Manga My Hero Academia kini memang sedang digandrungi masyarakat dunia berkat tema yang diangkat. Yakni seorang anak yang tidak memiliki kekuatan super, tiba-tiba mendapatkannya, anehnya justru ia dapatkan dari sang idola, All Might. Anak yang bernama Deku ini lantas menimba ilmu di sekolah superhero yang bernama UA. Bebarengan dengan siswa lain yang juga memiliki quirk (kekuatan) yang beragam.
Ya, sekiranya begitulah premis awal dari cerita ini dikembangkan oleh sang mangaka, Kohei Horikoshi. Berbarengan dengan naiknya duel antara Marvel dan DC dalam memproduksi cerita superhero, juga universe Bumi Langit sedang berusaha keras untuk membangkitkan pamor superhero lokal. Dimulai dari Gundala hingga Sri Asih, sampai ke Cinta dan Rangga dalam balutan Aquanus (jangan di pisah!) dan Dewi Api.
Nah, bagaimana seumpama My Hero Academi itu membangun sekolah UA di UGM? Barangkali UGM bakal membuka fakultas baru bernama Fakultas Ilmu Tenaga Dalam atau Fakultas Teknik Kekuatan Super dalam skena keilmuannya. Tokoh-tokoh yang tersebar di seluruh fakultas UGM ini memiliki nilai kearifan lokal sekaligus Shonen banget.
Pastinya, Kohei harus memasukan unsur-unsur ke-Indonesia-an seperti klenik dan juga hal-hal viral di sosial media yang belakangan santer diomongkan. Ditambah, obrolan khas UGM mulai dari keahlian dadakan dalam memecah labirin misterius di Pogung hingga kotoran burung yang sering nyiprat di sekitaran Hutan UGM.
#1 Manusia Super dari Fakultas Teknik
Banyak dari anak Fakultas Teknik ini ngekos di daerah sekitaran fakultas. Dan banyak dari mereka, ngekos di daerah Pogung yang konon jika kamu masuk daerah itu pagi hari, keluar-keluar langit sudah gelap. Tau-tau kamu sudah jenggotan. Karena saking njlimetnya, ia bikin ubeng-mubeng nggak kuaruan!
Mada, seorang mahasiswa tua Fakultas Teknik, tua bukan karena males, tapi karena sering nyasar ketika on the way dari indekos ke fakultas. Karena saking terbiasanya terjebak dalam labirin Pogung, Mada secara tiba-tiba diberkahi quirk pengindraan jarak jauh, bisa menaksir ruang dan waktu dengan keahlian perhitungan yang mantap dan akurat.
Mada juga memiliki daya ingat yang tinggi (kecuali ingat-ingat di mana ia menaruh kunci motornya). Karena emang jenius, Mada disokong dengan bakat membuat alat-alat canggih dan otak komputer untuk membuka tabir misteri daerah Pogung yang membuat dirinya sering tersesat.
Mada memiliki nama superhero Pogung Man. Jika di My Hero Academia ada Mei Hatsume yang jenius, inovatif, Mada juga seperti Hatsume. Ia jenius, berpikiran logis, tidak mudah emosi tapi (maaf) nggak tajir-tajir amat karena tiap bulan makannya di Burjo Sami Asih.
#2 Manusia Super dari Fisipol
Memiliki latar belakang keilmuan sosial dan politik, Nur memiliki kepekaan luar biasa atas hal-hal sosial di sekitarnya. Tidak hanya sampai sana, Nur juga diberkahi semacam quirk inteligensi humaniora yang amat tinggi secara alami, tapi ia tidak menyadari kekuatannya tersebut.
Kehidupan Nur berubah ketika ia datang ke perpustakaan dan menemukan buku tua berdebu dengan judul Mother Earth. Lantas dirinya terhisap ke dalam buku tersebut dan bertemu dengan seorang wanita tua bernama Emma Goldman. “Kamu adalah penerus quirk yang unik, gunakanlah sebijak mungkin,” kata Emma kepada Nur.
Sejak kejadian luar biasa itu, quirk Nur bertambah. Ia kini memiliki quirk kepekaan sosial yang luhur, Nur melabeli dirinya dengan nick name Emma Silverman. Ia sangat benci akan superhero konvensional yang hanya sibuk dengan kepopulerannya. Baginya, identitas sejati superhero adalah menolong orang yang tak pernah bisa dijangkau oleh sinar super dan kekuatan tubuh sekalipun.
Itu sebabnya, Emma Silverman fokus membantu orang-orang tertindas seperti korban pelecehan seksual, petani yang ladangnya digerus secara paksa hingga menuntut jam kerja yang layak bagi buruh. Karena hal ini sangat cocok dengan kekuatan supernya, social-library kognitif.
#3 Manusia Super dari Fakultas Kehutanan
Ketika hendak pulang dari kuliahan, Safee diberakin burung di sekitar fakultasnya. Dengan emosi, dirinya lari bawa plinteng dan mengejar burung tersebut hingga tanpa sadar ia masuk ke Hutan UGM. Safee pun clingak-clinguk, kebingungan karena tersesat di Hutan UGM yang dipenuhi dengan burung-burung yang sedang melihat dirinya dengan tajam. Dan tiba-tiba, seekor burung kuntul berbicara pada Safee, “Kamu adalah orang yang terpilih!”
Dari kejadian itu Safee masih tidak percaya dengan penjelasan burung kuntul bahwa Safee kini memiliki quirk seperti Fumikage Tokoyami di Hero Academia, yakni bisa terbang dan mengeluarkan sayap. Berhari-hari berlalu, Safee mulai doyan makan bekatul. Ia juga merasa ada yang tumbuh di punggungnya. Akhirnya, Safee pun berdamai dengan dirinya dan memanfaatkan quirk-nya untuk mencegah pembalakan liar di hutan Kalimantan hingga Amazon.
Berkat kekuatan super dan keilmuannya, Safee pun mengedukasi para pembalakan liar prihal sebab dan akibat jika hutan gundul. Dengan memakai topeng burung sebagai persembunyian identitas, Safee di akhir aksinya selalu bilang, “Panggil aku Kuntul, Kuntul Man!”
#4 Manusia Super dari Fakultas Ilmu Budaya
Siapa sangka jika Fuad yang kerjaannya ngopi, menikmati senja sambil nulis puisi diberkati sebuah quirk ketika dirinya mengunjungi museum? Ketika melihat-lihat wayang, tiba-tiba dirinya kerasukan dan hingga saat ini memiliki dua kepribadian berbeda. Fuad yang biasa adalah Fuad yang romantis dan puitis, sedangkan Fuad yang satunya adalah sosok yang bermulut tajam dengan retorika yang bikin lawan bicaranya ngewel.
Fuad yang sadar dengan kemampuannya itu pun akhirnya mengolah untuk sesuatu yang berguna. Ia bermain medsos dan mencari BuzzerRp yang selama ini meresahkan masyarakat. Dengan kemampuan retorik yang mematikan, tak jarang Fuad membasmi BuzzerRp yang selama ini dikenal sangat bebal.
Selain itu, Fuad juga sering memberikan kritikan bagi pemerintah dan sastrawan nguawur dengan gaya puitis miliknya. Followers Fuad sangat berlimpah, bahkan ia memiliki sebuah prestasi tersendiri yakni di followback Fiersa Besari dan Bio Paulin, eh, Jerome Pauline. Fuad pun menjadi idola baru dalam jagat media sosial. Akunnya yang anonim dan mencoba merahasiakan identitas, ia beri nama @AlterMan.
#5 Manusia Super dari Fakultas Filsafat
Galih sedang merenung di rooftop Filsafat sambil menikmati langit. Batinnya bergejolak, sambil ngedumel begini, “Lulus lama malu, kalau lulus mau kerja apa”. Dan ketika asyik mbatin, tiba-tiba ada gelombang awan kiton hitam yang mendekatinya dan membentuk sesosok orang tua dalam wujud metafisika. Sosok dengan suara berat itu pun berkata kepada Galih, “Mulai sekarang, dirimu memiliki quirk berupa dapat menafsirkan eksistensi, kausalitas dan posibilitas dengan cara memejamkan mata!”
Benar saja, Galih pun dapat melihat sebuah eksistensi yang selama ini tidak pernah ia lihat maupun rasakan. Ia juga merasakan pemisahan entitas jiwa dan badan. Hingga suatu babak, dirinya melawan kekuatan the heren sepentin, Sunda Empire, dengan bantuan penalaran aksiomatik. Namun, kekuatan Galih ini hanya bisa bertahan selama dua puluh menit saja, dan membutuhkan waktu satu hari untuk recovery.
Selain membasmi orang-orang miring seperti Sunda Empire, Galih juga seorang YouTuber sebagai pekerjaan sampingan. Dirinya bahkan sempat collab dengan Kisah Tanah Jawa dan menerawang hal-hal metafisik menggunakan retrokognisi. Nama superheronya adalah Om Cogito.
Bagaimana? Nggak kalah keren sama siswa-siswa UA, kan? Jika di UA ada sistem magang bersama para pahlawan pro berlisensi, di UA versi UGM ada KKN, yakni Kekuatan-Kekuatan Negeri. Dalam ajang KKN, seluruh sekolah superhero di Indonesia bertemu.
Mulai dari UI, Trisakti, ITB, UII, UNS, UIN dan masih banyak lagi. Dengan quirk yang beraneka ragam, kekuatan yang khas masing-masing “kampus” mereka bertemu dan berkumpul guna merapatkan sebuah pembahasan tingkat tinggi.
Jika pembahasan tahun-tahun lalu berkutat pada masalah memerangi monster dan penjahat, agaknya tahun ini berbeda. Topik KKN yang diangkat adalah bagaimana caranya agar tidak muncul lagi para influencer pekok yang statement-statement nguawurnya meresahkan masyarakat.
BACA JUGA Wawancara dengan Pagar Bunderan Soshum UGM yang Sering Diketawain karena Dianggap Nggak Guna dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.