Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Alasan Kita Harus Pakai Otak, Bukan Dengkul

Ulfa Setyaningtyas oleh Ulfa Setyaningtyas
1 Juni 2019
A A
mekanisme otak bertahan

mekanisme otak bertahan

Share on FacebookShare on Twitter

Manusia memiliki mekanisme pertahanan sendiri yang beberapa diantaranya akan bekerja secara otomatis—kayak matic jadi nggak perlu pake starter—dalam merespon segala sesuatu yang dianggap sebagai ancaman dalam misi perlindungan diri. Itulah mengapa otak kita sangat berjasa. Nah, mekanisme pertahanan ini juga beragam dan setiap orang tentu tidak selalu sama. Ini nih, mekanisme pertahanan paling umum dan paling sering dilakukan yang perlu kita ketahui untuk belajar memahami diri kita lebih baik lagi. Langsung aja, check it out!

  1. Displacement (Perpindahan)

Mekanisme ini di realisasikan melalui pengalihan emosi dari objek yang sebenarnya ke target pengganti. Misalnya, ketika seorang mahasiswa tingkat akhir—sesepuh gaes—habis-habisan “dibantai” oleh dosen penguji ujian skripsi dan membuatnya merasa sangat marah atau jengkel. Alih-alih melampiaskan secara langsung kepada objek yang menyebabkan ia marah, yakni si dosen ini tadi—ya kali bro, balik marah sama penguji=daftar jadi mahasiswa abadi—dia malah melampiaskannya kepada orang lain yang ada di sekitarnya atau orang tertentu yang kebetulan kena sialnya aja pas ketemu dia.

  1. Astral Projection (Proyeksi)

Proyeksi pemikiran, perasaan, maupun motif kamu ke orang orang lain. Misalnya nih, kamu merasa bahwa pasanganmu selingkuh atau melarang kamu untuk sering ‘jalan’ dengan cowok lain tapi kamu merasa malah dia yang selingkuh dan rajin ‘jalan’ sama mantan. Atas dasar perasaan itu, kamu pun akhirnya melakukan hal yang sama—jadi biar adil gitu ceritanya.

  1. Rasionalization (Rasionalisasi)

Untuk membenarkan suatu perilaku yang tidak dapat di terima atau perilaku yang salah, kamu akan cenderung melakukan pembenaran atas alasan kamu yang tidak rasional agar menjadi masuk akal—hmm cewek banget. Contohnya begini, kamu mengambil satu barang berharga teman kamu namun kamu mencari pembenaran dengan keyakinan teman kamu itu hartanya pun nggak akan habis tujuh turunan. Jadi bukan masalah jika kamu mengambil sedikit barang berharganya—toh ia bisa membeli lagi dengan cuma menjentikkan jari.

  1. Reaction Formation (Formasi Reaksi)

Kamu akan cenderung berperilaku yang berlawanan dengan perasaan kamu—cieee. Misalnya, kamu lagi naksir seorang cowok nih, temen kamu—iyaa kamuu~—tapi kamu menampik tegas fakta tersebut dengan menyangkal bahwa kamu sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap orang tersebut—cieee lagi, fren-jon~

  1. Regression (Regresi)

Berperilaku kekanak-kanakan. Misalnya, ketika kamu mengalami sesuatu yang buruk atau sesuatu yang tidak kamu harapkan seperti kegagalan. Kamu cenderung akan marah-marah, menangis, guling-guling di tanah, atau uring-uringan dengan orang terdekatmu atau orang yang berhubungan dengan penyebab kamu mengalami kegagalan tersebut untuk menyangkal kenyataan atas ketidaksiapanmu menerima kegagalan tersebut.

  1. Repression/Denial (Penolakan)

Otak akan bereaksi melakukan penolakan terhadap sesuatu yang dianggap sebagai ancaman dengan mendorong perasaan maupun pikiran pada suatu hal tersebut ke dalam alam bawah sadar. Mekanisme pertahanan inilah yang biasanya membuat orang yang menyaksikan suatu tindak kejahatan dan pengalaman traumatis kehilangan ingatan mereka mengenai peristiwa tersebut—jadi gitu.

  1. Sublimation (Sublimasi)

Pengarahan impuls atau hasrat yang tidak dapat diterima kemudian diwujudkan dalam sesuatu yang bisa diterima. Misalnya, ketika kita mengalami suatu konflik batin yang sangat dilematis terhadap suatu permasalahan yang sebenarnya tidak dapat kita terima. Kita merasa seperti ingin melarikan dari masalah tersebut dan berusaha untuk mengalihkan fikiran kita dengan menyibukkan diri atau melakukan aktivitas yang lebih produktif sehingga kita dapat sukses melalui jalan atau cara lain yang dapat diterima—thank youuu, next.

Baca Juga:

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

15 Istilah dalam Psikologi yang Cukup Eksis dan Sering Kita Dengar

  1. Dissociation (Disosiasi)

Perubahan kesadaran yang terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat dari respon terhadap tekanan yang ekstrim di mana perubahan ini mempengaruhi ingatan dan identitas seseorang. Contoh yang dapat mudah difahami adalah amnesia. Ini dapat terjadi dengan dalam hitungan jam atau bahkan tahun dan ingatan yang hilang bisa saja hanya ingatan kejadian-kejadian tertentu yang penting atau traumatis atau bisa juga keseluruhan ingatan-mungkin bisa diterapkan buat ngelupain mantan. Kalau nggak juga move on, berarti pengalaman kamu belum cukup traumatis—silahkan coba lagi.

  1. Intellectualization

Diakibatkan karena otak memiliki banyak fikiran dan terlalu banyak fokus ketika merespon suatu keadaan tertentu, maka otak akan salah arah fokus. Misalnya, ketika seseorang mendengar kabar kematian salah satu keluarganya, orang itu akan mulai berfokus memikirkan apa saja yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan pemakaman sehingga dalam situasi yang sangat sibuk, mereka lebih berfokus pada apa yang harus dilakukan daripada meratapi kesedihan.

  1. Compensation (Kompensasi)

Mengimbangi kelemahan dengan menekan kekuatan. Misalnya, seseorang mengakui bahwa prestasi akademik mereka memang tidak begitu baik—alias buruk. Namun, tingkat pemahaman mereka tentang kepemimpinan dan kemampuan sosial mereka tinggi.

Nah, itu saja saudara-saudara. Jadi, jenis mekanisme pertahanan psikologis seperti apa saja yang biasanya kamu gunakan baik secara sadar maupun tidak sadar?

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Bukan Pakai DengkulPakai OtakPertahanan PsikologisPsikologi
Ulfa Setyaningtyas

Ulfa Setyaningtyas

ArtikelTerkait

takut akan ketinggian

Takut Akan Ketinggian itu Mengganggu Aktivitas

3 Oktober 2019
8 macam penderitaan anak psikologi mahasiswa psikologi sterotip mojok.co

8 Macam Derita Anak Psikologi

9 Oktober 2020
kesurupan

Kesurupan Bukan Cuma Terjadi Karena Kerasukan Setan, Bisa Juga Karena Stress dan Banyak Pikiran

29 Mei 2020
Hei yang Mau CPNS, Saya Kasih Tahu Ya, Kalian Nggak Perlu Belajar Buat Ngerjain Psikotes!

Hei yang Mau CPNS, Saya Kasih Tahu Ya, Kalian Nggak Perlu Belajar Buat Ngerjain Psikotes!

20 Desember 2019
rasanya kuliah di jurusan psikologi enak susah berat mojok.co

Kuliah di Jurusan Psikologi Itu Enaknya Nggak Ketulungan

6 September 2020
bystander effect menolong orang kecelakaan mojok

Bystander Effect, Alasan Seseorang Enggan Menolong Orang Lain di Keramaian

12 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.