Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Aplikasi Shopee: Marketplace yang Krisis Identitas

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
11 Agustus 2021
A A
Aplikasi Shopee: Marketplace yang Krisis Identitas terminal mojok.co

Aplikasi Shopee: Marketplace yang Krisis Identitas terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Hidup di era yang serba modern, kadang membuat kita perlu membiasakan diri pada temuan-temuan paling mutakhir masa kini. Usaha-usaha kuno perlahan-lahan ditinggalkan agar tetap bisa hidup di era yang sebenarnya bias makna: entah serba mudah atau justru serba susah? Akan tetapi, bagi generasi milenial, termasuk saya, kerap kali menjumpai temuan-temuan terbaru yang tidak jarang juga membantu kehidupan kami, salah satunya jasa pesan-antar dan aplikasi belanja online.

Melalui smartphone yang edisinya selalu diperbarui, tak jarang aplikasi yang selayaknya menetap kalau tidak aplikasi chatting, ya pasti aplikasi jasa, sebut saja Gojek, Grab, Tokopedia, atau Shopee. Aplikasi yang saya sebutkan tadi hanyalah segelintir pilihan orang-orang yang kerap saya temui. Katanya aplikasi A lebih bagus karena pengirimannya cepat atau mendebat perkataan lain tentang aplikasi B yang menawarkan harga murah untuk semua produk-produknya. Menjauhi segala perdebatan tadi, bagi saya, yang mana saja asalkan barangnya sampai ke tangan.

Mungkin beberapa orang menyebut saya sedikit konvensional karena tak jarang mendebat sedikit-sedikit belanja online untuk kebutuhan yang kurang perlu atau bisa dibeli di dekat tempat tinggal sendiri. Ya, entah alasannya memanfaatkan momen potongan harga atau memang mager tingkat dewa. Namun, saya juga tidak menampik jika aplikasi pesan-antar atau jasa belanja online memang dibutuhkan pada masa kini. Walaupun tinggal di kota besar dengan rentang harga yang sebenarnya masih pasaran serta banyaknya toko yang bisa saya tanya satu per satu, belanja online kerap memudahkan saya yang suka tiba-tiba kepingin sesuatu atau sekadar tuntutan tugas yang mendadak. Hanya saja, setelah rampung urusannya, saya justru melihat aplikasi belanja online yang kerap saya gunakan, yaitu aplikasi Shopee sebagai bentuk krisis identitas sebuah online shop masa kini.

Mengapa saya mengkategorikan aplikasi Shopee sebagai sebuah aplikasi belanja online yang krisis identitas? Bagaimana tidak krisis identitas jika ia turut menawarkan gim yang serunya bukan kepalang. Ini sebenarnya aplikasi belanja atau aplikasi game online, sih? Terlebih bagi saya yang tidak terlalu menyukai belanja online, apabila telah sampai barang pesanannya— aplikasi ini seketika berubah sifat penggunaannya menjadi alat penyingkir rasa jenuh alias buat nge-gim sajalah.

Menurut saya, lebih baik Shopee kembali ke fitrahnya sebagai aplikasi belanja online. Walaupun di balik alasan memunculkan gim tadi sebagai wadah pemberian voucher atau koin gratis, pada kenyataannya mungkin tidak semua orang membutuhkan voucher yang ditawarkan: salah satunya saya, yang hanya memanfaatkan gim sembari menunggu pesanan datang karena muncul notifikasi bahwa nyawa pemain sudah penuh.

Selain itu, dimulainya Shopee Food bagi saya juga sedikit melenceng dari kodrat awal aplikasi Shopee sejak kelahirannya sebagai aplikasi berbasis belanja online. Ya, walaupun tetap saja bermakna “belanja makanan secara online”. Namun, karena kita mengenal atribut Gojek dan Grab lebih awal, jaket Shopee Food yang nyeter berwarna oranye itu kadang menjadi sebuah hal baru yang kerap mengundang bahan pertanyaan beberapa orang perihal, “Untuk apa?” Tak jarang beberapa pemesannya sekadar mencoba peruntungan dan membandingkan performanya dengan aplikasi lain yang serupa.

Sebagai sebuah aplikasi belanja online, sebenarnya aplikasi Shopee sudah menjadi sebuah paket lengkap. Metode pembayarannya, voucher potongan harga, hingga gratis ongkos kirim. Akan tetapi, sayangnya pembaharuannya semakin jauh dari kodrat awalnya sebagai sebuah aplikasi belanja online.

BACA JUGA Saya Member Platinum Shopee dan Malas untuk Checkout di Marketplace Ini Lagi dan tulisan Cindy Gunawan lainnya.

Baca Juga:

Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo!

Pengalaman Retur Barang Shopee yang Terlalu Mudah Malah Bikin Saya Kepikiran

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: Aplikasi ShopeeBelanja onlinekrisis identitasPojok Tubir Terminal
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Pemerintah yang Gagal Kendalikan Pandemi, kok, Malah Rakyatnya yang Disalahin? terminal mojok.co

Pemerintah yang Gagal Kendalikan Pandemi, kok, Malah Rakyatnya yang Disalahin?

8 Juli 2021
Langkah Konkret Membatasi Peredaran Buku Bajakan, Bukan Tentang Tere Liye terminal mojok

Langkah Konkret Membatasi Peredaran Buku Bajakan, Bukan Tentang Tere Liye

31 Mei 2021
Uniknya Kutoarjo, Sebuah Kota yang Menghadapi Krisis Identitas

Uniknya Kutoarjo, Sebuah Kota yang Menghadapi Krisis Identitas

24 Oktober 2023
Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7 terminal mojok.co

Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7

5 Juli 2021
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Klitih di Jogja: Akibat dari Mental Chauvinis dan Maskulinitas ala Feodal

9 Agustus 2021
Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah terminal mojok.co

Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah

7 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.