Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Alasan Logis Mengapa Para Pejabat di Indonesia Memerlukan Akun Alter di Medsos

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma oleh Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma
31 Juli 2021
A A
Alasan Logis Mengapa Para Pejabat di Indonesia Memerlukan Akun Alter di Medsosnya terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Berselancar ria, mengunggah, dan berkomentar sebebas mungkin di internet telah menjadi suatu aktivitas yang begitu lekat dengan manusia di masa serba digital seperti saat ini. Kalau dipikir-pikir, dulu, untuk mampu mengekspresikan diri diperlukan momentum dan media yang tepat. Sangat jauh jika dibandingkan dengan masa kini, di mana setiap orang memiliki hak yang sama untuk berekspresi mau se-absurd apa pun itu. Semuanya terakomodir dalam satu media yang nggak mengenal batas waktu, yakni media sosial.

Mulai dari masyarakat kelas atas, pejabat berpangkat tinggi, masyarakat menengah, hingga masyarakat umum lainnya, sama-sama memiliki kesempatan untuk mengakses medsos. Saya nggak bisa memberikan klaim bahwa seluruh umat manusia pernah menggunakan medsos. Meski demikian, saya yakin bahwa setidaknya mayoritas umat manusia pernah menggunakan medsos untuk berbagai kebutuhan. Mau itu profesi tertentu, meningkatkan jangkauan bisnis, mencari koneksi, menjadi influencer atau sekadar hiburan di kala bosan. Intinya, medsos telah menjadi media yang nggak terpisahkan di masa serba digital ini.

Berbagai aktivitas dalam hal mengekpresikan diri dengan sangat mudah mampu dilakukan melalui medsos. Ini bukan hal baru, lihat saja betapa banyaknya ragam cerita sedih, inspiratif, konspirasi, hingga sekadar curhatan bertebaran di medsos. Uniknya, setiap unggahan di medsos pasti menimbulkan kesan yang berbeda-beda bagi para penikmatnya.

Soal kesan tersebut, ada satu hal yang sering terpikirkan dalam pikiran saya selama berselancar ria di medsos, yakni soal unggahan para pejabat di Indonesia. Sering kali konten yang diunggah para pejabat di Instagram dan Twitter, menimbulkan kesan yang justru negatif bagi sebagian orang.

Saya akan mengambil dua contoh cuitan terakhir Prof. Mahfud MD yang kita kenal bersama saat ini menduduki jabatan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam). Kedua cuitan blio sempat viral di Twitter dan seperti yang saya ungkapkan di atas, mengundang kesan negatif sebagian besar orang. Cuitan pertama soal komentar blio tentang drama sinetron Ikatan Cinta dibumbui analisa hukum.

PPKM memberi kesempatan kpd sy nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik jg sih, meski agak muter-muter. Tp pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yg mengaku dan minta dihukum krn membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dlm hukum pidana itu bkn bukti yg kuat.

— Mahfud MD (@mohmahfudmd) July 15, 2021

Sementara cuitan kedua, yakni soal perasaan haru Mahfud MD melihat seorang kaya raya meninggal ketika sedang menunggu antrean penangan Covid-19 dan seorang dokter senior yang merelakan oksigen untuknya kepada juniornya yang sama-sama terserang Covid-19.

Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ktk sdg menunggu antrean penanganan. Ada jg Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kpd yuniornya utk menggunakan satu2nya oksigen yg tersisa ketika keduanya sama2 terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat.

— Mahfud MD (@mohmahfudmd) July 26, 2021

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Pada prinsipnya, kedua cuitan tersebut nggak salah dan memang sah-sah saja blio nge-tweet kayak gitu. Akan tetapi, menurut saya dan diperkuat kesan beberapa mutual yang saya ikuti, setidaknya terdapat dua alasan mengapa unggahan tersebut jadi nggak relevan di akun medsos blio. Pertama, soal status. Kedua, soal momentum. Dari sekian banyak konten para pejabat yang cenderung nyeleneh, saya mendapatkan kesan bahwa sejatinya konten tersebut adalah ungkapan dirinya sebagai pribadi, bukan sebagai pejabat.

Hal pertama soal “status” berkaitan dengan kapan ia mengunggah konten dengan niat menunjukkan kinerja sebagai pejabat atau justru sambat dan curhat sebagai pribadi. Contoh cuitan Mahfud MD di atas menurut kacamata saya adalah bentuk ekspresi sebagai pribadi. Baik itu ternyata blio juga menyukai drama sinetron dan menganalisanya berdasarkan ilmu hukumnya, begitu pula dengan sisi haru yang blio rasakan dalam kisah pengorbanan di atas.

Hal kedua soal “momentum” yang sering jadi blunder. Di saat sulit memisahkan mana konten kinerja dan curhatan, disambung dengan momentum yang nggak tepat, akhirnya timbul kesan negatif bahwa pejabat yang bersangkutan nggak mengerti kondisi dan unggahannya nggak relevan. Ini nggak membahas khusus Pak Mahfud MD saja, melainkan banyak pejabat lainnya yang melakukan hal serupa.

Oleh karena itu, ada baiknya para pejabat mulai mempertimbangkan membuat second account atau akun alter. Saya rasa, umum kok kalau satu orang memiliki beberapa akun dan itu bukan hal yang memalukan. Jadi, akun utama fokus ke “citra diri”, sedangkan akun alter fokus pada “sambatan” sehari-hari.

Membuat akun alter seperti ini cocok dijadikan alternatif bagi para pejabat yang memiliki beban kerja tinggi karena memikirkan rakyat. Biar saat hendak berselancar ria di medsos, nggak takut lagi jadi bahan sentimen publik. Bahkan bisa jadi akan memuaskan dahaga para pejabat yang hendak merasakan berekspresi layaknya masyarakat sipil dan sebebas mungkin menyukai konten tertentu tanpa rasa khawatir diawasi publik.

Oleh karena itu, monggo Bapak dan Ibu pejabat, waktu dan tempat dipersilakan untuk membuat akun alter masing-masing. Jangan lupa pakai foto profil yang lucu, ya!

BACA JUGA Alasan Terselubung Seseorang Bikin Akun Alter di Media Sosial dan tulisan Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: akun alterMedia SosialPejabatPojok Tubir Terminal
Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Pemerhati isu hukum dan sosial yang suka nonton film dan baca buku.

ArtikelTerkait

Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

3 Oktober 2022
Second Account, Tempat Paling Merdeka di Media Sosial

Second Account, Tempat Paling Merdeka di Media Sosial

13 November 2022
vaksinasi vaksin berbayar covid-19 Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Pihak yang Jelas-jelas Bahagia atas Vaksin Berbayar Adalah Orang-orang yang Nggak Percaya Covid-19

12 Juli 2021
Logika Mendag Lutfi_ Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Mampu Silakan ke Pasar Tradisional terminal mojok

Logika Mendag Lutfi: Mampu Bayar PCR atau Antigen Boleh Masuk Mal, yang Nggak Silakan ke Pasar Tradisional

11 Agustus 2021
Buat yang Pengin Rangkap Jabatan Jadi Komisaris, Belajarlah dari Rektor UI terminal mojok.co

Buat yang Pengin Rangkap Jabatan Jadi Komisaris, Belajarlah dari Rektor UI

21 Juli 2021
cyberbullying, kasus bullying

Banalitas Menonton Video Cyberbullying: Kita Semua Berpotensi Jadi ‘Bully’

26 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.