Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Andika Kangen Band Nyamar Jadi Gelandangan: Contoh Artis Nggak Ada Kerjaan

Munandar oleh Munandar
28 Oktober 2019
A A
Andika Kangen Band

Andika Kangen Band

Share on FacebookShare on Twitter

Ramai-ramai artis ikut prank gelandangan, termasuk Andika Kangen Band. Maksudnya apa coba? Mau tukar nasib atau justru profesi artis memang sudah nggak ada  kerjaan?

Belakangan, Andika Kangen Band sedang viral karena videonya menyamar jadi gelandangan terciduk oleh Satpol PP dan bahkan ampai diludahi anak SMA. Tapi masih syukur itu hanya pura-pura jadi gelandangan. Nggak kebayang, kan, kalau jadi gelandangan beneran?

Banyak orang menganggap bahwa ini cobaan buat Andika Kangen Band, tapi menurut saya justru ini adalah cobaan untuk profesi gelandangan. Kenapa demikian? Karena para artis ini hanya mau mengambil keuntungan dari vlog yang mereka buat. Mereka malah bangga bergaya bak gelandangan. Tapi, giliran disuruh jadi gelandangan beneran, ogah.  Alhasil, profesi gelandangan hanya dijadikan “barang dagangan”.

Sekilas tidak ada yang salah dari Andika Kangen Band jadi gelandangan karena itu adalah haknya secara pribadi. Tapi persoalannya, niat Andika Kangen Band ini keliru karena cuma menjadikan profesi gelandangan buat mainan. Dengan kata lain, ia mencari keuntungan dengan mendramatisir profesi gelandangan yang begitu menyedihkan.

Meskipun katanya, yah, menyamar jadi gelandangan ini ia lakukan sambil membagi-bagikan uang buat para gelandangan (tentu niat baik seperti itu perlu kita apresiasi), tetap saja Andika perlu tahu bahwa gelandangan bukan profesi yang dibuat-buat. Mereka ada karena banyak faktor. Bukan faktor tunggal. Tidak seperti yang selama ini orang pikirkan: karena masalah ekonomi. Bisa jadi, hal ini terjadi karena aspek keluarga, akses, pendidikan, hingga ketidakpastian pemerintah.

Maksud saya, kalau Andika Kangen Band mau membantu para gelandangan, kan tidak mesti jadi gelandangan juga. Justru, hal ini membuatnya terkesan tidak ikhlas. Apalagi bawa-bawa kamera.

Ikhlas itu, kalau diibaratkan, seperti surat Al-Ikhlas. Walaupun namanya Al-Ikhlas, tidak ada satu pun bacaan “Ikhlas” di dalamnya. Sama kayak gelandangan; kalau memang beneran mau jadi gelandangan, jadilah gelandangan apa adanya dan nggak usah bawa-bawa kamera. Toh, sampai sekarang, belum ada gelandangan profesional yang kalau bawa-bawa kamera pas lagi kerja, apa lagi bawa-bawa crew.

Lebih jauh dari itu, hidup menggelandang itu merupakan sebuah pilihan. Nggak semua orang berani. Di luar itu, gelandangan hanyalah “status” karena selebihnya mereka adalah manusia yang memiliki hak-hak dasar yang sama dengan profesi lainnya, Ia juga punya kemampuan yang sama dengan yang lainya dan punya manajemen pekerjaan yang hampir sama dengan pekerjaan-pekerjaan lain, termasuk hak untuk dapat menikmati kehidupan yang bermartabat dan hak yang diakui dalam peraturan perundang-undangan.

Baca Juga:

Trotoar Jalan Slamet Riyadi: Surga bagi Kopi, Neraka bagi Pejalan Kaki

Alun-Alun Purbalingga Tetap Bermasalah: Masih Tak Ramah bagi PKL dan Tak Kunjung Ada Solusi

Jadi, pesan saya buat para artis: akhirilah prank jadi gelandangan dengan menjadikan profesi mereka sebagai sebagai objek yang tidak berdaya. Kalau niat jadi gelandangan memang tak tertahankan, sekalian saja jadi gelandangan yang profesional. Dengan begitu, aksi gelandangan seperti yang dilakukan Andika Kangen Band pun bisa terlihat lebih natural. Selain itu, tentu saja, biar nggak gampang di tangkap Satpol PP.

Lagian, kalau memang ngotot bawa-bawa vlog tentang gelandangan, mestinya momentum RKUHP terkait pasal tentang gelandangan seharusnya juga bisa dijadikan alat buat para artis-artis vlog gelandangan ikut menolak. Yah, itu pun kalau mereka betul-betul peduli dengan profesi gelandangan. Mereka bisa bergabung dengan anak STM dan mahasiswa untuk memproduksi vlog menolak pasal tersebut.

Kemudian, saran saya untuk Andika Kangen Band dan artis vlog gelandangan yang lain: lebih baik fokus berkarya, lah. Kayaknya nggak perlu, deh, meniru-niru artis lain yang justru menunjukkan Anda-Anda sekalian tidaklah kreatif. Eh, atau jangan-jangan, itu menunjukkan kalau Anda tidak ada kerjaan di dunia keartisan lagi?

Bila perlu, mending buat saja lagu dan karya untuk para gelandangan agar mereka tetap semangat. Jadikan mereka sebagai pemeran dalam video klip Anda. Bukankah cara ini bakal membuat para gelandangan jadi lebih mulia dengan menghapus stigma-stigma buruk terhadap mereka selama ini?

Akhir kata, teruntuk Andika Kangen Band dan seluruh artis vlog prank gelandangan, pesan penutup saya adalah: “Semoga kita dijauhkan dari kesombongan karena kesombongan adalah sifat sang Maha Esa dan semoga yang Maha Kuasa akan melindungi kita dari perbuatan kesombongan serta melindungi kita dalam menegakkan kebenaran.”

BACA JUGA Pura-Pura Diculik Demi iPhone X: Ngeprank? atau tulisan Munandar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2019 oleh

Tags: Andika Kangen Bandgelandanganpranksatpol pp
Munandar

Munandar

Kuliah di UIN SUNAN KALIJAGA, Jurusan Hukum Tata Negara

ArtikelTerkait

Ngobrol sama Mikrofon Podcast: Artis Pekok Nggak Usah Sok Bikin Podcast!

Ngobrol sama Mikrofon Podcast: Artis Pekok Nggak Usah Sok Bikin Podcast!

30 Mei 2020
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

8 Mei 2020
satpol pp

Satpol PP Itu Emang Brutal, atau Hasil dari Kegagalan Pemerintah?

26 Oktober 2021
@hawaariyyun

Rasulullah Iseng Ngeprank? Afwan Akh @Hawaariyyun, Nabi Muhammad Bukan Atta Halilintar

25 Juli 2019
satpol PP, polisi

Pengalaman Jadi Satpol PP: Dianggap Penindas Rakyat Sampai Diancam Dibunuh

25 Juni 2020
Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja terminal mojok.co

Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja

13 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.