Apa Saya Goblok Karena Belum Tahu Kalau Nanti Sudah Lulus Mau Ngapain?

sudah lulus mau ngapain

Apa Saya Goblok Karena Belum Tahu Kalau Nanti Sudah Lulus Mau Ngapain?

Entah sudah berapa kali saya temui pertanyaan soal kalau sudah lulus mau apa. Mentang-mentang saya nampak tua dan kondisi saya yang berada di semester akhir. Pertanyaan menjengkelkan tersebut seolah mengalir dengan deras dari sudut manapun. Mulai dari keluarga Ibu dan keluarga Bapak. Teman Ibu hingga teman Bapak. Semua seperti sepakat menanyakan soal sudah lulus mau ngapain kepada saya.

Saya yang selalu ditodong dengan pertanyaan itu tentu sering gelagapan menjawabnya. Namun seiring waktu akhirnya saya punya jawaban template. “Liat aja deh nanti, di mana ada rejekinya aja.” Satu dua orang mafhum mendengar jawaban diplomatis saya tersebut. Yang bikin jengkel ada mereka yang tidak puas lalu lantas menimpalinya dengan pernyataan yang seolah mengejek dengan mengatakan sekolah tinggi-tinggi masa nggak tau nanti mau ngapain. Biasanya setelah itu saya hanya tersenyum sambil hati pingin teriak, “Wah bener itu, emang saya ini goblok banget, kuliah tinggi-tinggi tapi nggak tau pas lulus mau ngapain, hahahaa!”

Jenis pertanyaan sudah lulus mau ngapain ini mungkin selevel dengan pertanyaan terkait kapan nikah, kapan lulus dan kapan kapan lainnya. Jenis pertanyaan basa-basi yang faktanya basi banget. Saya bukannya tidak senang dengan pertanyaan kapan lulusnya itu. Tapi saya hanya tidak senang dengan respon dari jawaban yang telah saya berikan yang justru lebih sering dipandang remeh dan lebih condong tidak dihargai.

Faktanya masih banyak para calon lulusan sarjana di luar sana yang telah sampai di titik sebentar lagi lulus tapi masih belum memiliki rencana apa pun untuk ke depannya. Kadang kondisi tersebut cukup menyiksa dan membingungkan. Sudahnya ngerjain skripsi bikin kepala pusing setengah mati. Eh ini ditambah lagi dengan pertanyaan yang kadang kalau jawabannya nggak sesuai dengan keinginan si penanya malah ujungnya berubah jadi sindiran yang memuakkan.

Beruntunglah bagi kalian yang sedang berada di penghujung semester dan sudah punya berbagai rencana yang siap dieksekusi. Entah sudah diterima kerja atau sudah diterima di kampus ternama untuk lanjut kuliah S2. Atau mentok-mentok sudah dapat pasangan yang siap dipersunting bulan depannya. Bagi kalian mahasiswa semester akhir yang masih belum jelas mau ngapain ke depannya, sini kita berpelukan, saya juga sama dengan kalian.

Sudah lulus mau ngapain memang pertanyaan yang semakin hari semakin menghantui dan bikin jadi beban khususnya buat mahasiswa semester akhir yang masih nggak jelas mau ngelakuin apa ke depannya. Adakalanya pikiran lagi tenang-tenangnya, tiba-tiba ditanya skripsi sudah sampai mana dan ditimpali dengan sudah lulus mau ngapain itu rasanya kaya dicabik-cabik sejuta kerinduan.

Memang nggak ada undang-undang yang ngelarang seseorang untuk bertanya. Tapi kadang orang-orang yang bertanya apalagi jika pertanyaannya adalah sudah lulus mau ngapain itu kebanyakan cuma mau nguji dengan niatan membandingkan dirinya sambil membangga-banggakan masa lalunya yang luar biasa hebatnya itu.

Gini nih contoh percakapan yang sering saya alami,

Penanya: “Kamu sudah lulus mau ngapain?”

Saya : “Ya, saya sebenarnya juga masih bingung, Pak. Liat aja deh nanti, di mana ada rejekinya aja, Pak.”

Penanya : “Lah kamu lulusan sarjana kok nggak jelas gitu. Buat apa kuliah tinggi-tinggi kalau lulus jadi pengangguran. Saya ini cuma lulusan SMP/SMA aja bisa kerja dan hidup. Nggak usah tinggi-tinggi kuliah kalau cuma nganggur. Buang-buang duit aja itu.”

Saya : tersenyum kecut sambil ketawa-ketawa goblok dan berujar dalam hati, OK BOOMER!

Mereka yang nanya ini entah niatnya memang cuma mau nanya atau mau ngejek saya juga tidak tahu. Tapi rata-rata responnya seperti itu, menyebalkan.

Jadi mahasiswa semester akhir apalagi jika sudah lulus dan nggak punya rencana apa pun setelahnya memang cukup merepotkan. Musuh utama tidak hanya diri sendiri, tapi kadang musuh-musuh itu berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang bikin beban hidup tambah berat. Apalagi ketika sudah dijawab pertanyaannya lalu responnya bukan positif malah terkesan membandingkan dan merendahkan . Rasanya pengen ngeluarin Raikiri lalu mengarahkannya ke ubun-ubun mereka yang nanya .

Maka dari itu, sebenarnya tugas mahasiswa semester akhir itu lumayan berat juga. Selain harus menghadapi quarter life crisis, menyelesaikan skripsi, ngejar-ngejar dosen pembimbing yang jago main petak umpet, hingga membuat rencana setelah lulus mau ngapain. Mahasiswa semester akhir  juga dibebani dengan pertanyaan-pertanyaan menyebalkan yang salah satunya adalah sudah lulus mau ngapain. Memang sih apa yang saya sebutkan itu bukanlah hal-hal terberat dalam hidup. Tapi percayalah, itu adalah hal yang sangat menyebalkan yang sedang saya alami saat ini.

BACA JUGA Susah Cari Kerja Setelah Lulus Kuliah? Jangan Ternak Lele, Ternak Kambing Aja Bosqu! atau tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version