Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagu Sampai Ubun-ubun

Afitasari Mulyafi oleh Afitasari Mulyafi
7 Januari 2021
A A
vaksinasi vaksin berbayar covid-19 Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai negara yang rajin memproduksi hoaks, poin yang tercantum di salah satu broadcast grup WhatsApp tentang peringatan bahwa vaksin mengandung virus yang dilemahkan, terasa wagu sekaligus tidak kreatif.

Setelah berbagai jenis kabar bohong tentang keberadaan virus Covid-19 berkeliaran, dari yang berisi soal manipulasi data, kelicikan rumah sakit dalam mendiagnosa pasien, sampai tentang kehadirannya yang masih saja disangsikan meski sudah menelan banyak korban. Kini tren hoaks yang tengah ngehype ­beralih ke kabar penyediaan vaksin.

Pada akhir 2020 kemarin, vaksin telah tiba di Indonesia. Seolah tak mau titik start-nya dicuri, distribusi hoaks tentang vaksin sudah berjalan lebih dahulu sebelum vaksin memulai perjalanannya ke daerah-daerah pada 5 Januari kemarin.

WhatsApp menjadi medium penyebaran paling bisa diandalkan soal ini. Salah satu broadcast hoaks yang muncul di Twitter juga berasal dari chat WhatsApp. Di dalamnya tertulis alasan-alasan kalau vaksin Sinovac yang telah diimpor Indonesia tidak layak digunakan.

Alasan yang tertera di pesan tersebut di antaranya soal status kehalalan vaksin itu sendiri. Kemudian tertulis juga bahwa komposisi bahan di dalamnya berbahaya karena mengandung alumunium, merkuri, formalin, dan boraks. Di bagian ini bukannya terdengar mencurigai vaksin, justru seperti mencurigai bakso. Lebih lucu lagi, ada satu kalimat yang menyebut bahwa vaksin impor ini berbahaya karena vaksin mengandung virus yang telah dilemahkan.

Saya sedikit tergelak di bagian itu karena, ya, mau ngarepin isi apa emangnya? Kacang hijau? Itu onde-onde! Telur + daun bawang? Cari aja martabak! Ya Allah, capek. Lagian, emang mau nyari di mana sih vaksin yang isinya bukan virus?

Vaksin ya isinya virus, dong. Entah si virus itu udah dilemahkan atau dimatikan. Apa yang ditulis oleh kabar “bohong” tersebut sebenarnya bukan poin yang salah. Tapi, kadang-kadang kebenaran ketika dipermasalahkan justru menjadi lucu. Kan, malah jadi bikin bingung.

Vaksin sendiri merupakan sediaan biologis yang bertujuan membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Di dalamnya mengandung sejumlah kecil bahan yang menyerupai organisme yang bisa menyebabkan penyakit sehingga nantinya akan memicu aktifnya sistem imun untuk membuat antibodi.

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Diharapkan ketika seseorang terpapar suatu penyakit, antibodi yang sudah terbentuk di dalam tubuh akan berperan sebagai tameng perlindungan dari serangan virus di kemudian hari. Dengan begitu, tubuh tidak akan sakit atau hanya mengalami keluhan ringan.

Ada beberapa jenis vaksin berdasarkan teknologi pembuatannya. Di antaranya ada dua jenis yaitu live attenuated vaccine dan killed vaccine. Dan yang dipermasalahkan di broadcast WhatsApp adalah jenis yang pertama, yang mana virus di dalam vaksin dilemahkan terlebih dahulu, baru kemudian diformulasikan supaya aman digunakan. Ini merupakan metode pertama dalam pembuatan vaksin dan sudah ada vaksin terdahulu yang diproduksi dengan cara ini, contohnya vaksin polio dan tuberkulosis.

Vaksin yang pertama memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibanding jenis yang kedua. Sebab virus yang dilemahkan tersebut masih bisa berkembang biak, maka tanpa memerlukan vaksinasi ulang, tubuh akan membentuk antibodi semakin banyak lagi. Seiring dengan itu, tubuh akan menjadi semakin kuat menahan segala ancaman penyakit yang menghadang. Tapi, tidak termasuk penyakit hati karena disakiti olehnya. Bhaique~

Pembuat hoaks vaksin itu sepertinya cuma mengandalkan cara-cara lama dengan memanfaatkan ketidaktahuan pembaca supaya hoaks tersebut bisa diterima. Tidak perlu repot-repot berimajinasi untuk membentuk opini bahwa vaksin berbahaya. Tidak ada yang salah dengan yang ditulis si creator hoaks, memang benar vaksin mengandung virus yang telah dilemahkan. Tapi, masa iya sih, creator kok tidak mengejawantahkan? Kan, wagu.

Meskipun benar, penyampaian informasi dengan tendensi negatif seperti sebaran kabar bohong tersebut bisa membahayakan. Bagi masyarakat yang rentan oleh berita bohong bisa saja akan ketakutan ketika mengetahui vaksin mengandung virus. Sudah hampir setahun kita bergelut dengan virus ini dan masih belum mendapat keadaan yang lebih baik. Dampak buruknya, mereka akan menjadi enggan untuk mendapatkan langkah pencegahan melalui proses imunisasi.

Ya kalau memang nggak mau disuntikkan vaksin yang mengandung virus itu, memang mau dapat antibodi dari virusnya langsung? Mending dapat dari vaksin, setidaknya bagi jomlo jadi nggak perlu makin menyendiri dengan isolasi diri terus menerus, bukan begitu, Jombs?

BACA JUGA Lelaki Kerja Domestik Asal-asalan Dipuji, Perempuan Kerja Domestik Tiap Hari Dikritik Terus dan tulisan Afitasari Mulyafi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2021 oleh

Afitasari Mulyafi

Afitasari Mulyafi

Mahasiswa

ArtikelTerkait

Menerka Alasan Alur Cerita Sinetron di Indonesia Banyak yang Absurd terminal mojok.co

Membayangkan Jika Serial TV Peaky Blinders Berlatar Tempat di Cikarang

12 Juni 2020
Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok! terminal mojok

Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok!

30 November 2021
Cerita di Balik Sekolah Teologi_ Calon Pendeta Juga Manusia Biasa terminal mojok

Cerita di Balik Sekolah Teologi: Calon Pendeta Juga Manusia Biasa

1 Oktober 2021
Rokok Menara: Rokok Enak dan Murah yang Sulit Dijumpai terminal mojok.co

Rokok Menara: Rokok Enak dan Murah yang Sulit Dijumpai

21 November 2021
Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang Mojok.co

Naik di Gerbong KRL Jogja-Solo Paling Belakang Adalah Upaya Menjaga Kewarasan

27 Agustus 2024
Perjalanan Transformasi Kucing: Dari Kucing Hutan hingga Kucing Rumahan terminal mojok.co

Perjalanan Transformasi Kucing: Dari Kucing Hutan hingga Kucing Rumahan

5 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.