• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Andai Meghan Markle dan Prince Harry Jadi Bangsawan Kraton Jogja

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
11 Maret 2021
A A
Meghan Markle Prince Harry jadi Bangsawan Kraton Jogja Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Meghan Markle dan Prince Harry membuat geger dunia dengan keputusan angkat kaki dari keraton, eh, maksud saya Kerajaan Inggris. Pasangan yang dipandang sebagai “pembangkang” dengan meninggalkan Kerajaan Inggris ini memberi pertanyaan dalam interview bersama Oprah, sang ratu infotainment.

Tentu yang paling menohok adalah perkara rasial. Anak dari pasangan Meghan Markle dan Prince Harry yang berkulit gelap mendapat perlakuan rasis dari keluarga kerajaan. Kabar ini sampai membuat Ratu Elizabeth, yang entah kapan turun takhta itu, mengeluarkan statement. Dan tentu saja, mata seluruh dunia tertuju pada kerajaan yang pernah menguasai dunia ini.

Saya bersimpatik, tapi juga berandai-andai. Kisah pasangan ini kan menjadi masyhur karena bergesekan dengan Kerajaan Inggris. Nah, andai Prince Harry bukan pangeran Inggris, pasti beda cerita. Paling banter berakhir di tukang sayur sebagai pusat isu dan gosip.

Tapi, bagaimana kalau Prince Harry lahir sebagai pangeran Kraton Jogja? Bagaimana kalau Meghan Markle jadi istri dari ndoro Jogja? Tentu kisah mereka akan seperti Jogja: Istimewah!

Daftar Isi

  • #1 Bukan Prince Harry, tapi Gusti Harry
  • #2 Tidak akan dibully karena warna kulit anak
  • #3 Lupakan The Guardian dan Oprah, yang ada KR dan Om Deddy
  • #4 Gajinya seharga pakan kuda
  • #5 Dirujak di Twitter, dipuja di Grup FB ICJ
  • #6 Harus sibuk bermain media sosial
      • Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
      • Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

#1 Bukan Prince Harry, tapi Gusti Harry

Karena lahir di keluarga Kerajaan Inggris, Mas Harry mendapat gelar Pangeran/Prince. Coba kalau lahir di Kraton Jogja, Mas Harry akan bergelar Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Harry. Nanti masyarakat akan memanggil blio Gusti Harry atau Ndoro Harry.

Mbak Meghan juga akan ganti gelar jadi Bendara Raden Ayu (BRAy) Meghan. Nantinya akan dipanggil Den Meghan. Jadi, tidak ada panggilan ala dongeng Cinderella. Yang ada adalah panggilan ala dongeng Tutur Tinular.

#2 Tidak akan dibully karena warna kulit anak

Karena lahir di wilayah subtropis, wajar jika warna kulit gelap menjadi asing dan dibully. Tapi Gusti Harry adalah pangeran Kraton, kulit gelap malah lumrah. Kan Jogja itu berada di daerah tropis, serta panasnya warbiyasah. Jadi wajar kalau kulit anak pasangan ini gelap. Bakal jadi masalah kalau kulit anak mereka biru atau ungu. Nanti dikira anak sakti dan air bekas mandinya jadi rebutan.

Bukan berarti mereka bebas bully, ya. Nanti kalau anak mereka nakal dan bandel, sayup cibiran warga Jogja akan menghantui mereka. Sayup saja, kan takut kualat. Paling juga hanya berakhir di telinga bakul gudheg. Itupun tidak terlalu digubris karena takut kualat tadi.

#3 Lupakan The Guardian dan Oprah, yang ada KR dan Om Deddy

Wajah pasangan Meghan Markle dan Prince Harry sering menghiasi surat kabar The Guardian. Maklum, namanya juga pangeran. Nggak level kalau berakhir di Mojok. Klarifikasi saja bersama Oprah. Tapi itu kan karena blio pangeran Inggris. Beda cerita kalau jadi bangsawan Jogja.

Wajah mereka akan rutin muncul di Kedaulatan Rakyat dan dijajakan di pinggir jalan. Kalau tidak jadi headline, paling mepet di kolom sungguh-sungguh terjadi. Jika ingin klarifikasi, paling bagus ya bersama Om Deddy Corbuzier. Masih mending, daripada cuma ketemu Mas Agus Mulyadi (3x) atau Mas Prayit.

#4 Gajinya seharga pakan kuda

Penghasilan Prince Harry dari kerajaan Inggris sebesar 82,4 Juta Poundsterling. Dana tersebut berasal dari pemerintahan untuk Royal Family. Tapi karena Prince Harry dan Meghan Markle sudah angkat kaki dari kerajaan, gaji tadi dicabut.

Kalau Gusti Harry, paling bergaji Rp2,5 juta. Katanya sih, segitu hanya cukup untuk membeli pakan jaran. Sumber dananya dari Pemerintah Indonesia bertajuk Dana Keistimewaan. Maklum dapat sedikit, karena sisanya untuk membangun pagar dan bongkar pasang Tugu Jogja. Tapi kalau punya pemasukan lain dari lini pariwisata utamanya hotel, wah saya nggak berani komen.

#5 Dirujak di Twitter, dipuja di Grup FB ICJ

Perkara ini, mari bercermin pada “pangeran guweh” yang kemarin bikin geger. Nah, Den Meghan harus hati-hati ini. Apalagi kalau mainan Twitter dan saling follow dengan artis ibu kota. Jangan sampai flexing “pulang ke rumah yang gedhe banget”. Yakin 100% Den Meghan bakal dirujak di Twitter dan dijadikan artikel di Terminal Mojok oleh saya sendiri.

Tapi tak perlu berkecil hati. Gusti Harry dan Den Meghan tetap punya pendukung, kok. Cukup logout dari Twitter, lalu pindah ke Facebook. Di sana mereka akan dipuja sampai berbusa oleh warganet seperti yang ada di Grup FB ICJ.

#6 Harus sibuk bermain media sosial

Memang, pasangan Harry-Meghan bakal jadi pecel ketika salah ngomong di media sosial. Tapi mereka tetap harus berhati samudera. Mau tidak mau, Gusti Harry dan Den Meghan harus tetap bermedia sosial. Bukan karena ingin flexing, ya, tapi ada perang yang harus mereka menangkan.

Perang itu adalah romantisasi. Gusti Harry dan Den Meghan harus giat menunjukkan Jogja yang santun, ramah, dan narimo ing pandum. Ini pekerjaan berat, lho! Lebih berat daripada sekadar ngurusi hotel dan Sultan Ground.

Gimana nggak berat? Yang dihadapin klitih, persekusi aktivis, dan UMR yang humble. Belum lagi setiap konten romantisasi akan digropyok oleh orang-orang yang terjebak ketimpangan sosial. Saran saya, keduanya harus punya rai gedhek.

Sebenarnya ada banyak perbedaan ketika Harry-Meghan jadi bangsawan Jogja. Apalagi kalau sudah masuk ranah politik. Tapi kan cuma berandai-andai. Lucu juga sih membayangkan Harry-Meghan harus minggat dari Kraton bukan karena isu rasial. Tapi karena tidak kuat dirujak warganet dan dijadikan olok-olok dalam artikel ini.

Sumber Gambar: YouTube CBC News

BACA JUGA Pemecatan Pangeran Adalah Bukti Kraton Jogja sebagai Monarki Tanpa Kritik dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2021 oleh

Tags: bangsawankraton jogjameghan markleprince harry

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Naracela di negeri Do It Yourself. Musuh romantisasi dan upah murah Daerah Istimewa. Sunset di tanah monarki.

ArtikelTerkait

Kepompong Emas Rahasia Kecantikan Putri Kraton Terminal Mojok

Kepompong Emas: Rahasia Kecantikan Putri Kraton

24 Oktober 2022
5 Kafe Dekat Kraton Jogja, Cocok Buat Kerja hingga Nugas Terminal Mojok

5 Kafe Dekat Kraton Jogja, Cocok Buat Kerja hingga Nugas

14 Juli 2022
Bolehkah Kami Hidup Tenang di Sultan Ground Jogja? terminal mojok.co

Bolehkah Kami Hidup Tenang di Sultan Ground Jogja?

21 Desember 2021
Tanggapan Keturunan Gusti Ahmad: Kami Tidak Ingin Rebut Takhta Kraton terminal mojok.co

Tanggapan Keturunan Gusti Ahmad: Kami Tidak Ingin Rebut Takhta Kraton

14 November 2021
Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice! terminal mojok.co

Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice!

2 Oktober 2021
Upah Minimum Jogja Sangat Humble, Sampai Ditertawakan Kuda Milik Kraton Jogja terminal mojok.co

Upah Minimum Jogja Sangat Humble, Sampai Ditertawakan Kuda Milik Kraton Jogja

26 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Young Lex Dihujat Bukan Perkara Plagiat, Emang Pada Nggak Suka Aja, kan? mojok.co/terminal

Young Lex Dihujat Bukan Perkara Plagiat, Emang Pada Nggak Suka Aja, kan?

Situ Nggak Mau UMR Jogja Naik Dua Kali Lipat? Kowe Wae, Aku Wegah! terminal mojok.co

Situ Nggak Mau UMR Jogja Naik Dua Kali Lipat? Kowe Wae, Aku Wegah!

Menikmati Plot Twist Bertubi dalam 'The Call', Film Thriller Asal Korea yang Sungguh Meneror terminal mojok.co

Menikmati Plot Twist Bertubi dalam 'The Call', Film Thriller Asal Korea yang Sungguh Meneror



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

26 Januari 2023
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Pariwisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Wisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja

27 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .