Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Apa yang Membedakan TK Mahal dan TK Murah?

Mala oleh Mala
17 Desember 2019
A A
Apa yang Membedakan TK Mahal dan TK Murah?

Apa yang Membedakan TK Mahal dan TK Murah?

Share on FacebookShare on Twitter

Aku pernah ngajar program TK di jakarta selayan yang uang pangkalnya 70an juta dan SPPnya per bulan 6 jutaan, terus resign buat ngajar TK di jakarta barat yang uang pangkalnya 1 juta dan SPPnya 100 ribu per bulan. Mau tau bedanya?

Kalian pasti penasaran kan kenapa sih TK ternyata bisa sebegitu mahalnya. Nah, dari pengalamanku, kupikir TK itu ya harusnya emang mahal. Atau seenggaknya nggak harus lebih murah dibanding jenjang pendidikan lain karena nanganin anak-anak di umur segitu butuh banyak hal.

Contohnya, nggak mungkin ngajar TK cuma modal pensil sama buku aja, kan? Terus masa di dalam kelas aja kegiatannya? Dan masa cuma satu guru untuk megang 30 anak dalam satu kelas?

Sama kayak jenjang pendidikan lainnya, seenggaknya ada dua hal yang bisa bikin biaya TK mahal. Pertama, SDM. Kedua, sumber belajar (semacam alat permainan edukatif gitu).

Nah dari apa yang aku tahu, yang jadi perbedaan besar di antara TK yang mahal dan TK yang biasa aja itu adalah riset. (Yayasan) TK yang mahal biasanya punya departemen training dan risetnya sendiri karena berangkat dari pemahaman bahwa pendidikan itu harus terus beradaptasi dengan dunia yang terus berubah.

Kebayang nggak berapa biaya yang diabisin buat tenaga riset itu? Mahal banget. Misalnya nih, tim riset nemuin skills apa aja yang dibutuhkan anak di abad 21, dari riset itu perlu diturunin gimana biar skill itu bisa jadi materi yang bisa diajarin di kelas. Jadi riset-riset ini yang bakal bikin kurikulum terus berubah, dan ketika kurikulum berubah, tentu aja guru-gurunya juga butuh ditraining lagi. Nah, itu semua tuh, butuh banyak waktu dan tenaga dan duit.

Waktu sebelum ngajar di TK mahal di Jakarta selatan itu, aku juga ditraining 3 bulan penuh, dan meskipun belum mulai ngajar, dalam masa training aku tetap digaji huehehe. Dan setiap seminggu sekali ada professional development yang jago dibidangnya yang bisa diajak sharing tentang banyak hal. Di TK ini juga, setahun sekali ada konferensi yang ngundang international speaker, gurunya wajib ikut acara ini karena masuk jam kerja. Hal-hal “wah” semacam ini tentu saja bisa dilakukan kalau punya banyak duitttt. ?

Yang bikin mahal lainnya, selain ada pakar di sekolah, juga ada psikolog yang siap ngebantu guru dan anak yang butuh insight misal tentang behavioral problem anak di kelas. Psikolog ini bahkan bisa sampai ngedesain aktivitas khusus yang sesuai dengan keadaan si anak biar bisa inklusif gitu ✔️

Baca Juga:

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

Lalu di TK mahal juga didukung kesediaan sumber belajarnya. Guru juga bebas ngedesain aktivitas pembelajaran yang sesuai kebutuhan anak. Dia tinggal ngajuin ke sekolah butuh alat dan baha apa aja di kelas, studi lapangan ke mana aja, dan ngundang pembicara siapa aja (tapi tetep dalam kadar wajar wkwk). ?

Tapi emang semua praktek di atas itu orientasinya buat menuhin kebutuhan anak di sekolah. Jadi menurutku, kalo kamu emang punya uang, ya sah-sah aja ngeluarin uang sebegitu banyak buat TK.

YANG SALAH JUSTRU KALO NUNTUT BANYAK TAPI NGGAK MAU BAYAR HEUUUU *curhat*

Tapiii, tentu saja itu bukan sebuah keharusan dan satu-satunya pilihan ✨

Sebenernya tanpa ngejabarin lagi tentang TK yang lebih murah, kalian pasti sekarang udah tau TK itu bisa kehilangan dari sisi apa aja: ya 2 hal itu lah. Nah, yang harus diingat adalah kita tau kurangnya di mana dan terus berusaha buat mengompensasi itu. Bahkan sebenernya, nggak mau masukin anaknya ke TK pun ya nggak apa-apa, asalkan tetep bisa MEMAKSIMALKAN proses perkembangan anak di USIA KEEMASAN ini!!! Wajib pokoknya gak bisa diganggu gugat

Contohnya, ada ibu yang lebih milih ngeluarin biaya buat dia belajar jadi “guru” buat anaknya sendiri di rumah, jadi nggak perlu ke TK atau jenjang PAUD lainnya yang lebih dini. Misal, investasi ambil diploma program montessori setahun terus bisa ngajar anak di rumah bertahun-tahun.

Kalo mau masukin TK yang murah, ya nggak apa-apa juga. Ujungnya orang tua juga harus sadar kebutuhan anak. Kalo dirasa TK murah itu masih ada kurangnya, ya harus hadir di rumah atuh bantuin. Jalin komunikasi sama pihak sekolah buat kerjasama supaya pendidikan di rumah dan sekolah berkelanjutan.

Yang jujur malesin itu lihat orang yang mendiskreditkan mereka yang bekerja di TK. “Ngapain TK mahal-mahal. Di TK kampung gurunya dikasih roti juga udah seneng.” Atau yang lebih parah, aku pernah diginiin, “Ngapain kuliah tinggi-tinggi kalo cuma jadi guru TK? Guru TK mah les aja???” Sumpah nggak jelas itu orang yang kedua.

Soalnya ya, ada biaya yang tetap harus dibayar dengan TK yang kelewat murah, yaitu pengorbanan gurunya. Sepengamatan aku, TK-TK yang kalian banggakan dengan ke-sangat murahannya itu, gurunya ada yang cuma digaji 300 ribu per bulan. Itu aku beneran ngeliat sendiri pas lagi ngunjungin TK lain di JAKARTA. JAKARTA GUYS JAKARTA.

Dan nggak suka aja keadaan yang kayak gitu malah dianggap natural tanpa melihat perjuangan gurunya selama ini supaya itu TK tetep bisa jalan. Oiya buat yang salah fokus malah nanya kenapa aku resign hahaha, aku pengen ngerasain TK yang ngejalanin kurikulum pemerintah itu kayak gimana dan biar lebih immerse aja sama sistem pendidikan nasional sebelum lanjut kuliah.

BACA JUGA Menjadi Seorang Guru TK atau tulisan Mala lainnya. Follow Twitter Mala.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2019 oleh

Tags: Jakartataman kanak-kanakTKTK mahalTK murah
Mala

Mala

ArtikelTerkait

4 Hal yang Bisa Dilakukan di Stasiun MRT Jakarta selain Naik MRT Mojok.co

4 Hal yang Bisa Dilakukan di Stasiun MRT Jakarta selain Naik MRT

22 Januari 2025
Juru Parkir Liar Blok M Meresahkan, Nongkrong Jadi Nggak Tenang Mojok.co

Juru Parkir Liar Blok M Meresahkan, Nongkrong Jadi Nggak Tenang

1 Juni 2024
5 Keunggulan Bogor yang Sebenarnya Sederhana, tapi Sulit Dijumpai di Jakarta Mojok.co

5 Keunggulan Bogor yang Sebenarnya Sederhana, tapi Sulit Dijumpai di Jakarta

30 Oktober 2025
Jangan Pernah Coba Membandingkan Transportasi Umum di Surabaya dengan Jakarta, Surabaya Jelas Kalah 1000 Langkah!

Jangan Pernah Coba Membandingkan Transportasi Umum di Surabaya dengan Jakarta, Surabaya Jelas Kalah 1000 Langkah!

29 Januari 2024
Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

3 Stigma yang Salah tentang Jakarta bagi Anak Perantau, Sekarang Nggak Perlu Takut!

6 Juli 2024
merantau ke jakarta timur uin jakarta warteg mojok.co

Pengalaman Konyol Orang Jawa Timur yang Merantau ke Jakarta

13 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.