Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alifia Putri Nur Rochmah oleh Alifia Putri Nur Rochmah
30 November 2025
A A
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kamu orang Solo dan diminta menjelaskan rute dari Gladak ke Nusukan, kemungkinan besar kamu bakal ngomong, “Dari sini belok ke gang sebelah toko roti itu lho, terus lewat belakang SDN yang ada pohon rambutan gede, nanti ketemu jalan sempit masuk lagi, keluar deh.” Sementara turis yang dengerin cuma bisa manggut-manggut sambil mikir, “Saya dikasih tahu jalan apa dibacain novel, sih?”

Tapi memang begitulah orang Solo. Kami punya PhD dalam Ilmu Jalan Tikus. Dan ini bukan cuma soal hafalan, tapi survival skill turun-temurun yang diajarkan dari generasi ke generasi seperti mewariskan pusaka kerajaan Mataram. Berikut alasan kenapa orang Solo lebih hafal jalan tikus daripada jalan utama.

Google Maps adalah musuh bebuyutan warga di Solo

Google Maps mungkin canggih di kota-kota besar dengan jalan lurus kayak papan catur. Tapi di Solo? Google Maps adalah komedi situasi. “15 menit lagi sampai tujuan,” kata Google Maps dengan yakinnya. Plot twist-nya kamu bakal stuck 45 menit di Gladak karena ada truk mogok, motor nyebrang sembarangan, dan pedagang kaki lima yang tiba-tiba setup lapak di tengah jalan.

Makanya orang Solo nggak pernah percaya sama estimasi Google. Kami percaya sama Pak RT yang bilang, “Lewat gang belakang warung Mbah Painem aja, cepet kok, cuma agak berliku dikit.” “Agak berliku dikit” dalam bahasa Solo artinya kamu bakal lewatin 7 tikungan tajam, 3 gang sempit yang cuma muat satu motor, dan 1 area yang sebenarnya bukan jalan tapi semua orang pakai buat jalan.

Anehnya lagi, Google Maps di Solo suka kasih rute yang secara teknis benar, tapi praktisnya nggak mungkin. Pernah nggak kamu disuruh Google belok kanan, eh taunya jalan satu arah ke kiri? Atau disuruh lurus padahal di depan ada pasar dengan kepadatan setara konser musik? Nah, pengalaman-pengalaman kayak gini yang bikin orang Solo akhirnya lebih percaya sama insting dan hafalan jalan tikus sendiri daripada teknologi paling canggih sekalipun.

Jalan utama Solo adalah zona perang pada jam-jam tertentu

Orang luar kota mungkin heran, “Kok bisa sih kota sekecil Solo macetnya kayak Jakarta?” Jawabannya sederhana karena semua orang Solo punya kendaraan dan semua kendaraan itu harus melewati jalan yang sama di waktu yang sama.

Coba kamu lewat Slamet Riyadi jam 7 pagi atau jam 5 sore. Kamu bakal merasakan sensasi bergerak 10 meter dalam 15 menit. Belum lagi kalau ada truk parkir sembarangan, angkot ngetem di tengah jalan, becak yang santai di lajur kiri atau di lajur tengah, dll. Dalam situasi seperti ini, orang Solo langsung mengaktivasi rencana B dengan jalan tikus mode on.

Kamu akan lihat mereka tiba-tiba belok ke gang kecil yang kayaknya nggak ada apa-apanya. Melewati komplek perumahan, keluar di belakang pasar, terus muncul lagi di jalan tujuan dengan senyum kemenangan. Sementara orang yang nekat stay di jalan utama masih stuck di lampu merah yang sama sejak 20 menit lalu.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Warisan dari orang tua yang juga anti macet

Keahlian navigasi jalan tikus di Solo ini bukan bakat bawaan lahir. Ini adalah ilmu yang diturunkan dari orang tua ke anak. Inget nggak kalau waktu kecil kamu dibonceng ayah atau ibu, terus tiba-tiba mereka belok ke gang sempit? Mungkin kamu bertanya-tanya, ini jalan beneran atau bukan. Tetapi kemudian kamu keluar di jalan yang tepat.

Ingatan itu kemudian menjadi sesuatu yang berguna di kemudian hari. Sekarang kamu yang mengajarkan jalan rahasia itu ke adik temanmu, atau bahkan driver ojol yang kebingungan.

Jalan tikus adalah bagian dari identitas kampung

Setiap kampung di Solo punya jalan tikus masing-masing yang dijaga kerahasiaannya seperti resep serabi turun temurun. Orang Kampung Sewu punya rute rahasia mereka sendiri. Orang Jebres punya jaringan gang yang cuma mereka yang paham. Terus orang Laweyan? Jangan tanya, mereka punya labirin jalan tikus yang bikin Google Maps nangis.

Paling unik adalah pengetahuan jalan tikus ini juga jadi penanda kamu bener-bener orang lokal atau bukan. Kalau ada orang ngaku orang Solo tapi nggak tau jalan belakang Gladak yang keluar di Pasar Klewer, langsung ketauan itu pendatang atau orang yang jarang keluar rumah.

Jadi kalau ada yang bertanya, “Kok orang Solo hafal banget jalan tikus?” Jawabannya karena ini bukan pilihan, tapi kebutuhan. Karena jalan utama di Solo itu sulit diprediksi, Google Maps sering ngajak berantem, dan karena mereka dididik sejak kecil bahwa menghindari macet adalah bentuk wisdom tertinggi.

Jadi, kalau lain kali ada yang mengatakan orang Solo suka jalan tikus, jangan dianggap negatif. Itu bukan menyimpang, itu efisien. Bukan berarti mereka ngeyel, tapi mereka mencari yang strategis. Mereka nggak melanggar aturan, justru mereka punya survival skill yang sudah diwariskan turun-temurun dan teruji efektivitasnya selama puluhan tahun.

Kalau suatu hari kamu nyasar di Solo dan bertanya jalan ke warga lokal, bersiaplah mendapat penjelasan yang lebih panjang dari skripsimu. Tapi percayalah, ikutin aja. Mereka tau yang mereka omongin. Atau kalau mau tetap pakai Google Maps tapi terjebak macet, ya pilihanmu sendiri.

Penulis: Alifia Putri Nur Rochmah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2025 oleh

Tags: google mapsJalan Solojalan tikusKota Solosolo
Alifia Putri Nur Rochmah

Alifia Putri Nur Rochmah

Penulis kelahiran Kebumen. Anak Ekonomi Pembangunan UNS yang lebih tertarik pada cerita di balik data. Berpengalaman sebagai content writer dan content creator, gemar berkelana ke tempat-tempat baru, dan menulis tentang apa saja dari yang serius sampai yang receh.

ArtikelTerkait

rel kereta api slamet riyadi mojok

Jangan Pernah Parkir di Atas Rel Sepanjang Jalan Slamet Riyadi, kecuali Situ Goblok

7 September 2021
Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Jika Gibran dan Kaesang Layak Menjadi Politisi, Itu Karena Hasil Survei

6 Agustus 2019
4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

4 Hal yang Saya Benci dari Tukang Parkir di Solo

20 Oktober 2025
3 Palang Kereta yang Sebaiknya Dihindari di Solo Terminal Mojok

3 Palang Kereta yang Sebaiknya Dihindari di Solo

2 Januari 2022
Jalan Solo-Jogja, Jalan Paling Monoton dan Bikin Ngantuk

Jalan Solo-Jogja, Jalan Paling Monoton dan Bikin Ngantuk

20 September 2024
Orang Wonogiri Layak Dinobatkan sebagai Orang Paling Bakoh Se-Jawa Tengah Mojok.co jogja

Orang Wonogiri Layak Dinobatkan sebagai Orang Paling Bakoh Se-Jawa Tengah

15 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.