Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Oh Ini Alasan Orang Mau Nonton Film yang Sama di Bioskop Lebih dari Sekali

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
23 Oktober 2019
A A
nonton film

nonton film

Share on FacebookShare on Twitter

Sekarang ini, kalau mau nonton film sebenarnya tidak susah. Tidak perlu harus ke bioskop. Hanya bermodalkan internet, kita sudah bisa nonton film bagus sambil rebahan. Netflix bisa menjadi salah satu platform untuk menonton film-film keren.

Itu cara menonton film yang legal dan tentu saja harus bayar. Yang gratisan juga ada. Banyak situs-situs streaming film yang tersedia di internet. Bahkan di Youtube juga kadang ada. Tapi tentu saja harus bersabar untuk menunggu beberapa bulan setelah film tersebut tayang di bioskop.

Dulu saya berpikir—lebih tepatnya merasa heran, kenapa begitu banyak orang yang rela keluar uang untuk nonton di bioskop. Padahal ada yang gratis. Kualitasnya juga tidak kalah bagus dengan yang tayang di bioskop. Hanya memang harus sedikit sabar untuk menunggu. Di samping kalau film-film yang ada di internet itu memang bajakan. Dan mungkin ada orang-orang yang begitu menghargai sebuah karya dengan tidak menonton film bajakan.

Sekarang saya sudah tidak lagi punya pemikiran seperti itu. Soalnya saya sudah merasakan sendiri sensasi nonton di bioskop. Waktu itu, ada teman yang ajak nonton di bioskop. Saya berpikir tidak ada salahnya sekali-sekali nonton ke bioskop. Kalau tidak salah ingat, film pertama yang saya nonton di bioskop adalah film Indonesia. Judulnya “5 Cowok Jagoan”—sebuah film komedi yang cukup membuat saya terpingkal-pingkal.

Entah kenapa sejak saat itu saya jadi suka nonton di bioskop. Kalau lagi ada uang, saya pasti akan menyisihkan untuk membeli tiket nonton di bioskop. Walaupun tentu saja tidak bisa sering-sering. Saya hanya akan nonton ke bioskop jika ada film yang sedang hype saja. Seperti Joker kemarin. Karena semua orang membicarakannya, saya jadi menontonnya.

Kalau dulu saya heran sama orang-orang yang rela bayar hanya untuk nonton film di bioskop, sekarang lain lagi. Saya heran sama orang yang rela membayar tiket untuk nonton film yang sama lebih dari sekali. Dan mungkin bukan hanya saja yang punya pemikiran yang sama.

Keheranan ini tentu saja bukannya tanpa dasar. Film yang sama tidak akan punya cerita yang berbeda ditonton berapa kalipun. Ini yang menjadi dasar keheranan saya. Walaupun rasa excited dari menonton film itu tetap ada, tapi pada dasarnya saya sudah tau jalan cerita dari film tersebut. Berapa kali pun saya menontonnya, ceritanya hanya akan begitu-begitu saja.

Misalnya saja, lagi-lagi, seperti film Joker yang sudah saya nonton. Ketika saya memilih untuk menontonnya lagi di bioskop, yha pasti ceritanya tidak akan berubah. Arthur Fleck pada akhirnya tetap tidak akan diakui sebagai anak oleh Thomas Wayne. Joker tetap akan menjadi jahat. Walaupun mungkin hype dan rasa excited dari menonton film tersebut tetap saja akan ada.

Baca Juga:

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Nonton Bioskop Sendirian Itu Sama Sekali Nggak Ngenes, Malah Banyak Untungnya

Ingat, saya lagi tidak sedang nyinyir. Apalagi sampai bilang kalau kebiasaan seperti itu tidak bagus. Semua orang bisa melakukan apa saja yang dia suka. Mereka juga beli tiket noton pakai uang sendiri. Tidak ada urusannya dengan orang lain. Apalagi saya ini. Mungkin mereka-mereka itu punya feel tersendiri saat menonton film yang sama lebih dari satu kali.

Untuk menjawab rasa heran ini, saya mencoba mengamati dan menganalisa (haiyyahhh) apa yang sebenarnya membuat orang rela untuk menonton film yang sama di bioskop. Tentu saja dari hasil pengamatan terhadap orang-orang ini. Juga hasil dari analisa—mengira-ngira alasan mereka melakukan hal tersebut. Berikut adalah alasannya.

Pertama, filmnya sedang hype. Ini bisa jadi alasan beberapa orang bela-belain nonton film yang sama lebih dari sekali. Mungkin, rasanya kurang kalau nonton film seperti Avengers, Gundala, atau Joker hanya sekali. Tentu saja hal ini juga didukung dengan kemampuan finansial alias punya uang lebih.

Kalau saya punya uang lebih untuk menonton lebih dari satu film, saya lebih memilih untuk menonton film yang lain saja. Dari pada menonton film yang sama yang endingnya pasti kita sudah tau. Dengan begitu, saya bisa lebih banyak punya referensi film untuk jadi bahan obrolan saat sedang nongkrong.

Kedua, tidak menonton film secara full. Saat sedang menonton, tidak ada jaminan kita bisa tetap di dalam bioskop selama film diputar. Sangat memungkinkan bagi kita untuk meninggalkan studio. Tentu karena beberapa hal. Misalnya saja jadi kebelet ingin ke toilet, tiba-tiba ada telpon penting masuk, atau bahkan ada panggilan penting yang membuat kita terpaksa meninggalkan bioskop.

Makanya jadi ada rasa kurang puas saat menonton film tersebut pertama kali. Akhrinya memutuskan untuk menonton lagi. Dari pada penasaran dan jadi kepikiran, mending dilampiaskan.

Ketiga, sebagai bentuk dukungan terhadap film. Masih ingat dengan film Avengers: Endagame yang lalu, kan? Film itu berusaha untuk menyalip film Avatar dipuncak daftar film paling laris sepanjang masa. Yang pada akhirnya film tersebut memang berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa.

Di balik kesuksesannya tersebut, ada orang-orang yang rela menonton Avengers: Endgame berkali-kali supaya film ini menjadi film dengan pendapatan terbanyak. Di Indonesia juga banyak yang seperti ini. Rela mononton film di bioskop lebih dari sekali sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap sebuah karya.

Keempat, ada yang ngajak. Kalau sebelumnya kita hanya sendiri saat menonton film, ada kemungkinan akan nonton lagi kalau ada teman yang mengajak. Apalagi kalau rame-rame. Kalau seperti ini, biasanya alasan utama menonton film yang sama bukan karena filmnya. Tapi lebih kepada feel-nya. Nonton rame-rame itu lebih seru.

Apalagi kalau diajaknya sekalian ditraktir. Siapa yang tidak mau coba. Kalau kayak gitu, saya juga mau. Berkali-kali pun saya siap sedia asalkan gratis. (*)

BACA JUGA Film Tentang Anti-Hero yang Lebih Bagus dari Joker Part 1 atau tulisan Muhammad Ikhdat Sakti Arief lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2019 oleh

Tags: film barunonton bioskopNonton FIlm
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
3 AnimAlasan Orang Lebih Memilih Nonton di Rumah Daripada di Bioskope Thriller yang Sebaiknya Nggak Ditonton sambil Makan terminal mojok.co

Alasan Orang Lebih Pilih Nonton di Rumah daripada di Bioskop

3 Mei 2019
Siasat Nonton Bioskop 5 Alasan Jam Terakhir Adalah Golden Hour (Unsplash.com) kalimantan

Siasat Nonton Bioskop: 5 Alasan Jam Terakhir Adalah Golden Hour

11 Agustus 2022
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
hotel mumbai

Belajar Radikalisme, Kedamaian, dan Kemanusiaan Lewat Hotel Mumbai

22 Juli 2019
Hobi Nonton Film, Hobi yang Merepotkan bagi Warga Pekalongan Mojok.co

Hobi Nonton Film, Hobi yang Merepotkan bagi Warga Pekalongan

5 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.