Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa

Iqbal AR oleh Iqbal AR
20 Oktober 2020
A A
Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa terminal mojok.co

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu hal yang paling dibenci dan ditakuti oleh para musisi adalah ulasan para kritikus terhadap musiknya. Perbedaan pandangan antara musisi dan kritikus musik menjadikan kedua unsur ini tidak pernah bersatu. Musisi menganggap bahwa karya-karyanya ditujukan kepada para fans atau orang-orang yang mau mendengarkan musik mereka saja. 

Sedangkan kritikus beranggapan bahwa ketika karya musik itu dirilis, siapa pun bebas mendengarkan dan menginterpretasikan, termasuk mengkritik musik tersebut. “Kebencian” yang terjalin ini sudah ada sejak dulu, terutama sejak majalah musik mulai bermunculan.

Di era sekarang, di mana majalah musik sudah benar-benar mati, kritikus musik pun berubah arah menjadi sangat liar. Padahal, media-media yang menyajikan konten musik tidak banyak juga. Siapa saja bisa mengkritik musik, tidak perlu jurnalis atau pengamat musik. Kredibilitasnya memang perlu dipertanyakan, tetapi kembali lagi, semua orang bebas menginterpretasikan musik, termasuk mengkritiknya. 

Tinggal kitanya yang mau mendengarkan atau tidak. Salah satu bentuk ulasan atau kritik musik bisa disampaikan melalui anak-anak. Iya, anak-anak, lebih tepatnya adalah anak-anak dimintai pendapat mengenai musik yang mereka dengar.

Silakan mampir ke kanal YouTube FBE, ada sebuah konten namanya “REACT”, yang isinya adalah reaksi orang-orang mengenai musik, film, dan berbagai macam lainnya. Salah satu segmennya adalah memintai pendapat anak-anak mengenai musik-musik yang bisa dibilang bukan zaman mereka. Ada The Beatles, Led Zeppelin, Black Sabbath, Kiss, Guns N’ Roses, hingga Motley Crue yang menjadi objek dalam video-videonya. Pendapatnya pun macam-macam. Ada yang heran dan merasa aneh dengan musiknya, ada pula yang familier dan malah ikut bernyanyi ketika lagu-lagu dari musisi di atas diperdengarkan.

Saya cukup yakin bahwa pendapat mereka terhadap musik adalah pendapat yang tulus dan tidak ada pretensi apa pun. Ya namanya juga anak-anak, pasti sekeluarnya dari mulut mereka saja. Salah satu contoh bagaimana tulusnya pendapat dan kritikan mereka adalah ketika mereka diperdengarkan lagu “Kickstart My Heart” dari Motley Crue dalam album Dr. Feelgood 1989. Salah satu anak mengutarakan pendapatnya yang kurang lebih seperti ini, “Ini adalah musik yang keren saat itu. Namun, kalau musik seperti ini muncul di era sekarang, mungkin tidak akan ada yang mau mendengarkannya.” Mendengar itu, saya melongo lalu geleng-geleng kepala. Anak ini makannya apa, kok bisa secerdas itu. Kritikus musik berwujud anak-anak begini malah terdengar lebih fair dan profesional.

Contoh lain adalah ketika mereka diperdengarkan lagu-lagu dari Guns N’ Roses. Beberapa dari mereka menikmati lagunya, bahkan mereka mengenal beberapa lagunya. Mereka bahkan ikut bernyanyi di lagu semacam “November Rain” atau “Sweet Child O’ Mine” yang tenarnya bukan main. Mereka juga mengomentari gaya berpakaian Slash dan Axl Rose yang katanya mirip orang jahat. Bahkan ketika diperlihatkan foto Slash yang sedang merokok, salah satu anak bilang kurang lebih seperti ini, “Merokok itu tidak baik untuk kesehatanmu, Bung!” Gila memang anak kecil ini.

Bahkan anak sekecil itu bisa membuat pernyataan yang cukup keren ketika lagu-lagu The Beatles diperdengarkan. “Kamu tidak bisa benar-benar membenci The Beatles.” itu kata salah satu dari mereka. Ya meskipun ada sebagian dari mereka yang mengeluarkan pernyataan aneh, seperti ketika video konser The Beatles dihadiri ribuan orang, aalah satu anak nyeletuk enteng saja, “Mengapa orang-orang mau membayar mahal untuk pergi dan melihat mereka bernyanyi?” Ya kamu belum tahu saja, Nak.

Baca Juga:

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Cara anak kecil mengulas, mengkritik, dan memberikan pendapat mengenai musik ini harusnya sedikit ditiru oleh para kritikus musik zaman sekarang. Kita melihat banyak sekali kritikus musik zaman sekarang yang alih-alih memberikan masukan kepada sebuah musik atau musisinya, malah menyerang dan mencaci maki tanpa alasan. Ada juga yang mengkritik musik dengan keras dan pedas, sekadar ingin dibilang keren dan paling beda. Apa mereka tidak malu dengan anak-anak kecil itu, yang mengkritik dan mengulas musik sesuai kemampuan mereka, adil dan tulus. Tidak ada tendensi apa-apa tentunya.

Namun, praktik ini tampaknya akan susah terjadi di Indonesia, mengingat kultur musiknya yang punya hierarki yang cukup saklek. Ada banyak sekali ketakutan kalau ingin mengulas atau mengkritik sebuah musik. Ada yang takut dibenci oleh musisi yang dikritik, atau bahkan dibenci oleh kritikus musik lainnya. Macam-macam lah pokoknya. Tapi, setidaknya kalau mau lebih variatif, coba lah sesekali serahkan kritik musik ke anak-anak. Bisa jadi mereka punya pendapat yang lebih jujur dan lebih masuk akal.

Photo by Jonas Mohamadi via Pexels.com

BACA JUGA Bukan Kecoak Hewan yang Harus Ditakuti, tapi Laba-Laba dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: channel youtubeMusik
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

bangun rumah

5 Channel YouTube yang Menginspirasi buat Bangun Rumah di Lahan Kecil dengan Budget Murah

14 Juni 2020
orang batak melihat dangdut jawa mojok

Melihat Betapa Suksesnya Dangdut Jawa dari Perspektif Orang Batak

22 September 2021
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

Bebas Mau Bilang Musik Haram atau Tidak, yang Penting Jangan Jotos-jotosan

17 September 2021
5 Jalan di Kota Bandung yang Ada Pertunjukan Musiknya terminal mojok.co

5 Jalan di Kota Bandung yang Ada Pertunjukan Musiknya

4 Februari 2022
Album Baru Band Itu Pasti Mengecewakan, Nggak Usah Terlalu Berharap Makanya terminal mojok.co

Surat Cinta buat Mas dan Mbak Penonton Konser yang suka Peluk-pelukan

30 Oktober 2020
Double Dobol, Proyek Musik Duo Sandhy Sondoro dan Narji yang Gemparkan Dunia Permusikan Indonesia terminal mojok.co

Double Dobol, Proyek Musik Duo Sandhy Sondoro dan Narji yang Gemparkan Dunia Permusikan Indonesia

6 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.