Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alangkah Baiknya Tiga Kementerian Ini Dibubarkan Saja

Firdaus Deni Febriansyah oleh Firdaus Deni Febriansyah
22 Desember 2020
A A
Alangkah Baiknya Tiga Kementerian Ini Dibubarkan Saja terminal mojok.co

Alangkah Baiknya Tiga Kementerian Ini Dibubarkan Saja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pakde Jokowi, telah membubarkan sekitar sepuluh lembaga negara. Namun, belum terdengar berani membubarkan kementerian, yang ada hanya menggabungkan, seperti Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi milik Lord Luhut.

Bagi saya, jumlah 34 menteri di Indonesia terlalu banyak. Coba saja kalian lihat kementerian di luar negeri, jumlahnya hanya 20-25. Buat apa banyak lembaga, tapi nggak memberikan banyak dampak positif bagi rakyat Indonesia?

Lebih baik sedikit tapi berkualitas, daripada banyak tapi buruk kualitasnya. Apalagi di Indonesia, politik balas budi dengan bagi-bagi jabatan sudah menjadi hal biasa. Saya sependapat dengan Almarhum Gus Dur bahwa beberapa kementerian ini sebaiknya dibubarkan saja atau paling tidak digabungkan dengan lembaga yang lain.

 #1 Kementerian Sosial

Almarhum Presiden ke 3 Indonesia Abdurrahman Wahid pernah membubarkan departemen sosial yang sekarang menjadi Kemensos. Alasannya, departemen ini adalah lumbung korupsi sehingga benar-benar harus dibubarkan.

Memang, pembubaran tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Wajar saja, mengingat permasalahan sosial di Indonesia sudah terlalu kompleks sehingga sebagian orang beranggapan departemen sosial sangat diperlukan untuk mengatasi beragam masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kesehatan, kenakalan remaja, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Saya pun setuju dengan pembubaran Kemensos, alasan yang paling utama bukan karena korupsinya, tetapi karena kehadirannya memang nggak terlalu diperlukan. Sebab, tugas dan fungsinya bisa dilakukan kementerian atau lembaga yang lainnya.

Misalnya mengatasi masalah pengangguran bisa dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, begitu pula masalah kemiskinan yang bisa diselesaikan lembaga lain. Bahkan problem kenakalan remaja juga bisa diselesaikan oleh Komisi Perlindungan Anak.

Segala permasalahan sosial yang ada di negeri ini sebenarnya nggak bisa dilepaskan begitu saja dari kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik. Jadi, solusi yang tepat bukan menghadirkan Kemensos, tetapi memaksimalkan program di bidang ekonomi.

Baca Juga:

Harga Beras Hari Ini Naik, dan Hal Itu Jangan Pernah Dianggap Sepele, Bisa Memicu Inflasi!

Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

Bahkan, program rehabilitasi narkoba pun juga sekarang ditangani Kemensos. Kalau menurut saya, program seperti ini cukup dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memang tugasnya adalah mencegah dan memberantas narkoba yang ada di negeri ini. Kebanyakan banget sih yang ngurusin, tapi nggak beres-beres. Percuma juga dong.

Kalau cuma bagi-bagi sembako, saya rasa nggak perlu sampai membentuk kementerian. Itu sangat berlebihan dan buang-buang anggaran negara.

Oleh karena alasan itulah, sebaiknya Kemensos dihilangkan saja. Atau seenggaknya digabungkan dengan yang lain. 

#2 Kementerian Komunikasi dan Informatika

Kemkominfo juga bisa dipertimbangkan untuk dibubarkan. Secara kinerja, memang kementerian ini nggak terlalu buruk banget (walau kontroversi ucapan menterinya jalan terooos), tetapi demi menghemat dana negara pembubaran sebaiknya dilakukan.

Presiden Gus Dur juga pernah membubarkan departemen penerangan dengan alasan efisiensi pemerintahan. Jadi saya rasa membubarkan lembaga ini masih masuk akal.

Tugas Kemkominfo bisa dialihkan ke Kemenristek. Jadi, tugas Bapak Bambang Brodjonegoro bukan hanya ngurusin masalah riset ilmiah, tetapi juga masalah teknologi termasuk teknologi informasi dan komunikasi.

Masalah pencegahan dan  penanganan hoaks yang selama ini gencar dilakukan Kominfo, dapat dilakukan di kementerian baru atau bisa dilakukan oleh kepolisian saja. Saya yakin, polisi dapat dengan mudah mendeteksi berita bohong yang tersebar di masyarakat, asal ada tenaga kerja ahli yang mumpuni.

Untuk itu, gabungkan saja Kemkominfo dan Kemenristek menjadi Kementerian Riset dan Teknologi Informasi Komunikasi. Lebih ringkas dan terdengar keren.

 #3 Kementerian Koordinator

Ya saya paham, Kementerian Koordinator diberi tugas untuk lebih meringankan tugas presiden. Menkopolhukam membantu presiden mengoordinasikan kementerian yang menangani masalah di bidang politik, hukum, keamanan, menko perekonomian di bidang ekonomi, kemenko maritim di bidang maritim (laut), dan kemenko PMK di bidang pembangunan sumber daya manusia.

Demi efisiensi, sebaiknya hapuskan saja menko ini. Saya sendiri merasa kasihan, begitu banyaknya tugas mereka yang harus mengurusi berbagai bidang. Tanpa menko pun, presiden sudah ada yang membantu kok. Apalagi jumlah menteri bukan hanya satu dua, tetapi mencapai tiga puluhan.

Tentu ini adalah usulan buat negara, siapa tahu efisiensi ini layak dijadikan pertimbangan. Semakin ramping struktur pemerintahan, semakin mudah presiden dalam berkoordinasi dan mengurus negara. Kasarannya begitu. Minimal upaya perampingan ini berdampak pada penghematan anggaran.

Jadi, itulah daftar kementerian yang menurut saya harus dihapus Pakde Jokowi. Namanya juga opini, yang penting saya punya argumen memang mengusulkan demikian.

BACA JUGA Orang yang Bisa Mengendarai Motor Belum Tentu Bisa Membonceng Orang Lain dan tulisan Firdaus Deni Febriansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Desember 2020 oleh

Tags: kebijakan pemerintahkementerian
Firdaus Deni Febriansyah

Firdaus Deni Febriansyah

Berkarya dengan menulis, seorang freelancer content writer, blogger, dan kontributor di beberapa media.

ArtikelTerkait

diimbau jangan mudik

Diimbau Jangan Mudik Tapi Boleh Mudik Itu Maksudnya Gimana, sih?

3 April 2020
Harga Beras Hari Ini Naik, dan Hal Itu Jangan Pernah Dianggap Sepele, Bisa Memicu Inflasi!

Harga Beras Hari Ini Naik, dan Hal Itu Jangan Pernah Dianggap Sepele, Bisa Memicu Inflasi!

16 September 2023
Saya Setuju Tunjangan PNS Kembali dalam Bentuk Beras, Asal 6 Syarat Ini Dipenuhi Terminal Mojok

Saya Setuju Tunjangan PNS Kembali dalam Bentuk Beras, asalkan 6 Syarat Ini Dipenuhi

6 Februari 2023
Belajar dari Geger Kemkominfo, Sudah Saatnya Staf Kementerian Tidak Kebal Pecat

Belajar dari Geger Kemkominfo, Sudah Saatnya Staf Kementerian Tidak Kebal Pecat

2 Agustus 2022
Transisi Energi Itu Hanya Omong Kosong: Kebijakan yang Keluar Malah Melindungi Penggunaan Energi Fosil

Transisi Energi Itu Hanya Omong Kosong: Kebijakan yang Keluar Malah Melindungi Penggunaan Energi Fosil

8 Mei 2023
rakyat kecil, kemiskinan, acara tv

Bodo Amat Soal Kebijakan, Rakyat Kecil Maunya Cuma Bisa Makan

7 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.