Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Apa Jadinya Kalau Skincare Ditanggung BPJS?

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara oleh Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara
16 April 2020
A A
wajah buluk, Apa Jadinya Kalau Skincare Ditanggung BPJS?

Apa Jadinya Kalau Skincare Ditanggung BPJS?

Share on FacebookShare on Twitter

Kalian tentu sudah nggak asing lagi sama skincare kan? Sekarang kayaknya skincare jadi kebutuhan pokok yang layak disandingkan dengan sandang, pangan, papan, dan pasangan. Nggak boleh dilewatkan, mutlak dibutuhkan. Bahkan skincare yang awalnya terlihat identik dengan kaum hawa ini justru sekarang juga banyak diminati para laki-laki.

Sebenarnya skincare ini apa sih? Kenapa perlu banget? Jika pertanyaan tersebut masih ada di pikiran kalian, silahkan baca tulisan saya sampai habis. Tapi, jika Anda sudah tahu tentang dunia per-skincare-an tetep harus baca juga, karena saya ingin membahas sisi lain dari ­skincare yang jarang terpikirkan oleh kita.

Skincare bisa juga kita artikan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merawat kulit khususnya wajah, dengan menggunakan produk-produk yang memiliki fungsi tertentu. Nah produk-produk ini yang kemudian akrab disebut dengan skincare. Skincare pun amat bervariasi, mulai dari produk cleanser, toner, serum-serum, hingga masker.

Bagi sebagian orang pasti menganggap skincare adalah hal yang remeh dan nggak penting, buat apa nemplokin produk-produk sebanyak itu ke muka, toh mukanya cuma satu. Nah, justru karena muka kita cuma satu, harus kita rawat dan diperhatikan. Salah satu cara merawat muka ya dengan menggunakan skincare.

Tanpa kita sadari, tren skincare yang booming di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini tidak lepas dari mengikuti kebiasaan orang korea yang menerapkan 10 steps skincare routine. Sehingga banyak wanita-wanita di Indonesia yang mengadopsi langkah-langkah skincare ini. Siapa sih yang nggak mau kulit mukanya mulus bak artis korea?

Sebagai perempuan, tentu saya nggak bisa lepas dari skincare. Segala produk yang kiranya sesuai dengan masalah-masalah di kulit saya, tidak ragu untuk saya coba, asalkan ulasannya bagus. Masalah cocok atau nggak urusan belakangan, yang penting saya nyoba dulu. Alhasil menumpuklah produk-produk skincare saya, mulai dari yang cocok banget, nggak ada efek, sampai produk yang justru menambah masalah baru di kulit dan dompet saya.

Jika kalian berpikir skincare mahal pasti hasilnya bagus, kalian salah besar. Saya pernah membeli produk serum untuk mencerahkan seharga 500 ribu dengan ukuran hanya 20 mL. Harga yang cukup mahal bagi mahasiswa seperti saya. Apa yang terjadi saat saya pakai? Sayang sekali saya nggak berubah menjadi Nia Ramadhani. Produk tersebut justru membuat wajah saya bruntusan. Kulit glowing tak saya dapat, hanya menguras dompet saja.

Setelah kejadian tersebut apakah saya kapok untuk membeli skincare? Tentu saja tidak. Saya justru semakin penasaran untuk terus bereksplorasi mencari produk-produk yang cocok dengan kulit (dan juga dompet) saya. Mulai dari produk-produk yang dapat dibeli di minimarket depan rumah hingga produk-produk yang dijual di mall-mall saya coba.

Baca Juga:

Anak SD Zaman Sekarang Sudah Punya Skincare Routine Lengkap dan Tampilan Layak Selebgram: Padahal Saya Pas Bocah Bangga Punya Kaos Sablon dari Pasar Malam

Pengalaman Rawat Inap BPJS Kelas 3, Kenalan dengan Pasien Sekamar Berakhir Jadi Kawan

Dalam perjalanan saya mencari skincare idaman, saya pun masuk ke salah satu aplikasi yang fokus pada diskusi dan ulasan produk kecantikan, baik itu makeup maupun skincare. Pada aplikasi tersebut pengguna bisa mengupload foto-foto skincare dan makeup koleksinya, foto tentang masalah kulitnya, bahkan banyak juga yang menggunakannya sebagai lapak jualan makeup dan skincare.

Sejak masuk ke aplikasi itu dan membaca curhatan para pengguna tentang pentingnya produk skincare untuk merawat kulit, saya tersadar bahwa skincare bisa menjadi kebutuhan yang utama bagi beberapa orang yang sejajar dengan sandang, pangan dan papan. Karena memang tidak dapat dimungkiri, saya dan kalian hidup di zaman di mana penampilan itu menjadi poin utama.

Coba lihat di berbagai info lowongan pekerjaan, pasti banyak yang menyebutkan “berpenampilan menarik” sebagai syarat. Bagi saya yang memiliki wajah pas-pasan dan berjerawat ini tentu akan merasa insecure, apakah saya masuk dalam kategori penampilan yang menarik? Maka hal itu menjadi lumrah apabila orang berlomba-lomba menggunakan skincare dan makeup untuk mencapai kriteria “penampilan menarik”.

Pasti kalian setuju bahwa mahalnya harga skincare terkadang menjadi momok dalam perjalanan mencari skincare, bahkan anggaran untuk per-skincare-an pun dapat mengalahkan pos anggaran yang lain. Hal yang sering membuat pusing bagi kita, terutama saya yang belum memiliki penghasilan tetap dan hanya bergantung pada uang saku dari ayah bunda. Skincare pun bukan hanya membuat wajah tampak glowing dan sehat tapi juga membuat kita miskin dan kere. Wajah glowing tapi dompet kering huhu 🙁

Indonesia termasuk dalam daftar pasar terbesar produk skincare dunia. Artinya penduduk Indonesia banyak yang menggunakan skincare. Dengan begitu banyaknya peminat skincare dan harga skincare yang tidak murah, kenapa pemerintah tidak berinisiatif memasukkan skincare ke dalam daftar pelayanan yang ditanggung BPJS?

Pasti banyak dari kalian yang setuju dengan saya bahwa ABPS (Anggaran Belanja Produk Skincare) pasti memiliki porsi yang cukup besar dan tidak main-main, apalagi seperti yang saya sebutkan tadi bahwa ada serum ukuran 20mL seharga 500 ribu. Itu hanya serum, bagaimana dengan produk-produk lain yang harganya juga terbilang tidak murah?

Dengan memasukkan skincare ke dalam pelayanan BPJS, tentu akan meringankan beban para kaum hawa yang tiap akhir bulan selalu was-was jika skincarenya mau habis. Hal tersebut juga dapat memperkecil APBS bulanan kita, dan dapat mengalihkan anggaran untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti cicilan tas branded misalnya.

Mungkin hal ini bisa menjadi salah satu alternatif mengatasi defisitnya dana BPJS. Masyarakat yang awalnya tidak tertarik mendaftar BPJS, jadi semangat untuk mendaftar dan membayar iuran bulanan serta mendapatkan manfaat sesuai dengan kelas demi mendapatkan skincare yang sesuai dengan masalah kulitnya, tanpa pusing-pusing memikirkan bagaimana jika skincare habis sebelum tanggal gajian.

Hal lain yang dapat membuat lega apabila skincare ditanggung BPJS adalah, kita tidak perlu lagi pusing memikirkan ongkos kirim domestik yang kian hari kian mahal dan untuk skincare yang berasal dari luar negeri, kita tidak perlu dibuat kejang saat akan membayar bea cukai yang naik.

Apabila kelak (entah kapan) skincare masuk ditanggung BPJS, dan semua orang wajib ikut serta, tentu saya akan sangat bersyukur dan gembira, karena dapat melihat masyarakat Indonesia memiliki kulit glowing nan percaya diri tanpa rasa insecure hehe. Namun untuk saat ini, cukuplah memakai skincare seadanya, sambil mengandai-andai dulu.

BACA JUGA Sebaik-baik Perawatan Wajah Adalah Cukup Cuci Muka atau tulisan Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 April 2020 oleh

Tags: bpjsdefisit bpjsperawatan wajahskincare
Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Sri Pramiraswari Hayuning Ishtara

Calon sarjana yang suka skincare.

ArtikelTerkait

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan terminal mojok.co

4 Skincare Perempuan Indonesia di Masa Kerajaan

24 November 2021
Perbandingan Skincare Set MS Glow, Whitelab, dan Breylee Mana yang Ter-Worth It Terminal Mojok

Membandingkan Skincare Set MS Glow, Whitelab, dan Breylee: Mana yang Ter-Worth It?

9 Januari 2022
Kontroversi Skincare Paraben adalah, Kepriben Iki_ terminal mojok

Kontroversi Skincare Ber-Paraben, Kepriben Iki?

7 April 2021
3 Rekomendasi Skincare yang Mampu Hilangkan Bekas Cacar Air Terminal Mojok

3 Rekomendasi Skincare yang Mampu Hilangkan Bekas Cacar Air

12 Agustus 2022
5 Brand Makeup Lokal Low Budget Cocok untuk Daily Makeup Terminal Mojok

5 Brand Makeup Lokal Low Budget, Cocok untuk Daily Makeup

14 November 2022
skincare untuk laki-laki kesalahan skincare yang sering dilakukan banyak orang mojok.co

3 Kesalahan Skincare yang Paling Sering Dilakukan

30 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.