Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Badai Katrina sampai Daniel: Alasan Badai Menggunakan Nama Orang

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
16 September 2023
A A
Badai Katrina sampai Daniel: Alasan Badai Menggunakan Nama Orang

Badai Katrina sampai Daniel: Alasan Badai Menggunakan Nama Orang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kok bisa ya ada badai namanya Katrina? Udah kayak nama orang aja.

Rutinitas harian yang saya jalani tiap pagi adalah nonton berita sambil sarapan. Berita lokal, nasional, sampai mancanegara selalu jadi tontonan saya sambil santap sarapan.

Kebetulan beberapa waktu lalu, saya nonton berita soal bencana meteorologi di Libya. Negara yang terletak di Afrika bagian utara itu baru saja terdampak musibah banjir bandang. Banjir yang menerjang Libya disebabkan karena hantaman Badai Daniel.

Dampak paling parah dari terjangan Badai Daniel ada di kota Derna. Dua bendungan di kota itu sampai jebol. Gelombang banjir bandang hingga setinggi tujuh meter langsung menghantam seluruh kota. Korban jiwa berjatuhan.

Hingga 14 September, jumlah korban jiwa di Derna mencapai 5,1 ribu orang. Sementara itu tujuh ribu warga terluka dan 30 ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat lain. Kabar ini tentu mengejutkan sekaligus membuat saya ikut berduka cita atas korban-korban banjir bandang.

Tanpa mengurangi rasa duka itu, jujur saja saya sempat bertanya-tanya sewaktu nonton berita. Ini terkait sama nama badai yang menghantam Libya. Kenapa namanya Daniel, ya?

Badai yang bertiup di seluruh dunia dulunya diberi nama tempat

Sebelum Badai Daniel, ada banyak badai yang bertiup di seluruh dunia. Dan badai-badai ini juga punya nama layaknya manusia. Sebut saja Badai Katrina yang melibas tenggara Amerika Serikat pada 2005 dan Badai Irma yang meluluhlantakkan berbagai negara di sekitar Samudera Atlantik pada 2017. Nama-nama yang mirip seperti nama orang ini mungkin bikin kita tergelitik. Kok namanya sama kayak nama teman, saudara, bahkan bapak sendiri?

Sebelum mulai mendapatkan nama layaknya manusia, awalnya badai diberi nama sesuai tempat ia bertiup atau terdampak. Misalnya Siklon Tropis Galveston yang menerjang Galveston, Texas pada 1900.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Ada daftar namanya

Terus, gimana asal mula siklon tropis, badai, hurikan, dan sebangsanya bisa punya nama seperti manusia?

Kebiasaan menamai badai dengan nama orang dimulai sejak akhir 1890-an ketika seorang meteorolog asal Australia, Clement Wragge, suka menamai badai dengan nama perempuan, tokoh mitologi, atau politikus yang dibencinya. Nah, kebiasaan Wragge ini “nular” ke meteorolog angkatan darat dan laut Amerika Serikat di era Perang Dunia Kedua. Mereka ikut-ikutan menamai badai dengan nama pacar atau istri.

“Kebucinan” mereka ini nyatanya membuat peringatan akan kedatangan badai jadi lebih simpel dan mudah dipahami oleh masyarakat sipil. Apalagi nama-nama orang zaman dulu mudah dihafal dan pendek.

Hobi memberi nama orang ini lantas menjadi kegiatan resmi mulai 1953. Pada waktu itu National Weather Service mengumpulkan daftar nama perempuan urut secara alfabetikal untuk menamai badai di Atlantik. Iya, awalnya hanya nama perempuan yang dipakai, hingga pada 1970-an orang-orang mulai merasa bahwa cara itu seksis banget. Maka mulai dipakailah juga nama-nama cowok.

Syarat nama badai

Tanggung jawab membuat daftar dan memberi nama untuk hurikan, taifun, badai, dan siklon tropis akhirnya dipindahkan ke organisasi meterologi bernama World Meteorological Organization (WMO). Mereka akan membuat daftar nama yang kelak akan disematkan kepada badai yang bertiup di lautan.

Dalam membuat daftar nama ini ada syaratnya, Gaes.

#1 Singkat dan mudah diingat

Nama yang dimasukkan ke dalam draf oleh WMO harus singkat sekaligus mudah diingat. Nama-nama yang dicatat biasanya adalah first name, bukan nama keluarga atau marga. Tujuannya agar media dan organisasi cuaca di seluruh dunia bisa membuat berita atau peringatan tentang badai secara rinci dan cepat.

Nama yang familier juga membantu masyarakat untuk cepat paham. Cepat paham artinya mereka bisa cepat-cepat mempersiapkan diri juga.

#2 Nggak berawalan Q, U, X, Y, and Z

Nama-nama yang berawalan Q, U, X, Y, and Z dianggap kurang umum. Kembali ke syarat pertama tadi, nama badai harus singkat dan mudah diingat. Apalagi saat membuat draf nama, WMO harus membuat masing-masing enam nama untuk setiap alfabet. Contoh nih, calon nama badai dengan awalan A: Abby, Adrian, Agatha, Agnes, Alberto, dan Alex. Akan susah kalau WMO harus ngubek-ngubek nama untuk kelima huruf yang nggak umum tadi.

#3 Relevan dengan area geografis dan kultural

Kedua syarat tadi biasanya berlaku untuk penamaan badai di kawasan Samudera Atlantik dan Pasifik Timur. Beda nih dengan wilayah di Pasifik Barat atau Laut China Selatan yang negara-negaranya punya bahasa masing-masing. Sistem penamaan di kawasan ini akan disesuaikan dengan bahasa masing-masing negara. Contohnya Nakri (Kamboja), Fengshen (Tiongkok), Kalmaegi (Korea Utara), dan Fung-wong (Hong Kong).

#4 Daftar nama badai akan dipakai ulang 6 tahun kemudian

WMO nggak perlu bikin daftar nama tiap tahun karena nama yang sudah dipakai akan digunakan lagi enam tahun kemudian. Misalnya nih, daftar nama pada 2019 akan dipakai ulang di tahun 2025. WMO kerjanya agak santai, deh.

Tapi WMO menetapkan pengecualian untuk badai yang sangat kuat, terlampau merusak, bahkan mematikan. Kalau ada yang masuk kategori destruktif, namanya nggak akan dipakai lagi di enam tahun ke depan. Contohnya Badai Katrina (2005), Sandy (2012), Haiyan (2013), Meranti (2016), Harvey (2017), Irma (2017), and Michael (2018).

Begitulah awal mula badai yang punya nama seperti manusia. Kalau begini sih dukun bayi bisa kali daftar kerja di World Meteorological Organization. Sekalian buka jasa revisi nama kalau badainya merasa “kabotan jeneng”.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bencana Alam Melanda, Betapa Menyebalkannya Ada 3 Jenis Orang Ini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 September 2023 oleh

Tags: Badainamanama orang
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

chelsea islan

Meski Nama Mirip Perempuan, Saya Tetap Chelsea Tapi Bukan Chelsea Islan

7 Agustus 2019
Nama Membawa Cerita: Seorang Muslim yang Sering Dikira Kristen

Nama Membawa Cerita: Seorang Muslim yang Sering Dikira Kristen

13 Februari 2020
Punya Nama Lengkap Hanya Satu Kata Ternyata Merepotkan Terminal Mojok

Punya Nama Lengkap Hanya Satu Kata Ternyata Merepotkan

18 Januari 2021
Terlatih Mengalami Penolakan, Cara Ampuh Mengatasi Badai Kehidupan

Terlatih Mengalami Penolakan, Cara Ampuh Mengatasi Badai Kehidupan

16 Juli 2022
sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

5 Nama Orang Sunda yang Awet Muda

12 November 2020
Hanya karena Nama Terkesan Feminim, Saya Sering Disangka Perempuan

Hanya karena Nama Terkesan Feminin, Saya Sering Disangka Perempuan

13 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.