Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Al-Quds day: Upaya Merawat Ingatan

Hafis Hamdan oleh Hafis Hamdan
28 Mei 2019
A A
Al-Quds

Al-Quds

Share on FacebookShare on Twitter

Pernahkah kawan-kawan sekalian membayangkan hidup di negara yang masih terjajah hingga kini? Terlebih saat memasuki bulan Ramadan yang sudah sepatutnya setiap umat Islam seluruh dunia menyambut dengan penuh kegembiraan—khusyu’ dalam setiap peribadatan, menyantap menu berbuka dan sahur yang dihidangkan di atas meja dengan obrolan ngalor ngidul dalam suasana keakraban keluarga tanpa harus takut akan adanya percikan api di atas atap gedung ataupun rumah mereka.

Pernahkah kawan- kawan membayangkan—bagaimana harus memupuk keberanian untuk sekadar memberitahu para Zionis bersenjata lengkap bahwa mereka telah mengambil tanah, membunuh rakyat sipil dan menghancurkan masa depan anak-anak?

Pernahkah kawan-kawan membayangkan—bagaimana susahnya anak-anak di Palestina belajar sambil dagang sayuran dan buah-buahan untuk sekadar membeli menu berbuka buat keluarga mereka dalam suasana yang mencekam?

Ada sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Micheal Heart dengan kutipan terjemahan liriknya seperti ini, “kau boleh hancurkan masjid kami, rumah kami dan sekolah kami tetapi semangat kami tak akan pernah hilang dan kami tak akan menyerah” Lagu tersebut tak hanya menjadi gambaran perlawanan bangsa Palestina atas Zionis Israel. Namun menjadi teguran bagi bangsa-bangsa lainnya bahwa apa yang terjadi pada Palestina bukan hanya tragedi agama melainkan kemanusiaan. Upaya Zionis Israel untuk menghancurkan entitas Islam di Palestina tak hanya menelan korban dari umat Islam pun dari agama lainnya.

Masih terpatri dalam ingatan pun menjadi hal yang paling menyanyat hati kita ialah saat rudal-rudal Israel terus menggempur wilayah Palestina dalam suasana menyambut Ramadan. Begitu pemberitaan media arus utama yang sampai pada kita walaupun jarak nan jauh pun waktu yang berbeda. Tentu ujian bangsa Palestina memasuki Ramadan sangatlah berat, tak hanya sekadar menahan lapar dan haus—namun harus berkompromi dengan stok makanan dan minuman—pun menjaga diri dari serangan yang tiba-tiba datang saat beraktivitas atau menjalankan ibadah bersama.

Saya teringat pada seorang filsuf, aktivis dan kritikus kebijakan Amerika Serikat—Noam Choamsky—yang berkali-kali mengkritik Israel dan menganggap tindakan Israel adalah noda hitam dan kejahatan terbesar dunia abad 21. Bahkan ketakutan Israel terhadap Choamsky sampai pada larangan filsuf tersebut memasuki daerah Palestina pada tahun 2010 silam. Namun upaya Choamsky untuk sampai dan melihat langsung daerah jajahan Zionis Israel membuahkan hasil pada tahun 2012 saat menghadiri dan menjadi pembicara dalam forum konferensi di Universitas Islam Gaza—dengan tegas dia menyatakan bahwa blokade Israel di jalur Gaza harus terhenti dan bangsa Palestina harus merdeka bebas dari jajahan Israel.

Tak hanya mengkritik Israel, Choamsky pun mengecam Amerika sebagai negara adikuasa yang memiliki kekebalan hukum terhadap setiap tindakannya yang juga diwariskan kepada sekutu dan klien-kliennya. Choamsky hanya menjadi salah satu dari ilmuwan Amerika yang menentang diamnya Amerika serta ganasnya Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Terlebih saat Amerika—Presiden Trump—mengakui bahwa Yerussalem menjadi wilayah kuasa Israel di tengah kecaman dunia atas invasi dan penjajahan yang terjadi di negeri para nabi tersebut.

Jika kembali mengingat sejarah, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan NKRI bahkan sebelum Indonesia merdeka secara de jure ( pengakuan dari negara-negara lain ) melalui seorang Mufti besar Palestina. Beliau ini juga yang mengajak negara-negara Islam lainnya untuk mengikuti jejaknya—untuk mendukung kemerdekaan Indonesia—di tengah bangsa Palestina melawan Imperialis dan Zionis Israel yang ingin menguasai kota Al-Quds. Ada sebuah solidaritas yang tak hanya didasari pada kesamaan agama—mayoritas Islam—namun juga penolakan terhadap berbagai bentuk penjajahan yang menghilangkan harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Tak lama berselang sang revolusioner dan proklamator indonesia—Bung Karno pada tahun 1962 juga turut memberi dukungan terhadap bangsa Palestina. “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu Indonesia menentang penjajahan Israel.” Begitulah kira-kira yang disampaikan presiden pertama RI dalam catatan sejarah atas upaya mengikat tali persaudaraan atas bangsa Palestina.

Ada sebuah momentum pada hari Jumat terakhir bulan Ramadan yang digagas oleh Imam Khomeini untuk mengingatkan seluruh umat manusia guna menentang penjajahan Zionis Israel atas palestina yang terjadi hingga kini yang disebut sebagai hari Al-Quds Internasional yang tak hanya diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia melainkan seluruh umat manusia yang hatinya tergerak dan mengutuk segala tindakan Zionis Israel.

Maka hari Al-Quds menjadi aksi solidaritas—menyuarakan dukungan kita terhadap kemerdekaan bangsa Palestina dan mengecam tindakan Israel yang menginvasi dan membunuh rakyat sipil, pun menentang segala dukungan Amerika terhadap sekutunya tersebut.

Al-Quds day pada hari Jumat tertanggal 31 Mei bulan Ramadan adalah upaya merawat ingatan kita terkhusus para pemimpin dunia bahwa masih ada bangsa yang terjajah hingga kini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Al QudsPalestinaPelanggaran HAMRamadanYerusalem
Hafis Hamdan

Hafis Hamdan

ArtikelTerkait

Iklan Marjan, Pertanda Datangnya Ramadan

Iklan Marjan, Iklan Sirop Fenomenal Pertanda Datangnya Ramadan

17 Maret 2023
safety can be fun masa bodoh

Safety Can Be Fun dan Masa Bodoh dengan Warung yang Buka Blak-Blakan Saat Puasa

22 Mei 2019
Bangunin Sahur Pakai Sound Horeg, Kalian Itu Gila atau Bagaimana hah?

Bangunin Sahur Pakai Sound Horeg, Kalian Itu Gila atau Bagaimana hah?

8 Maret 2025
Resep Bukaan Puasa bagi yang Bosan sama Gorengan Itu-itu Aja

Resep Bukaan Puasa bagi yang Bosan sama Gorengan Itu-itu Aja

24 April 2020
Kisah Penjual Bakpao di Temanggung yang Tetap Merana meski Berganti Dagangan di Bulan Puasa

Kisah Penjual Bakpao di Temanggung yang Tetap Merana meski Berganti Dagangan di Bulan Puasa

30 Maret 2024
Kesepian saat ramadan di kampung halaman

Kesepian Saat Ramadan di Kampung Halaman, Kamu Nggak Sendiri!

7 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.