Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Andai Misuh Kepada Dosen di Bulan Puasa Tidaklah Dosa

Dwi Susilowati oleh Dwi Susilowati
25 Mei 2019
A A
misuh kepada dosen di kampus

misuh kepada dosen di kampus

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah mahasiswi semester 2 dan saya menulis curahan hati ini tepat ketika saya menunggu dosen yang tak kunjung datang ke kelas. Cerita ini bermula ketika tadi pagi, dosen saya yang sebut saja namanya Bu Mawar—tentu bukan nama asli—memberi harapan palsu yang kalau dihitung-hitung sudah membuat jengkel para mahasiswa sebanyak 4 kali selama satu semester ini.

Beliau ini adalah pendidik paling galak dan tegas di kampus—menurut mayoritas warga kampus. Punya banyak aturan—seperti salah satunya, mahasiswa yang telat masuk akan dihabisi nilainya nanti. Beliau selalu menekankan perihal ‘pentingnya memegang komitmen’ kepada mahasiswa ketika di kelas. Sebenarnya saya tidak masalah akan hal itu—disiplin itu bagus—dan memang sepatutnya semua dosen punya prinsip seperti demikian.

Kami—para mahasiswa di satu jurusan—melakukan pendekatan kepada dosen tersebut. Mencoba sebisa mungkin mengikuti aturannya agar tidak dicap mahasiswa radikal. Sampai-sampai saat ada kelas, kami selalu menjelma menjadi padi tua—selalu merunduk takut. Ya, takutlah sama ancaman-ancaman sadis beliau.

Namun, setelah waktu berjalan cukup lama, hal-hal ganjil mulai terasa. Awal-awal dulu, kami memaklumi beliau yang beberapa kali izin minta ganti jam karena ada beberapa kepentingan mendadak. Kami yang tidak berdaya dan tidak punya power apa-apa ini, hanya bisa manggut-manggut dan nggrundel dalam hati. Eh ya wajar laaah, namanya dosen yang punya jam terbang tinggi pasti susah menemukan waktu untuk bertatap muka dengan mahasiswanya. Apalah kami yang hanya butiran debu ini—disebul sithik ngelebat~

Kembali lagi ke hari ini—hari di mana ke-gedeg-an kami memuncak. Tadi pagi, Bu Mawar meminta maaf karena tidak bisa hadir mengisi kelas karena adanya suatu halangan—begitu katanya. Jadi, setelah mata kuliah Kalkulus oleh dosen lain, seharusnya kami bisa langsung pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Itu artinya, ketika mata kuliah Kalkulus sudah selesai dan waktunya pulang. Namun, tiba-tiba Bu Mawar mengirim WhatsApp ke grup kelas, “Nanti kalau kalkulus sudah selesai, kabari ya. Akan saya isi.”

Salah seorang teman menjawab, “Ini sudah selesai, Bu. Bu Mawar bisa masuk ke kelas.”

Lama tidak dibalas. Beberapa menit kemudian, Bu Mawar membalas, “Saya masuk pukul 12.15 WIB, silakan istirahat dulu.”

Wahh, sudah dongkol dong saya dan teman-teman. Masih lama lho. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat artikel ini, saat ini juga. Selama saya membuat curcol ini, waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, beliau sudah telat 15 menit dari janji yang dibuatnya sendiri. Tak apalah, baru telat 15 menit kok—masih dimaafkan.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Waktu terus berlalu~

Pada akhirnya beliau masuk kelas setelah telat dua puluh lima menit. Tepat pukul 12.40 beliau baru masuk ke kelas.

Wahai netizen, tahukah kalian apa yang dibicarakan oleh Bu Mawar ketika di kelas?

“Mohon maaf ya, saya tidak bisa mengisi kelas, kita bertemu lagi setelah lebaran. Silakan lembar absensinya diisi, nanti kalau sudah, silakan taruh ke ruang data.”

Lalu Bu Mawar keluar, melenggangkan badan tanpa memasang rasa berdosa. Tidak ada 5 menit beliau bicara lho~

Kan harusnya bisa ya, dikomunikasikan sedari tadi, kami kan bisa disuruh ambil buku absensi sendiri gitu. Wah, kesabaran saya di bulan puasa ini sungguh diuji—benar-benar emosi nih saya.

Sepintas, saya jadi berpikir. Andai saja misuh alias mengumpat kepada orang yang lebih tua tidak dianggap menyimpang. Andai norma yang berlaku di sini menghalalkan ekspresi luapan emosi; walaupun dengan orang yang kita hormati apabila dirasa ada hal yang tidak pas, meski di bulan Ramadan sekali pun—sungguh pasti sudah aku lontarkan umpatan-umpatan yang sejujurnya sudah meletup-letup di dalam hati.

 

Wahai Bapak Ibu dosen yang Budiman—yang suka mengampanyekan pentingnya memegang komitmen yang sudah kita buat juga perlunya menerapkan sikap disiplin di dalam hidup sehari-hari—tolong dong jangan ngomong doang. Bagaimana kami—para mahasiswa—bisa kami tergerak dengan petuah Anda sekalian bila Anda sendiri, sering tidak menepati janji?

Kami juga manusia, yang tentunya juga bisa marah akibat janji-janji howos. Tolong ya, hargai juga mahasiswa yang jarak rumah dan kampus perlu menempuh waktu dua jam biar bisa menimba ilmu dari Anda, supaya tidak merasa diberi harapan palsu belaka.

Salam hormat dari Mahasiswa goblok biasa seperti saya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Andai MisuhDosen GalakKuliahMahasiswa
Dwi Susilowati

Dwi Susilowati

Gadis 21 tahun yang belum kenal dirinya sendiri.

ArtikelTerkait

3 Jenis Investasi Terbaik buat Mahasiswa Kuliahan Modal Recehan

3 Jenis Investasi Terbaik buat Mahasiswa Kuliahan Modal Recehan

16 Agustus 2024
Demo Boleh, Gosong Jangan

Aku Kalau Demo: Demo Boleh, Gosong Jangan #SkincareMahal

26 September 2019
agama sebagai obat bius

Ketika Agama Dijadikan Obat Bius untuk Kasus Dosen Predator

21 Mei 2019
Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

9 September 2023
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri

1 Oktober 2022
Plaza UNY Tempat Belanja yang Paling Memahami Mahasiswa Jogja, Melebihi Mirota dan Pamela Mojok.co

Plaza UNY Tempat Belanja yang Paling Memahami Mahasiswa Jogja, Melebihi Mirota dan Pamela

7 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.