Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Anime

Anime “Tokyo Ghoul” dan Pikiran Soal Manusia yang Ternyata Lebih Kejam dari Ghoul

Moh Rivaldi Abdul oleh Moh Rivaldi Abdul
31 Maret 2020
A A
tokyo ghoul

Anime "Tokyo Ghoul" dan Pikiran Soal Manusia yang Ternyata Lebih Kejam dari Ghoul

Share on FacebookShare on Twitter

Nonton anime “Tokyo Ghoul”  lalu berpikir bahwa itu adalah anime yang seram dan kejam itu biasa saja. Semua orang waras pasti tahu kalau anime ini super seram karena ceritanya soal manusia yang berubah jadi “ghoul” yang makanan pokoknya adalah manusia. Tapiii kalau habis nonton anime itu lalu berpikir kalau manusia lebih seram dan kejam dari goul, nah itu baru hal yang beda ~

Itu yang terjadi sama saya.

Setelah nonton anime Tokyo Ghoul ini saya jadi mikir kalau manusia tuh jahat dan menyeramkan. Apalagi, sama hewan-hewan. Soal cerita manusia makan manusia lain juga sebenarnya sudah biasa, kita bisa hampir melihatnya setiap hari, dan ini bukan fiksi, tapi kejadian nyata!

Adegan manusia memakan, memotong-motong bagian tubuh, membumbui, lalu memasaknya dalam anime ini digambarkan dengan cukup detail, tapi kita tidak perlu takut karena tahu kalau itu hanya sekadar “kartun” saja. Ya meskipun habis nonton jadi kepikiran dan menyesal sih ngapain nonton film gendre gore kayak gitu. Tapiii sadar nggak sih manusia melakukan itu setiap hari kepada hewan-hewan yang kita konsumsi.

Ayam lagi nikmatin hidupnya dikandang, eh, tiba-tiba ditangkap, dipotong, dan diolah jadi ayam geprek yang enak. Dimakan manusia dengan lahap, eh, tulangnya nggak dikubur hanya dibiarin begitu saja. Kejam, kan?

Awalnya sapi dikasih makan dan dirawat dengan baik. Eh, pas udah gede, dagingnya udah empuk, langsung diikat, dipotong, dicincang-cincang, dan diolah jadi bakso, deh. Ikan juga gitu, dikasih umpan. Eh, pas dimakan, maka sayang hidup lo ikan, berakhir dikolam kecil yang penuh minyak panas. Hadeh, kalau dipikir-pikir itu kejam, kan?

Kita mungkin jarang memikirkan—atau malah emang nggak pernah mikirin—kalau manusia dapat tenaga dari pengorbanan makhluk-makhluk yang kita makan itu. Tahunya cuma makan enak, kenyang, dan pengin rebahan aja.

Mungkin kalau tuh arwah ayam bisa gentayangan dan datengin orang yang memakannya, itu ayam bakal bilang, “Jianc*k banget sih, lo. Gue dikorbanin hanya untuk nambah tenaga lo buat rebahan. Eh, bangun sana, kerjain aktivitas yang lebih bermanfaat. Coba lo nulis tentang gue yang lo makan, terus kirim ke Terminal Mojok, biar orang-orang pada tahu pengorbanan gue, jadi gue dikenang sebaga pahlawan pembasmi lapar.”

Baca Juga:

Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

Anime Genre Isekai Isinya Gitu-gitu Aja, kalau Nggak Ketabrak Truk, ya Isinya Harem

Ayam, ayam, santai, ya. Yang tenang di alam sana, kalau mau menghantui jangan ngegas, dong.

Saya setelah nonton anime Tokyo Ghoul, rasa-rasanya saya auto pengin jadi vegan aja deh. Soalnya nggak tega lihat ikan, ayam, sapi, dan hewan lainnya dijadiin makanan. Hadeh, kok agak lebay, ya. Ah, nggak apa-apa, anggap saja saya punya rasa peri-kehewanan yang tinggi.

Oiya menyoal gambaran manusia makan manusia, itu juga terjadi di dunia nyata. Cuma ya nggak secara literal ditafsirkan sebagai makan daging manusia (cuma Sumanto itu yang bisa) tapi hak-hak manusia lain yang dimakan.

Kalau dalam islam, ada hadis yang menjelaskan bahwa ghibah itu seakan-akan memakan bangkai saudara sendiri. Eh, ghibahnya bukan ghibah versi Terminal Mojok, ya. Namun, ghibah versi arisan, cafe, dan ghibah lainnya, yang suka membicarakan aib pribadi orang lain.

Selain itu, perbuatan manusia memangsa manusia, juga adalah memangsa hak-hak manusia yang disebut rakyat. Hak rakyat sama dengan daging rakyat. Sehingga jika rakyat tak mendapatkan haknya karena ulah wakil rakyat yang suka korupsi. Maka sama halnya mereka itu dimangsa, dan pemangsanya siapa lagi kalau bukan koruptor.

Dan tak seperti dalam Tokyo Ghoul, dimana manusia yang dimangsa langsung mati. Dalam kehidupan nyata, rakyat yang dimangsa koruptor nggak akan mati, kok. Hanya saja saja membuat rakyat hidup susah dan menderita setengah mati.

Perubahan koruptor juga beda dengan Kaneki and the gang. Kalau Kaneki and the gang berubahnya pakai kostum keren. Ya, kalau koruptor berubahnya jadi tikus berdasi, kayak siluman jadi-jadian. Waktu kampanye jadi manusia, eh, pas udah kepilih malah jadi tikus berdasi.

BACA JUGA Hidup Jadi Orang Cantik Nggak Enak, itu Kata Anime dan Drakor ini atau tulisan Moh. Rivaldi Abdul lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2022 oleh

Tags: animeanime tokyo ghoul
Moh Rivaldi Abdul

Moh Rivaldi Abdul

Alumni S1 PAI IAIN Sultan Amai Gorontalo.

ArtikelTerkait

anime bagus boku no hero academia mojok.co

Review Boku no Hero Academia Season 5 yang Jelek Saja Belum

30 September 2021
Anime Haikyuu! Itu Menyebalkan karena Memaksa Saya Bermimpi Lagi terminal mojok.co

Nama Besar Studio Nggak Menjamin Kualitas Anime

19 Desember 2020
5 Profesi buat Uzumaki Naruto kalau Pensiun Dini Jadi Hokage terminal mojok.co

Sebelum Boruto, Ada Dragon Ball GT yang Sama Ampasnya

27 November 2020

Pilihan Boruto Sudah Tepat, Bahwa Jadi Hokage Itu Tidak Enak

6 Maret 2020
Kaguya-sama Love is War

Kaguya-Sama Love Is War, Anime Romcom Seru yang Nggak Jualan Hal Klise

13 Oktober 2021
4 Anime Sedih yang Bikin Mewek Melebihi Drakor Terminal Mojok

4 Anime Sedih yang Bikin Mewek Melebihi Drakor

7 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.