Ngomongin Indonesia tanpa sambal itu kayak ngomongin nasi goreng tanpa telur mata sapi, nggak lengkap! Sambal sudah menjadi ikon kuliner kita yang bikin lidah bergoyang dan hati senang. Tapi coba sesekali bayangin, deh, gimana jadinya kalau orang Indonesia tiba-tiba nggak suka sambal? Wah, bisa-bisa banyak hal berubah, nih.
Daftar Isi
Kuliner Indonesia bakal kehilangan jati diri
Pertama, tentu saja kuliner Indonesia bakal kehilangan jati diri. Sambal itu kan ciri khas yang bikin masakan Nusantara jadi makin sedap dan berwarna. Kalau nggak ada yang menyukainya, kayaknya masakan Indonesia bakal kurang wah, deh. Makanan yang kita santap jadi kurang terasa gitu, lho!
Selain itu, bukan tak mungkin acara makan jadi kurang seru. Maklum, kondimen khas Indonesia ini kan nggak cuma bikin masakan terasa pedas, tapi juga menambahkan variasi rasa pada hidangan. Kalau orang Indonesia nggak suka sambal, pasti kita bakal merasa kurang puas waktu makan. Rasanya yang biasanya pedes dan bikin nagih jadi hilang. Makanan terasa hambar!
Industri sambal bisa ikutan lesu
Sekarang ini industri sambal di Indonesia berkembang pesat dan memiliki potensi ekonomi yang besar. Tapi, kalau nggak ada yang minat, permintaannya di pasaran bakal anjlok, dong? Nah, ini bisa berdampak pada industri sambal Nusantara, mulai dari produsen kecil sampai produsen skala besar. Bukan tak mungkin bakal terjadi penurunan produksi, pengurangan lapangan kerja, dan bahkan variasi sambal yang kita sukai bakal berkurang.
Nggak cuma itu, budaya kita juga bisa berubah, lho. Makanan kan nggak cuma soal rasa, tapi juga cerita dan warisan budaya. Nah, sambal termasuk bagian penting dari warisan kuliner orang Indonesia. Misalnya, sambal terasi dari Jawa, sambal matah dari Bali, atau sambal dabu-dabu dari Manado. Coba bayangkan kalau orang Indonesia nggak suka sambal, bisa-bisa warisan budaya ini lama-lama dilupakan dan berhenti berkembang.
Kebiasaan makan berubah
Terakhir, kebiasaan makan juga bisa berubah. Kalau orang Indonesia nggak suka sambal, pasti ada perubahan di meja makan kita. Makanan yang biasanya kita makan sama sambal, jadi kurang pedes dan kurang seru rasanya. Mungkin kita bakal mencari bumbu-bumbu lain atau saus pengganti sambal untuk menambahkan cita rasa yang hilang. Tapi ya sudahlah, setidaknya masih ada alternatifnya.
Eh, tapi tunggu dulu, sebelum kamu terlalu panik, sebenarnya ini kan masih berandai-andai aja. Kita semua tahu banget bahwa sambal memiliki tempat istimewa di hati kita sebagai orang Indonesia. Jadi, kemungkinan besar nggak mungkin orang Indonesia nggak suka sambal. Santai aja, ya!
Sambal akan tetap jadi bagian dari kehidupan orang Indonesia
Sambal juga bukan cuma soal rasa pedas, tapi juga tentang keberagaman rasa dan kelezatan. Tiap daerah di Indonesia punya sambalnya masing-masing dengan bumbu dan cara masak unik. Misalnya sambal terasi, sambal matah, sambal bajak, sambal dabu-dabu, dll. Jadi nggak mungkin kalau orang Indonesia tiba-tiba berubah pikiran dan nggak menyukai kondimen satu ini.
Mungkin ada beberapa orang yang nggak terlalu doyan pedas. Itu wajar, kok. Tapi, sebenarnya kan sambal bisa disesuaikan dengan selera kita. Ada sambal yang level kepedasannya bisa disesuaikan sehingga bisa dinikmati semua orang mulai dari yang doyan pedas hingga nggak doyan.
Jadi, kayaknya nggak usah terlalu overthinking memikirkan apa jadinya kalau orang Indonesia nggak suka sambal. Sebab, sampai kapan pun, kayaknya kondimen ini tetap bakal menjadi bagian dari kehidupan kita. Sehingga kita bisa terus menikmati rasa pedas yang bikin ketagihan sekaligus bangga karena sambal menujukkan kekayaan kuliner Indonesia. Selamat menikmati sambal favoritmu!
Penulis: Donyawan Maigoda
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Mengintip Kepribadian Orang dari Jenis Sambal Kesukaannya.