya soal larangan menyalakan flare di dalam stadion. Kamu bisa melihat “aksi kreatif” dari suporter Persebaya Surabaya yang memasukkan flare ke dalam nasi bungkus atau wadah makanan ringan.

Ini jelas salah. Nah, di sisi lain, apakah larangan-larangan tersebut ampuh untuk meredam sikap bandel suporter ini? Sudah pasti tidak. Namun, sudah tahu nggak ampuh sejak dulu, kenapa nggak diperbaiki? Ya karena memperbaiki sebuah sifat negatif suporter itu lebih sulit ketimbang mendatangkan timnas Argentina!

Oleh sebab itu, dari larangan-larangan kecil ini saja otoritas liga terlihat nggak bisa mencari solusi terbaik. Bagaimana dengan perkara besar seperti Tragedi Kanjuruhan? Ah, mencret!

Oleh sebab itu, dampaknya sudah terlihat. Awalnya nanti suporter menyusup, pembangkan suporter akan aturan menyalakan flare, lalu nanti merembet ke hal-hal besar lagi. Jangan sampai terjadi lagi kerusuhan suporter, khususnya yang melibatkan Arema FC karena sempat banyak daerah menolak mereka selepas Tragedi Kanjuruhan.

Intinya, nikmati saja itu buah-buah busuk hasil dari peradilan yang akarnya sudah mati. Ingat, tragedi bisa saja dilupakan, tetapi karma itu pasti tercatat, dan kelak akan harus ditebus secara tuntas. Modaro!

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Hukuman Arema FC Sudah Selesai, Emang Kapan Dihukumnya? Kok Tau-tau Berakhir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2023 oleh

Tags: arema fcLiga 1persebaya surabayapersik kediritragedi kanjuruhan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

Eksklusif! Wawancara Singkat dengan Angin, "Pelaku Utama" Tragedi Kanjuruhan

Eksklusif! Wawancara Singkat dengan Angin, “Pelaku Utama” Tragedi Kanjuruhan

19 Maret 2023
wasit sepak bola indonesia liga 1 mojok

500 Hari Tanpa Sepak Bola Indonesia, kok Wasitnya Masih Gitu-gitu Aja?

30 Agustus 2021
Ketimbang Main Bola, Arthur Irawan Mending Jadi Pundit Aja, Beneran

Ketimbang Main Bola, Arthur Irawan Mending Jadi Pundit Aja, Beneran

22 September 2022
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya

31 Agustus 2020
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Iwan Bule, Ketua PSSI Terbaik Sepanjang Masa

30 Desember 2020
Timnas Indonesia U-23 dan Shin Tae-yong Memberi Kita Cinta (Alizada Studios via Shutterstock.com)

Timnas Indonesia U-23 Bersama Shin Tae-yong Membuat Saya Merasakan Cinta Sekali Lagi

26 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.