Sudah hampir sekira 25 tahun saya nonton anime dari kecil hingga saat ini. Banyak anime yang sudah saya tonton dengan berbagai alur ceritanya. Dramatis, tapi tetap punya sudut pandang menarik dan keren untuk disimak.
Kendati demikian, saya menyadari ada satu hal yang entah dapat dibilang unik, janggal, atau template ketika nonton anime. Para karakter anime selalu berteriak dalam berbagai adegan. Meski saya sangat suka menontonnya, rasanya agak nganu gimana gitu kalau setiap waktu melihat karakter anime yang berteriak pada adegan tertentu.
Saya sampai hafal template-nya. Ketika ada karakter dalam suatu anime yang berteriak, tandanya ada sesuatu yang tidak boleh kita lewatkan. Kita harus fokus nonton, biar nggak kebingungan sama alur ceritanya. Saking hafalnya, saya mulai berpikir bahwa adegan berteriak pada banyak anime ini dapat dikategorikan sebagai hal klise yang saya temui saat menontonnya.
Alasan karakter anime berteriak #1 pertanda bahwa suatu karakter akan memenangkan duel atau pertandingan
Tidak berlebihan saat nonton anime dengan genre olahraga, petualangan, atau bertarung, saya selalu menganggap dan bisa menebak dengan mudah bahwa siapa yang teriakannya paling keras, ia yang akan memenangkan duel atau suatu pertandingan. Lah gimana, memang template di anime mana pun selalu begitu. Dan saya sudah menjadi saksi puluhan bahkan ratusan kali saat melihat episode mana pun.
Mau nonton Captain Tsubasa, Dragon Ball, serial Gundam, Hunter X Hunter, semuanya sama aja. Selalu ada teriakan dan siapa berteriak lebih keras, sudah pasti ia yang akan memenangkan duel. Ada sih beberapa karakter kalem yang bisa memenangkan pertandingan tanpa harus teriak. Namun, ia bisa dihitung dengan jari alias nggak banyak. Dan biasanya, karakternya dibuat misterius atau jutek gitu tampilannya.
Alasan karakter anime berteriak #2 menegaskan bahwa karakter pada suatu anime belum menyerah
Namanya juga anime, selalu punya adegan yang di satu sisi bikin kagum. Di sisi lainnya, sebagai penikmat kita semua harus mengakui bahwa adegan itu sangat klise sekali. Termasuk adegan seorang karakter yang sebetulnya sudah tepar, pengar, babak belur—apa pun istilah yang digunakan—dan tidak kuat lagi bertarung, tapi hanya dengan berteriak, tiba-tiba merasa punya kekuatan lebih aja gitu untuk melawan musuh atau lawannya.
Semacam penegasan bahwa ia belum menyerah. Meski pada akhirnya, terkadang karakter yang sudah capek-capek berteriak sampai urat di tenggorokannya kelihatan, harus menyerah juga di tangan musuh atau para lawannya.
Pertanyaan saya, dia ini kalah karena memang tidak bisa mengimbangi kekuatan lawan? Atau jangan-jangan malah kelelahan karena terlalu sering berteriak di banyak adegan? Kan, malah jadi paradoks tersendiri.
Alasan karakter anime berteriak #3 bikin emosional dan semangat pada waktu bersamaan
Tidak bisa dimungkiri bahwa banyak adegan emosional dan bikin semangat ketika nonton anime, ada pada momen karakter yang berteriak. Siapa pun itu. Dengan adegan berteriak ini, banyak penonton yang terbawa suasana. Mereka ikut merasakan emosi yang ada dalam anime. Mau itu semangat, sedih, atau marah sekali pun.
Satu yang pasti, teriakan yang ada pada suatu anime biasanya nggak menghasilkan adegan jump scare atau ngagetin, sih. Jadi, kalian nggak perlu khawatir ketika mengetahui seorang karakter dalam anime tertentu berteriak atau menunjukkan ekspresi kaget.
Semoga saja, adegan sedikit-sedikit teriak pada anime ini tidak dilakukan oleh banyak orang di dunia nyata. Apalagi bagi seseorang atau sekelompok orang yang mengikuti suatu kompetisi. Khawatir ada efek laten yang tiba-tiba muncul. Alih-alih pamer kemampuan atau adu taktik biar bisa menang, eh, malah saling adu teriak siapa yang paling keras biar bisa menang dan menunjukkan siapa yang paling gigih berjuang.
Akan tetapi, di sisi lain hal ini justru akan ampuh saat diaplikasikan pada momen pilkada.
Begini. Agar dapat menang dan terpilih, para caleg memang tetap harus mengumpulkan suara rakyat sebanyak mungkin. Namun, secara harfiah.
Hitungan menangnya bukan berdasarkan siapa calon yang paling banyak dipilih dalam bilik suara. Namun, mereka yang diteriakin sekeras mungkin kayak di anime-anime gitu. Kalau perlu, diteriakin di sebelah kupingnya para caleg. Biar para caleg sadar dan paham kalau jeritan sekaligus teriakan rakyat itu ada untuk didengarkan dan diberi solusi. Ini bukan hanya untuk menang dalam pemilihan, terus malah dilupakan. Tuman.
BACA JUGA Anime dan Manga Adalah Cara Paling Asyik Belajar Budaya dan artikel Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.