Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Apa Salahnya Prabowo Ziarah Ke Makam Pak Harto?

Ravi Oktafian oleh Ravi Oktafian
31 Mei 2019
A A
prabowo ziarah

prabowo ziarah

Share on FacebookShare on Twitter

Hari ini Senin, 27 Mei 2019, Capres nomer urut 02—Prabowo Subianto yang saya akrabi dengan panggilan Om Wowo—berkunjung ke makam mantan mertuanya sekaligus presiden RI ke-2 yaitu Alm. Soeharto atau biasa disapa Pak Harto di Astana Giribangun, Karanganyar.

Ketua umum Partai Gerindra mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Solo dan langsung menuju makam hingga tiba di sana saat pukul 13.30 WIB. Seperti biasa—nggak kurang dan lebih—beliau Om Wowo pakai setelan andalannya. Baju safari warna coklat, celana hitam, dan kacamata hitam. Selayaknya mau ke makam, apalagi mantan mertua sendiri, Om Wowo memakai songkok hitam andalannya.

Ketika tokoh panutannya berkunjung—meskipun mau ke makam-seperti biasalah—pengikutnya dari kader-kader Partai Gerindra turut meramaikan makam buat menyambut junjungan mereka yang jadi paslon 02 dalam gelaran pilpres 2019 ini. Prabowo sempat menyalami beberapa orang, yang setelah itu langsung dia menuju ke area pemakaman Pak Harto. Pemandangan yang enak juga saat Pak Prabowo didampingi oleh putranya dari Titiek Soeharto—Didit Prabowo. Sepertinya Pak Prabowo pengen anaknya biar tahu kalo kakeknya sudah tenang di surga.

Lebih kerennya juga, datang orang-orang penting lainnya seperti mantan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Lalu DPD Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid sekaligus sekertaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro. Ke makam kok udah kaya mantenan ya—segrup konco kentel dilibatkan juga. The best sih kalo ini.

Menurut si juru kunci, Prabowo berdoa selama dua puluh menit di makam. Dan dari keterangan Sekertaris DPD Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, agenda tersebut hanya acara keluarga. Tujuannya baik yaitu untuk berziarah ke makam keluarga Alm. Soeharto—wah panutan nih Capres no urut 02. Saya salut, masih bisa meluangkan waktu untuk urusan semacam ini di tengah pergolakan hasil pilpres yang belum berpihak padanya.

Namun, niat baik tersebut ternyata berbeda tanggapan dari netizen yang maha benar. Seolah-olah berziarah yang kali ini dilakukan adalah agenda yang bernafaskan politik. Saya sebagai warganet yang ikut nyimak, kesel sih lihat para netizen yang pedes-pedes komennya. Udah kaya tahu mercon harga lima ribu yang penjualnya pas keringetan di lap pake anduk dekil—udah kotor, bau, pedes pula. Itu komentar kalian (netizen) loh ya—yang saya maksud bukan abang tukang tahu merconnya.

Saya sudah menyortir beberapa komentar yang kira-kira bikin saya geli dan jijik sama warganet Indonesia. Khususnya, mungkin, yang jadi oposisinya Om Wowo yang kerjanya online di dunia maya, tapi lupa online di masyarakat.

Pertama, “Mngkn minta berkah sama arwahnya mantan mertua biar sidang MK nya lancar & menang… Awas syirik…” kata Curut X-1. Dari komentar yang satu ini saya perlu ngakak hebat, kisanak. Dimana si Curut X-1 dengan spekulasinya menduga-duga bahwa kedatangan Om Wowo ke makam Pak Harto presiden RI ke-2 sekaligus mantan mertuanya itu, untuk meminta berkah dari arwahnya. Lalu mengaitkan hal itu dengan persidangan gugatan atau sengketa Pilpres dan Pemilu lancar dan menang.

Baca Juga:

Derita dan Kejadian Konyol Pengalaman Saya Saat KKN di Jember: Salah Satunya Dikira Timses Prabowo Hanya karena Berpakaian Necis

Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

Hmmm, sebenarnya sejak kapan sih warganet Indonesia terjangkit virus sotoy yang akut? Lebih suka menerka ketimbang melihat kenyataan nyata yang ada di depan.

Logikanya, orang berziarah ya buat berdoa, berharap orang yang tiada diberikan tempat disisi-Nya. Kalo ada niat lain, itu urusan orangnya. Kita hanya perlu tahu niat baik dari itu semua, agar hati adem—nggak dengki mulu.

Nggak usah suuzon dulu juga—katanya generasi 4.0, kok ya masih bisa beranggapan demikian? Kayaknya yang canggih cuman gadgetnya—orangnya mana tahu.

Terus ada kata-kata “awas syirik”. Kata “awas” itu sebuah peringatan. Nah, peringatan dikeluarkan oleh orang yang sudah paham kondisi dan tahu kek gimana rasanya. Misal “awas licin” berarti orang itu minimal tahu kalo kriteria licin itu seperti yang pernah dia alami. Kalo ditarik ke situ, jangan-jangan dia pernah syirik yah? Eh, kok jadi saya gantian suuzon—astaghfirullah.

Kedua, “Tumben lu wo inget mertua… Bisa doanya gk wo buat orang mati?” kata Curut X-2. Kata-kata ini saya jamin berdasar pada pengalaman empiris si Curut X-2 setelah memakan berita kalau paslon 02 ini nggak bisa baca Alquran atau jadi imam sholat. Tapi motivasi dari doi mengatakan hal itu, bagi saya hanya untuk merendahkan kemampuan seseorang.

Ya memang seperti yang kita tahu sendiri Om Wowo sempat mengakui hal tersebut. Tapi, apa iya pantas salah satu kader terbaik bangsa yang dengan lantang mengakui kekurangannya direndahkan lewat media sosial yang bagi saya komentarnya kurang membangun dan terkesan nyiyir tersebut.

Sepertinya memang benar kata Mbah Kyai, kita perlu menjaga mulut sekaligus jari broh saat ini. Kalau tidak, niat untuk memperbaiki kekurangan bangsa, justru malah memecah kesatuan kita.

Ketiga, “Bukannya Ziarah itu Dilarang sama golongan mereka, HTI, PKS, FPI.??”kata Curut X-3. Sadar atau tidak, dengan berziarah ke makam Pak Harto, kali ini Om Wowo hendak mengajarkan kita tentang satu hal yaitu berpolitik yang dewasa. Di mana, urusan politik nggak usah di bawa sampe makam segala. Okelah kalo partai pendukung dan kelompoknya itu melarang atau membid’ahkan ziarah kubur—itu urusan politik. Tapi Prabowo sebagai manusia Nusantara, mencoba melepas dari kepentingan pendukungnya saat urusan keluarga.

Lagian apa salahnya sih kalau Prabowo ziarah kubur? Toh, dengan ziarah kubur bisa membangkitkan ingatan bahwa suatu saat sebagai makhluk-Nya akan mati. Kepentingan dunia hanya sesaat. Apalagi di bulan puasa ini, dengan berziarah semakin mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa.

Jangan jadikan perbedaan pandangan membuat kita menjadi dibutakan oleh nafsu menghujat seseorang. Percayalah puasa bisa indah kalo diisi dengan ucapan dan perbuatan yang manfaat. Kalo demo di jalan ricuh, ya dialihkan saja ke demo di dapur—lebih panas kan?

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Om WowoPak HartoPemilu 2019Politik IndonesiaPrabowo
Ravi Oktafian

Ravi Oktafian

ArtikelTerkait

nilai-nilai

Mempertanyakan Kembali Nilai-Nilai Kita

10 Juni 2019
Mas Gibran, Please Ngomong dong, biar Nggak Dikira Kosong!

Mas Gibran, Please Ngomong dong, biar Nggak Dikira Kosong!

27 November 2023
Jurusan Ketahanan Nasional, yang Sering Dikira Ngikutin Jejaknya Prabowo

Ketahanan Nasional, Jurusan yang Sering Dikira Ngikutin Jejaknya Prabowo

15 April 2020
sandiaga uno prabowo-sandi cebong kampret jokowi mojok

Surat Protes dari Perwakilan Kampret untuk Sandiaga Uno

1 Januari 2021
media sosial

Puasa Media Sosial: Sarana Refleksi Diri

25 Mei 2019
ibu kota pindah kalimantan

Mengkhawatirkan Flora dan Fauna Jika Ibu Kota Pindah ke Kalimantan

5 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.