Sebagai salah satu sinetron terpopuler di Indonesia, Ikatan Cinta mampu menjangkau penggemar berbagai aspek lapisan masyarakat. Mulai dari ibu-ibu rumah tangga sampai artis kenamaan dibuat haru dan geregetan. Dari sekian faktor yang mendukung kepopuleran sinetron tersebut, terdapat salah satu aspek menarik yang sepertinya tidak asing dalam industri hiburan seni peran, yaitu penokohan.
Penokohan menjadi jalan utama bagi setiap tokoh untuk mendalami sebuah cerita. Jika dalam novel atau cerita tertulis hal ini sudah menjadi urusan pengarang semata, berbeda dengan seni peran. Penokohan menjadi panduan penting sekaligus cara bagi setiap pemeran dalam menjiwai tokoh yang diperankannya. Semakin baik kualitas peranannya, maka semakin maksimal hasilnya di hadapan penonton.
Ini pula yang patut diapresiasi dari Arya Saloka, aktor yang memerankan tokoh bernama Aldebaran. Peran utama laki-laki dalam sinetron Ikatan Cinta yang membuat ibu saya dan kebanyakan ibu-ibu menjadi penguasa tirani atas remote TV di rumah.
Aldebaran di Ikatan Cinta adalah pengusaha yang kaya raya, tapi bersikap dingin dan cuek terhadap istrinya sendiri, Andin, yang diperankan oleh Amanda Manopo. Sikap dinginnya ini dibangun dengan matang dan logis dari awal cerita hingga berjalan saat ini. Mulai dari rasa gengsi, Andin yang dahulu ternyata mantan pacar dari adiknya, dan faktor masa lalu lainnya di antara mereka yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, pernikahannya dengan Andin pada awalnya dirasa sangat terpaksa.
Seiring berjalannya cerita, Aldebaran mulai menunjukkan sikap dan perhatian kepada istrinya. Penonton pun mengetahui bahwa sebenarnya Aldebaran mencintai Andin. Namun, sikap dingin dan rasa gengsi selalu dipertahankan oleh Aldebaran. Inilah salah satu faktor yang membuat para penonton geregetan sekaligus gemas dengan sosok Aldebaran.
Jika ditarik kembali, penokohan Aldebaran di Ikatan Cinta yang sedemikian rupa mengingatkan kita kepada salah satu jenis penokohan di tempat yang berbeda, tepatnya harus menyeberang terlebih dahulu ke sisi timur Asia dan mengunjungi negara yang dahulu pernah mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Benar, Jepang. Apa yang cukup populer di Jepang? Yak, anime.
Anime adalah adaptasi animasi dari manga (cerita komik bergaya Jepang) yang cukup dikenal secara global, termasuk di Indonesia. Seperti cerita pada umumnya, penokohan dalam anime memiliki beberapa ciri khas. Salah satu yang cukup populer hingga menjadi idaman banyak penggemarnya adalah tsundere. Secara ringkas, tsundere adalah proses perubahan sifat tokoh dalam anime yang dingin hingga kasar menjadi hangat kepada satu pihak tertentu.
Istilah ini berasal dari tsun-tsun yang berarti membuang muka dengan sebal, dingin, dan cuek ditambah dere-dere yang berarti penuh kasih sayang atau sedang jatuh cinta. Oleh karena itu, sikap ini juga dapat dipicu akibat masalah cinta. Rasa gengsi dalam menyatakan perasaan tersebut membuat satu karakter malah berusaha menyembunyikannya dengan sikap dingin.
Meskipun sosok yang dingin sebenarnya dirasa tidak ramah, tapi banyak yang tergila-gila. Baik Aldebaran dan tokoh-tokoh anime yang berwatak tsundere sama-sama diuntungkan dengan penokohan yang serupa.
Aldebaran tampak lebih berkharisma dengan sikap yang dingin. Dialognya selalu merujuk kepada dirinya sendiri dengan “saya” ketika sedang berbincang dengan sang istri. Padahal, ia sendiri sering memakai rujukan “gue” atau “aku” ketika sedang berada dalam lingkungan yang lebih personal. Namun, sikap dinginnya ini membuat setiap perhatian yang diberikan kepada Andin serasa kejutan yang dinanti-nanti oleh penggemarnya.
Begitu juga dengan tokoh-tokoh anime yang berwatak tsundere. Meskipun didominasi oleh tokoh berjenis kelamin perempuan, mereka berbicara dengan lawan main yang disukainya dengan cuek, dingin, bahkan kasar. Namun, mereka diam-diam juga mengungkapkan perasaannya melalui cara lain, seperti membuat makanan untuk orang yang dicintainya, membantunya ketika sedang kesusahan, dan perhatian-perhatian lainnya.
Tokoh-tokoh berwatak tsundere ini cukup banyak digemari oleh para penikmat anime, bahkan dianggap sebagai salah satu bentuk fan service yang menjadi nilai lebih dalam sebuah anime. Para penggemar tidak menanti sikapnya ketika dingin, tetapi ketika tersipu malu saat sedang dalam mode dere-dere atau setelah menyadari sikapnya kelepasan. Tokoh perempuan yang tersipu malu setelah sekian lama bersikap dingin dirasa lebih kawai (imut) daripada tokoh yang hanya bersikap ramah saja sepanjang cerita.
Uniknya, ketika baru sadar bahwa ungkapannya terlalu menunjukkan, mereka juga akan kembali ke mode awal tsun-tsun yang cuek dengan mendadak. Perubahan ini ditandai dengan sikap terkejut dan kaget sampai-sampai mendorong atau bersikap kasar terhadap lawan mainnya secara tidak refleks. Berbeda dengan Aldebaran, ia tidak sampai bersikap kasar untuk membalikkan martabatnya sebagai orang yang dingin. Ini dipengaruhi oleh prinsipnya sendiri sebagai laki-laki yang tetap harus menghargai perempuan, apalagi istrinya sendiri.
Dengan kata lain, penokohan dari dingin menjadi cinta menjadi salah satu selera yang sama antara penonton Indonesia dan Jepang. Hal yang dinanti dari pengembangan karakter tokoh ini adalah efek kejutan yang dirasakan oleh penonton setelah sekian lama terbawa dengan sikap awalnya. Secara tidak langsung, hal ini menjadi nilai lebih dalam sebuah seni peran, terlepas dari aspek lain yang tidak kalah penting dalam menentukan kesuksesan penampilannya.
Sumber Gambar: YouTube Official RCTI
BACA JUGA Pesona Mas Aldebaran di Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Memang Sulit Terbantahkan, Bund dan tulisan Ahmad Sulton Ghozali lainnya.