A-Bout!, manga berandalan yang layak bersanding dengan Crows x Worst dan Tokyo Revengers
Pernahkah kalian mengalami fenomena ketika kalian tanpa sengaja menemukan sesuatu yang luar biasa, namun anehnya kurang dikenal oleh banyak orang?
Itulah yang saya rasakan saat membaca manga berjudul A-Bout!. Mengusung genre berandalan sekolah, premis A-Bout! sangatlah tipikal seperti halnya berbagai manga ber-genre serupa. A-Bout! tidak menawarkan unsur fantasi dengan guncangan emosi layaknya Tokyo Revengers, ataupun kontinuitas sekaya semesta Crows X Worst. Tapi, saya berani menyatakan bahwa A-Bout! pantas berdiri di kasta tertinggi manga bertema tawuran anak sekolahan.
Singkatnya, A-Bout! menceritakan murid pindahan bernama Asagiri Shinnosuke yang berambisi menjadi orang nomor 1 di Mitsumine. Mitsumine adalah sekolah khusus yang memiliki reputasi sebagai kandang berisi berandalan terburuk di seluruh penjuru Jepang. Sebuah plot yang sangat sering digunakan.
Bagi penyuka manga, terlebih jika gemar membaca manga setipe A-Bout!, kalian pasti akan langsung mengingat Suzuran saat melihat Mitsumine. Well, memang kedua sekolah tersebut sangatlah mirip. Keduanya dikenal sebagai sekolah yang mewadahi berkumpulnya remaja paling nakal di Jepang. Murid-murid dari Mitsumine dan Suzuran juga dipandang sebagai berandalan paling tangguh dan berbahaya oleh para berandalan dari sekolah lain. Lalu, terdapat berbagai fraksi yang bersaing memperebutkan takhta penguasa di masing-masing Mitsumine dan Suzuran.
Lantas apa yang membuat A-Bout! menonjol dibandingkan manga lainnya? Jawabannya adalah kombinasi apik dari aksi dan komedi.
Memang betul, perpaduan genre berandalan sekolah dan genre komedi tidaklah jarang ditemukan. Bahkan banyak yang telah populer. Sebut saja Kyou Kara Ore Wa!!, Angel Densetsu, atau Nanba MG5. Tetapi A-Bout! membawanya ke tingkatan yang berbeda, serta unik tentunya.
Khususnya pada keunikan karakterisasi para tokoh yang ada di dalamnya. Ada Asagiri alias Bakagiri, tokoh utama yang punya karakteristik manusia purba hidup di dunia modern. Ia kuat, narsis, egois, kasar, tolol, selalu ingin tampil layaknya seorang tokoh utama, tapi di sepanjang cerita sering disisihkan bak figuran oleh karakter lainnya. Makanya dia dipanggil Bakagiri.
Lalu ada Seshita, orang bermuka figuran yang sebenarnya ogah sering berurusan dengan Asagiri, tapi malah sering disorot bak tokoh utama gara-gara kelakuan Asagiri. Maksud bermuka figuran itu apa? Sila lihat sendiri.
Ada juga Masaki, husbando potensial yang sering bertingkah kayak psikopat. Ia sering nongkrong dengan Asagiri, tapi nolak kalau dibilang temenan dengan Asagiri. Entah karena gengsi atau memang malu. Siapa juga yang nggak malu temenan sama Asagiri.
Tak ketinggalan Sunahara, pemimpin pasukan angkatan pertama dari faksi terbesar di Mitsumine.
Didukung art style yang secara tepat menangkap ekspresi saat serius ataupun saat bercanda, interaksi antarkarakter di A-Bout! seringkali menghasilkan adegan kocak, meskipun di tengah situasi tegang. Di tiap situasi pertarungan, selalu bisa diselipkan adegan humor yang menggelitik.
Misalnya saat Asagiri yang mau menyelamatkan Masaki yang dikiranya sedang di-bully. Dengan pede Asagiri menghampiri, tapi malah disambut jotosan dari Masaki. Bukannya sadar kalau Masaki sebenarnya adalah berandalan pentolan di Mitsumine, Asagiri malah kagum dengan reputasi Mitsumine yang dikatakan penuh orang-orang kuat, termasuk para korban bully.
Meski sangat menonjolkan sisi komedi, alur cerita A-Bout! justru tidak melenceng dari plot sebenarnya. Cerita berjalan dengan laju santai yang membangun antisipasi dan meningkatkan minat membacanya.
A-Bout! penuh dengan adegan-adegan pertarungan intens, ataupun situasi drama yang dapat menumbuhkan simpati. Porsi drama, aksi, dan komedi hadir saling melengkapi.
Manga karya Ichikawa Masa ini telah beredar sejak 2009 dan berakhir pada 2013 yang dimuat dalam total 19 volume. Sangat disayangkan jikalau A-Bout! masih menjadi hidden gem yang belum dibicarakan banyak orang. Apalagi serial ini telah memiliki dua sekuel yang berjudul A-bout!! – Asagiri Daikatsuyaku-hen yang berakhir pada 2014, dan A-bout! Surf yang memulai serialisasi pada tahun 2021 dan masih berjalan hingga sekarang.
Sumber gambar: Wiki A-Bout!
Penulis: M. Guntur Rahardjo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Review Tokyo Revengers Live Action: Terburu-buru dan Sangat Melelahkan