Nonton Ulang Film Dilan 1990 Bikin Saya Sadar 3 Adegan Ini Sebaiknya Nggak Ditiru di Dunia Nyata

Nonton Ulang Film Dilan 1990 Bikin Saya Sadar 3 Adegan Ini Sebaiknya Nggak Ditiru di Dunia Nyata

Nonton Ulang Film Dilan 1990 Bikin Saya Sadar 3 Adegan Ini Sebaiknya Nggak Ditiru di Dunia Nyata (Unsplash.com)

Dulu, beberapa adegan dalam film Dilan 1990 terlihat sangat romantis. Tapi setelah saya tonton ulang, kok rasanya aneh, ya?

Dalam film-film romantis, biasanya kita akan menemui adegan yang kesannya romantis banget, namun akan tampak aneh jika dilakukan di dunia nyata. Misalnya, pada adegan antara pria dan wanita secara tidak sengaja bertabrakan, kemudian si pria terpesona dengan kecantikan si wanita, berlanjut dengan mereka kenalan. Adegan ini terlihat fiksi banget. Kalau di dunia nyata sih sudah pasti berujung adu mulut.

Beberapa hari yang lalu, saya tertarik untuk menonton ulang film romansa anak SMA paling populer yang diangkat dari novel Pidi Baiq, Dilan 1990. Film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla sebagai Milea. Saya ingat sekali kalau film ini populer di tahun 2018, saat saya masih menduduki bangku SMA. Bisa kalian bayangkan betapa tingginya standar romantis bagi perempuan di masa itu.

Bahkan sebagian laki-laki saat itu rela membeli jaket denim seperti yang dikenakan tokoh Dilan, berharap jaket tersebut dapat sedikit mendongkrak penampilan mereka. Sungguh, kehadiran sosok Dilan di masa itu cukup meresahkan bagi laki-laki.

Setelah menonton ulang film Dilan 1990, saya menyadari bahwa ada beberapa adegan yang terlihat sangat romantis di film tapi bakal terlihat aneh jika dilakukan di dunia nyata. Misalnya seperti tiga adegan berikut.

#1 Adegan awal film Dilan 1990, saat Dilan berkenalan dengan Milea

Di awal film Dilan 1990, kita bakal disuguhi adegan di mana Milea sedang berjalan kaki menuju sekolah. Di sela-sela perjalanannya, tiba-tiba datang Dilan dengan motor CB miliknya bersebelahan dengan Milea. Dilan lalu bertanya, “Kamu Milea, ya?” Tanpa mendapat jawaban, Dilan melanjutkan kalimatnya, “Aku ramal nanti siang kita akan bertemu di kantin.” Kemudian dia pergi begitu saja.

Dalam film, kejadian tersebut memicu rasa penasaran Milea. Dia jadi bertanya-tanya siapa orang aneh yang tiba-tiba tau nama dan meramalnya. Benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun, jangan berharap kejadian ini bisa ditiru di dunia nyata kalau nggak ingin mendapat label orang aneh dan semakin dijauhi perempuan di sekitar kalian. 

#2 Adegan tiba-tiba datang ke rumah crush

Adegan yang tak kalah aneh selanjutnya dalam film Dilan 1990 adalah ketika Dilan tiba-tiba menghampiri rumah Milea saat malam hari. Berbekal informasi dari teman-teman sekaligus anak buah di geng motornya, Dilan saat itu berhasil mengetahui alamat Milea.

Tanpa pikir panjang, dia pergi menuju ke alamat tersebut yang kemudian dibukakan pintu oleh ayah Milea. Akan tetapi yang terjadi adalah Dilan hanya mengatakan bahwa dirinya utusan kantin yang ditugasi untuk menyampaikan ada menu baru di kantin. 

Di momen ini, Milea tertawa gemas dengan tingkah Dilan. Namun, apa jadinya jika ini terjadi di dunia nyata? Saya yakin, kalian malah dianggap sebagai penguntit dan dilaporkan ke petugas keamanan. Udah gitu gebetan kalian bakal makin ilfeel.

#3 Pacaran di Makam Pahlawan

Ada sebuah adegan Dilan 1990 di mana Dilan dan Milea berpacaran di Makam Pahlawan. Dalam adegan itu, pertanyaan yang dilontarkan oleh Milea cukup mewakili apa yang saya pikirkan, “Kita mau ngapain di sini?”

Dilan menjawab kita harus menghormati jasa para pahlawan, karena tanpa mereka pasti masih ada penjajahan dan dirinya akan sibuk berperang di hutan. Mendengar jawaban tersebut Milea hanya tertawa sambil tetap berjalan bersama.

Ada benarnya, sih, kalau kita harus menghormati jasa para pahlawan. Tapi, bukan berarti harus pacaran di Makam Pahlawan juga, dong. Kalau begitu kan malah kelihatan nggak modal banget. Seumpama ingin terlihat berbeda dari yang lain, masih banyak opsi tempat nge-date selain Makam Pahlawan, kan?

Memang sudah seharusnya yang ada di film biarkan saja berakhir di film. Jangan sesekali kepikiran untuk meniru sebuah adegan dan berharap akan mendapatkan hasil yang sama. Tapi kalau kalian ngeyel dan pengin mencoba sendiri kayak di film Dilan 1990, ya silakan aja. Risiko ditanggung masing-masing, kok.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Hubungan Dilan dan Milea Itu Bukan Relationship Goal tapi Toxic Relationship.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version