Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Adik Saya Duluan Nikah dan Saya Nggak Ada Masalah dengan Itu

Budi Prathama oleh Budi Prathama
15 Februari 2021
A A
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

playlist resepsi pernikahan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Cepat menikah atau menundanya adalah pilihan dari individu seseorang. Menikah tidaklah memandang siapa saja, entah itu kakak atau pun adik yang duluan menikah itu boleh-boleh saja. Karena menikah berarti menyatunya dua insan manusia dalam ikatan cinta agar nantinya dapat hidup bersama di dalam sebuah rumah tangga. Persoalan pernikahan itu hak semua orang dan masyarakat, selama ia mampu baik secara fisik, rohani dan finansial. Oh, mengapa tidak?.

Sangat fatal rasanya jika ada yang melarang seseorang menikah, padahal ia sudah mampu dalam semua hal untuk melakukannya. Mereka juga yang menikah, kenapa malah yang lain sewot sih, kan itu tidak logis. Selama mereka tidak melanggar hukum, agama dan hak-hak orang, saya rasa tidak ada masalahnya. Dan hal seperti itu perlu untuk didukung terutama oleh orang-orang terdekatnya seperti orangtua dan anggota keluarganya, sebagai salah satu cara untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Namun, yang menjadi persoalan ketika ada anggapan diskriminatif atau tidak mendukung ketika ada adik menikah duluan, mendahului kakaknya. Ya, walaupun budaya seperti demikian pernah terjadi di dalam konteks masyarakat kita terutama di daerah Mandar sendiri, Sulawesi Barat. Budaya itu dulunya pernah kental, namun sekarang masih menjadi ingatan yang bisa menimbulkan ada anggapan menyindir ketika ada adik nikah duluan.

Anggapan-anggapan seperti itu yang dalam benak pikiran saya justru membuat diskriminasi di dalam anggota keluarga. Prinsip “pamali” berlaku pada kondisi itu dan terkesan tidak terhormat ketika seorang adik nikah duluan. Ya itu kan dulu, dan hal seperti itu bagi saya tidak layak diwarisi karena dapat merugikan.

Bayangkan saja, ketika seorang adik sudah mau menikah dan kakaknya belum mau, apakah harus dipaksa kakaknya yang menikah duluan atau malah seorang adik menunda menikah sampai kakaknya menikah duluan? Kan itu sangat merusak mental dan psikologis mereka yang mau menikah. Emangnya dari mana sih datangnya aturan itu kalau harus kakak yang duluan menikah? Dunia bakal perang gitu kalau ada adik nikah duluan?

Faktanya, sebenarnya tidak ada aturan yang jelas kalau adik tidak boleh menikah sebelum kakaknya menikah. Namun, anggapan dalam sebagian masyarakat kita masih mempersepsikan kalau kakak didahului menikah oleh adiknya seakan melanggar kode etik budaya lokal.

Pada Februari 2020 yang lalu, adik saya melangsungkan pernikahannya. Adik saya yang bungsu itu telah mendahului saya menikah, tetapi bagi saya itu tidak menjadi soal sama sekali. Beliau kan sudah mau menikah dan saya belum mau, apa salahnya coba, kan tidak ada. Justru bisa menjadi masalah besar seandainya ada yang melarang adik saya menikah atau harus menunggu saya menikah duluan baru adik bisa menikah.

Namun, anehnya masih saja ada ciutan yang menggelitik telinga, kenapa bukan saya yang menikah duluan, masa mau didahului? Anggapan lain juga bahwa saya duluan lahir mestinya saya pula yang menikah duluan demi menjaga moralitas dalam hubungan keluarga. Hal itu jugalah yang menuntut para orang tua untuk dapat bertanggungjawab kepada anak-anaknya agar bisa menikahkannya. Selama anak belum menikah, selama itu pula masih menjadi tanggung jawab orang tua sampai anak itu dinikahkannya.

Baca Juga:

Menghitung Penghasilan Minimal Setelah Menikah Versi 2025, Punya Gaji 7 Juta Baru Bisa Hidup Nyaman!

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Makanya saya sering dilontari kata-kata “kok mau didahului menikah adikmu, kamu telah dikalahkan oleh adikmu sendiri lho”. Woi, dari mananya sih saya kalah, justru saya bersyukur karena dapat melihat adik saya menikah. Kok malah dibilang saya kalah, emangnya itu ajang pertandingan yang harus ada kalah dan menang? Sejujurnya saya sendiri bahagia bisa melihat adik saya menikah, apalagi istrinya itu bukan yang saya suka kok, maka jangan labeli kalau saya telah kalah dalam memperebutkan wanita. Intinya waktu itu saya belum mau menikah, dan kebetulan adik saya mau menikah, maka terjadilah pernikahan itu.

Seandainya waktu itu saya dan adik saya sama-sama mau menikah, di mana kondisinya orangtua tidak mampu menikahkan dua-duanya secara bersamaan dan harus ada yang mengalah salah satunya, ya bisa saja itu jadi pertimbangan. Akan tetapi, karena memang saya tidak mau menikah, makanya adik saya menikah duluan. Jadi, di sini tidak ada yang kalah ataupun menang, melainkan semuanya bahagia karena dapat melihat anggota keluarga sendiri bisa menikah.

Dulu waktu adik saya mau menikah, saya sempat ditanya oleh anggota keluarga apakah saya mau menikah atau tidak. Ya saya jawab saja belum siap menikah. Alhasil timbul kesepakatan kalau adik sayalah yang menikah karena saya belum mau. Seandainya, saya mengatakan siap menikah mungkin saja orang tua akan mengusahakan saya menikah duluan sebelum adik saya menikah, karena itu akan dijadikan prinsip untuk menikahkan yang tua dulu selama dia mau menikah.

Oleh karena itu, saya pikir menikah bukan persoalan harus yang tua dulu baru yang mudah. Melainkan mereka yang sudah siap menikah dan mestinya itu difasilitasi dengan baik. Sehingga perlu untuk menghilangkan stigma kalau bukan kakak yang harus menikah dulu sebelum adiknya. Ini juga tidak melanggar kode etik budaya kok, justru mendobrak budaya yang dapat mempersempit kelangsungan hidup masyarakat. Jadi, persoalan adik ataupun kakak yang duluan menikah, bukanlah suatu masalah yang perlu dipermasalahkan.

BACA JUGA Ngapain Nikah Muda kalau Hanya Menghindari Zina dan tulisan Budi Prathama lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2021 oleh

Tags: adik nikah duluanmenikahPernikahan
Budi Prathama

Budi Prathama

Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat. Terus berusaha menulis walaupun itu terkadang menyakitkan.

ArtikelTerkait

masakan jawa pintar masak perempuan jago masak menikah suami ibu rumah tangga jago masak mojok.co

Perempuan yang Nggak Pintar Masak Jangan Minder, saat Butuh Skill Ini, Kalian Bakal Bisa kok

28 April 2020
perempuan galak

Benarkah Perempuan Galak Itu Susah Dapat Jodoh?

5 September 2019
Hukum Poligami Sekaligus Tata Cara Melakukannya Seperti yang Viral di Medsos terminal mojok.co

Kekeliruan pada Kartu Undangan Pernikahan yang Tak Kita Sadari

7 Februari 2020
Makeup Pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia Memang Bukan untuk Semua Orang Terminal Mojok

Makeup Pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia Memang Bukan untuk Semua Orang

12 Juni 2022
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Jenis-jenis Pertanyaan Menyebalkan yang Sering Ditujukan ke Dekorator Pernikahan

5 Februari 2021
Bridesmaid di Pernikahan Nggak Wajib-wajib Amat, Kenapa Masih Drama Soal Seragam sih Terminal Mojok pager ayu

Pager Ayu, Sebuah Tradisi Mantenan Jawa yang Tergusur oleh Bridesmaid

11 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.