Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Apem Contong, Kuliner Khas Gunungkidul yang Nggak Setenar Belalang Goreng

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
28 Januari 2022
A A
Apem Contong, Kuliner Khas Gunungkidul yang Nggak Setenar Belalang Goreng Terminal Mojok

Apem Contong, Kuliner Khas Gunungkidul yang Nggak Setenar Belalang Goreng (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain gersang dan mitos pulung gantung, mungkin yang terlintas di kepala orang ketika menyebut nama Gunungkidul adalah keindahan pantainya. Banyaknya tempat wisata Gunungkidul yang menawarkan panorama alam yang indah dan memesona, membuat daerah kelahiran saya ini, hampir setiap hari dipadati wisatawan, terutama saat akhir pekan.

Sepulang dari pantai atau tempat wisata lainnya, rombongan wisatawan yang menggunakan bus atau travel, biasanya berhenti di samping tugu Selamat Datang Wonosari atau kawasan Bunder. Ya, mereka berhenti untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga dan sanak saudara di rumah. Dari sekian banyaknya kuliner khas Gunungkidul, salah satu yang kerap diserbu para wisatawan adalah belalang goreng.

Mungkin banyaknya media online yang kerap meliput belalang goreng, membuat para wisatawan penasaran dengan cita rasa serangga yang mirip baja hitam ini. Di pusat oleh-oleh, biasanya belalang goreng di taruh dalam wadah toples dengan varian rasa yang berbeda-beda. Padahal selain belalang goreng, masih banyak kuliner khas Gunungkidul yang cocok dijadikan oleh-oleh seperti puli tempe, gatot, dan tiwul. Dari sekian banyak jajanan tradisional yang bisa dijadikan oleh-oleh, ada satu kuliner khas Gunungkidul yang jarang dilirik wisatawan, yaitu apem contong.

Berbeda dengan apem pada umumnya, yang biasa menggunakan bahan utama berupa tepung beras serta dikukus menggunakan cetakan, apem contong khas Gunungkidul terbuat dari tepung jagung. Selain itu, apem contong juga menggunakan wadah unik berupa daun nangka yang dibentuk contong (kerucut).

Nantinya daun nangka yang sudah dibentuk kerucut akan diberi adonan tepung jagung hingga penuh. Setelah itu, adonan tersebut akan dimasukkan ke dalam kukusan yang terbuat dari anyaman bambu. Tak hanya membutuhkan skill yang memadai, pembuatan apem contong juga perlu kesabaran ekstra ketat. Pasalnya, proses pembuatan dilakukan secara manual dan menggunakan alat-alat tradisional seperti kukusan, dandang, kayu bakar, dan kakep.

Harus diakui, proses pembuatan apem contong yang panjang sebanding dengan rasanya yang memang istimewa. Saya sendiri hampir pernah mencicipi semua jenis apem, mulai dari apem goreng, apem panggang, hingga apem selong. Namun, apem contong satu-satunya apem yang punya rasa unik ketimbang apem jenis lainnya.

Di balik rasanya yang enak, legit, dan menul-menul, apem contong juga menjadi salah satu jajanan yang kerap disajikan dalam upacara adat oleh sebagian masyarakat Gunungkidul. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Desa Sodo, Paliyan, Gunungkidul, yang mana setiap tahun atau setelah panen jagung melaksanakan tradisi apem contong.

Acara tahunan ini biasa dilaksanakan pada malam Jumat Kliwon setelah panen jagung. Biasanya, masing-masing kepala keluarga diwajibkan membawa 41 apem contong untuk didoakan secara bersama-sama. Sama seperti tradisi kenduri lainnya, nantinya warga akan saling bertukar dan membagikan kepada warga lainnya.

Baca Juga:

Kicikan, Kuliner Khas Gunungkidul yang Layak Dikenal Banyak Orang, biar Taunya Nggak Cuma Belalang Goreng

Upacara adat yang sudah berlangsung secara turun temurun ini adalah bentuk ungkapan rasa syukur warga Sodo kepada Tuhan Yang Maha Kuasa setelah panen jagung. Konon, pada masa Ki Ageng Giring III, apem contong menjadi makanan pembuka Ki Ageng Giring III ketika menjalankan ibadah puasa. Apem contong dipilih sebagai makanan pembuka karena memiliki makna permohonan ampun atas dosa dan kesalahan.

Sementara itu, dalam buku Gunungkidulan, menyebutkan bahwa apem atau apom memiliki makna memadu cinta. Di mana contong adalah simbol wadah yang dimiliki wanita, sedangkan jladren (adonan) perlambang sperma laki-laki. Artinya, apem sebagai perwujudan proses pembentukan manusia dalam rangka pengembangan jagad.

Terlepas dari itu, yang jelas, apem contong telah menjadi warisan kuliner Nusantara yang memiliki cita rasa enak dan penuh filosofi mendalam. Sayangnya, keberadaan apem contong asli, yang proses pembuatannya dilakukan secara tradisional, mulai langka di pasaran atau hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah di Gunungkidul, salah satunya di Desa Sodo, Kecamatan Paliyan.

Selain belalang goreng, tiwul, gatot, puli tempe, jadah tempe, rondo royal, hingga thoplek peli, apem contong juga cocok dijadikan oleh-oleh. Untuk itu, bagi Anda yang sedang berada di Gunungkidul, silakan mencari apem contong, dan rasakan sensasi menul-menul dimulut yang begitu istimewa.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2022 oleh

Tags: apem contongkuliner khas gunungkidul
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Kicikan, Kuliner Khas Gunungkidul yang Layak Dikenal Banyak Orang, biar Taunya Nggak Cuma Belalang Goreng

Kicikan, Kuliner Khas Gunungkidul yang Layak Dikenal Banyak Orang, biar Taunya Nggak Cuma Belalang Goreng

28 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.